002

103 15 3
                                    


Hari ini adalah hari ke 4 restoran dessert Jinjin buka. Tapi belum ada satupun pelanggan yanh datang. Entah karena promosi kurang meluas, atau faktor yg lainnya.

Disaat seperti ini, Jinjin tak menyerah. Ia terus membuat beberapa keik dan mencobanya.

Heejin terlihat tenang dan bahagia karena restoran itu bahkan tak ada pelanggan hingga 4 hari setelah grand opening.

Jinjin sedang sibuk membuat adonan di dapur. Heejin hanya bisa diam tak melakukan apa-apa.

Nyapu sudah, mengelap meja dan jendela sudah. Ia lelah berdiri di meja kasir yg bahkan tak ada siapapun yg datang.

"Kenapa dia tak menyerah saja. Apa dia benar-benar akan melanjutkan bisnis anehnya ini" Gerutu Heejin sambil menggerakkan kuku2 lentiknya diatas meja.

"Heejin-ssi...." Tiba-tiba Jinjin memanggil.

"Nee.. Jinjin-nim" Heejin menjawab dengan nada malas.

"Sini cepat!" Pinta Jinjin. Terlihat sangat darurat.

Dengan malas Heejin melangkahkan kakin menuju dapur menghampiri Jinjin. "Aa.. mwoyaaaa" rengeknya.

"Heejin-ssi, bagaimana kalau kita membagikan cupcake ini ke warga sekitar? Sekalian promosi?" Tanya Jinjin bersemangat.

"APA?" Heejin memasang muka kaget. Ia takut jika orang sekitar akan segera menyadari kenikmatan keik disini.

Jinjin mencoba mengeluarkan sisa cupcake yg ada di oven, "Tolong bantu dikemas ya?"

Heejin mengangguk lemah, "Ne Jinjin-nim"

Jinjin sedari kemarin meminta Heejin untuk memanggilnya Sajang-nin (pemilik warung/toko). Tetapi Heejin tak menghiraukannya, Hingga Jinjin agak kesal padanya, "Ckk... sssshhh !!! Sudah kubilang, Sajang-nim! Coba.. Sajang-nim" Jinjin membenarkan sebutannya didepan Heejin.

"Halah sama saja" Heejin tak menghiraukan dan mulai mengemas cupcake itu satu persatu.

"Aniyeyo.. Sajang-nim haebwa!!" Rengek Jinjin

Dengan kesal Heejin menuruti permintaan Jinjin, "Haishhh!!! Nee sajang-nim" ucap Heejin cepat, hampir tak terdengar jelas.

"Mwoyaa... yg benar dong!" Canda Jinjin.

"Sajang-nim" Bisik Heejin dengan malas.

"Ayolah.."

"SAJANG-NIM.. SAJANG-NIM.. SAJANG-NIM, dwaesseo!!!" Teriak Heejin kesal karena Jinjin terus merengek.

"Arasseo, gomawo.." Jinjin senyum senyum sendiri tanpa alasan.

aku sekarang menjadi sajangnim, batin Jinjin tersenyum bangga.

Heejin merasa tak nyaman melihat tingkah Jinjin, "Apa sebegitu menyenangkannya dipanggil sajang-nim?" Heejin penasaran

"Hmmm... pasti senang, ini adalah cita-citaku. Bantu aku hingga akhir ya" ucap Jinjin lagi-lagi membuat Heejin terbelalak speechles. Menghentikan aktifitas mengemas cupcake2 hangat itu.

"Lagi!! Kau melamun lagi!!" Jinjin membuyarkan lamunan Heejin.

"Jwesongheyo.." Heejin kembali mengemasi cupcake2 yg tersisa.

***

Setelah berkemas. Jinjin dan Heejin pergi ke sekolah dekat restoran mereka. Jinjin berfikir bahwa anak sekolah lebih suka makanan manis, jadi ia putuskan untuk membuat promosi didepan sekolah. Membagikan cupcake2 itu dan brosur restoran saat mereka pulang sekolah.

Jinjin menyodorkan selembar brosur pada Heejin, "Heejin-ssi.. apa kau yakin dengan brosur ini? Aku tak mengira ini akan menarik pelanggan" Jinjin cemas.

SWEETEST DESSERT [Astro's Jinjin X Loona's Heejin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang