003

90 15 8
                                    

Setelah tamu pertama datang dan dipersilahkan duduk oleh Heejin, kali ini datang tamu kedua membuka pintu restoran.

Dengan sigap Heejin mengarahkan ke tempat duduk yg kosong dan memberi tahu menu keik yg tersedia.

Baru saja ia akan memberi tahu Jinjin dan Moon Bin jika ada tamu lagi, lonceng pintu restoran berbunyi lagi, tanda seseorang masuk. Dan wolaaa... ada segerombolan orang yang datang, tampak seperti teman sejawat yang sedang merayakan ulang tahun.

Jinjin yang mendengar suara ramai tamu yg baru saja datang itu langsung mengintip disebalik tirai dapur. Matanya terbelalak melihat begitu ramainya kini tempat keik nya itu.

Moon Bin sibuk menyiapkan beverage (macam minuman) yg telah tamu-tamu pesan, Jinjin sibuk membuat beberapa adonan keik dan sudah siap ia panggang.

Heejin sibuk mengarahkan para tamu yg terus datang untuk duduk di kursi yg masih kosong.

Setelah mengarahkan para tamu dan menyajikan beberapan keik dan beverage pada tamu, Heejin kembali ke singgahsana nya di meja kasir.

Ia pandangi sekitar, masih tak percaya kenapa tiba-tiba restoran bisa seramai ini, padahal kemarin tak ada satupun yang kemari.

Ini membuatku gila, brosur sudah tampak konyol, tapi kenapa bisa seramai ini, Gerutu Heejin. Ia masih tak bisa percaya keadaan yg sangat berbeda ini.

---

Jinjin membanting setengah tubuhnya ke sofa yang ada di restoran. Ia coba renggangkan pergelangan tangan dan kakinya yang terlihat tegang sedari tadi setelah membuat beberapa keik, bukan beberapa tapi lebih dari 12 loyang besar keik dan beberapa cupcakes.

Moon Bin tersenyum sinis pada Jinjin melihat Jinjin yang terlihat kecapekan setelah mendapatkan tamu yg begitu banyak.

"Igeo-neun sijak-iya (ini baru permulaan)" Moon Bin memecah kesunyian.

"Ara.." Jinjin membalas dengan suara parah terlihat sangat lesu. Ia tangkupkan lengan sebelah kanannya diatas kedua matanya.

"Auhh... phigonhae (aku capek)" keluh Heejin setelah membereskan gelas gelas beverage yang ada dimeja ke dapur.

Lalu membanting tubuhnya ke sofa di sebelah Jinjin. Yang membuat Jinjin mengangkat tangannya dan membuka matanya, melihat Heejin yg juga kelelahan.

Jinjin lalu meraih ujung pundak kiri Heejin dan menepuknya dengan jemari tangan kanannya, "Gosaeng manhi hesseo-yo, Heejin-ssi (Kau telah bekerja keras)" Jinjin menepuk-nepuk pundak Heejin dengan lembut.

Heejin terus menutup matanya saat Jinjin menepuk pundaknya.

Pundaknya terasa hangat, dan kata-kata itu.... sudah lama Heejin tak mendengarnya sejak kejadian 3 tahun yang lalu.

"Moon Bin-ssi juga, kau sudah sangat bekerja keras dihari pertamamu bekerja. Pulanglah dan istirahatlah, besok kita akan menerima lebih banyak tamu lagi" Ucap Jinjin pada Bin yang mempersilahkannya pulang bekerja.

Heejin yang mendengar "besok kita akan menerima banyak tamu lagi" sontak membuka matanya dan mengangkat badannya untuk duduk tegak. Membuat Jinjin kaget dan menghindarkan tangan kanannya yg bertengger di pundak Heejin.

Heejin memandang Jinjin dengan mata berapi-api. Andwaee!!! Apa besok akan ada banyak tamu lebih dari ini? Andwae!! Teriaknya dalam hati.

Heejin berdiri dan berjalan menuju kamarnya dilantai dua. Jinjin hanya memperhatikan pinggung Heejin yang melangkah semakin jauh.

Lalu Jinjin merebahkan kakinya dan mulai berbaring disofa untuk beristirahat.

Jinjin tak pulang? Ia.. iya tak pulang, bahkan tak ada tempat tujuan setelah memutuskan resign dari sebuah perusahaan ternama dan membuka usaha keiknya ini.

SWEETEST DESSERT [Astro's Jinjin X Loona's Heejin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang