Waktu menunjukkan pukul 11.00 dan Jinjin belum juga datang, membuat Moon Bin sedikit cemas. Bagaimana tidak, diluar sudah ada sekitar 15 orang mengantri untuk masuk kedalam restoran.Tak mungkin terus menolak untuk tidak membuka restoran. Tapi jika dibuka, pasti akan kekurangan tenaga.
Jinjin bertugas membuat keik, Moon Bin bertugas mengecek pekerjaan Jinjin apakah benar. Ia juga bagian membuat Beverage. Heejin bagian kasir dan mengarahkan tamu, plus dia yang menyajikan pesanan tamu.
WAHHH!! Bisa kacau ini. Keik juga belum tampak bagus karena belum diberi topping dengan cantik.
"Moon Bin-ssi.. ottokkae-yooo" Heejin resah sambil menggigit jari-jari mungil nya.
"Nado molla.. aku tak bisa mempersiapkan keik ini" Moon Bin menunduk merasa bersalah.
"Mwo?" Heejin kaget hingga menurunkan jemarinya dari mulutnya. "Lalu, apa kita akan memberikan tamu-tamu kita keik polos seperti ini?" Heejin melotot mendekati Moon Bin.
"Mianhae.. aku sudah lama tak menghias keik. Aku tidak bisa", Terang Bin dengan nada lirih. Nampak bersalah sekaligus menyesal.
"Tidak bisa? Kau bercanda kan?" Heejin terus melototi Moon Bin. Heejin lalu mengambil beberapa kaleng whipped cream dan beberapa butter cream manis beraneka warna yg siap di dalam pipping bag (plastik segitiga).
Menyodorkan semuanya pada Bin. "Cobalah! Atau kita akan mati berdiri disini diterkam para tamu" Heejin melipat kedua tangannya kedepan dadanya.
Moon Bin memandangi whipped cream dan butter cream di hadapannya. Ia terus memandanginya dalam-dalam.
Andwegettda... bagaimana jika.. Batin Moon Bin bergejolak. Ia ingin, tetapi ia tak bisa.
Tangan kanannya gemetar.. terus gemetar ...
Ia coba meraih kaleng whipped cream. Makin membuat tangannya gemetar.Heejin melihat itu sebagai keanehan. Bagaimana tidak, bagaimana bisa seseorang menghias keik dengan tangan gemetar seperti itu.
"Moon Bin-ssi... gwaenchana?" Heejin berbalik iba pada Bin setelah melihat jemari Bin yg terus gemetar sedari tadi setelah memegang kaleng whipped cream.
Moon Bin tak bergeming. Ia terus terdiam dan mencoba mengontrol getaran tangannya.
Lonceng pintu restoran berbunyi, tanda seseorang telah membuka restoran,
Heejin berbalik, "Sudah dibilang kita belum buka!" Heejin ngedumel seraya menghampiri orang yg masuk restoran.
Ternyata yang masuk adalah Jinjin.
"SAJANGNIM!!!!" Teriak Bin lalu membanting kaleng whipped cream yg sedari tadi ia genggam saja.
"Mianhae.... mianhaeeee..." Jinjin merasa sangat bersalah.
"Heejin-ssi. Katakan pada tamu-tamu kalau kita akan buka 10 mnt lagi. Biar sajangnim menghias keik2 ini dulu" Moon Bin memberi arahan pada Heejin.
"Arasseoo..." Heejin berlalu menuju para tamu dilur restoran.
Jinjin berjalan menuju dapur. Dan alangkah kagetnya dia saat melihat ada tikus dilantai dapur.
"Ige mwoya?" Tanya nya pada Moon Bin, "Moon Bin-ssi... apa kau menangkap tikus ini?"
"Anyo.." Jawab Bin sambil mengelap gelas-gelas mocktail.
"Lalu?" Lanjut Jinjin sambil mulai melelehkan coklat batangan dalam microwave.
"Heejin yg nangkep. Kalau kau tahu betapa berantakannya restomu td pagi. Kau akan geleng-geleng kepala" Moon Bin meluapkan kekesalannya. Entah kesal karena capek bersih-bersih atau kesal karena dipaksa mendekor keik sedari tadi oleh Heejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETEST DESSERT [Astro's Jinjin X Loona's Heejin]
FanfictionSemoga manisnya keik ini tidak pernah menggantikan posisi termanisku di hatimu. Inspired by One of Korean Dramas .