Jinjin membuka pintu restoran, diikuti dengan suara lonceng tanda pintu dibuka.
Mark yg sedang mengelap meja, "Eoso ose...." ucapannya belum selesai. Matanya terbelalak, ia tinggalkan kain lap begitu saja diatas meja.
Mark berlari kearah Jinjin, "Sajangnim....." teriaknya. Lalu memeluk erat tubuh Jinjin yg mungil.
Moonbin yg asyik bikin maccaroon di dapur langsung menghentikan aktifitasnya setelah mendengar teriakan Mark.
"Sajangnim..." Panggil Bin setelah membuka horden plastik penutup dapur.
"Bogosipseumnidaa..." Ucap Mark di telinga Jinjin. Lalu matanya mulai berkaca-kaca.
Moon Bin berjalan perlahan mendekati Jinjin. "Kenapa lama sekali tak kesini, kami hampir kuwalahan" Moon Bin mulai berceloteh. Batinnya rindu, tp Ia tak bisa memungkiri kalau Ia ingin marah pada Jinjin karena tak kunjung ke restoran ber hari-hari.
"Mianhaeee..." Ujar Jinjin singkat. Matanya kini seperti sedang mencari sesuatu.
"Apa ada yg kau cari?" Celetuk Mark menyadari jika Jinjin mulai melihat-lihat sekitar.
"Oh.." Jinjin tiba-tiba gugup. "Heejin-ssi...."
"Ooh. Nuna?" Mark mengangguk perlahan, "Sudah tak bekerja disini lagi" jawab Mark santai.
"Mwo?" Jinjin mengernyitkan dahinya tanda tak percaya.
"Iyaa... sudah 3 hari kita hanya bekerja ber 2" Moon Bin mengutarakan.
"Sebenarnya tidak ber-2 saja" Mark meneruskan.
"Lalu?" Jinjin penasaran.
"Jwesonghamnida sajangnim.." Bin tiba-tiba memotong pembicaraan.
"Maaf apa?" Jinjin bingung kaya org linglung.
"Aku menyuruh adikku untuk bekerja disini menggantikan Heejin" Bin merunduk.
"A..... tak apa.. selama ada gantinya dan dia bisa" Jinjin segera mengangguk menyetujui.
Bin dan Mark mengangguk.
Jinjin melangkah perlahan menuju anak tangga, Ia berniat ke lantai 2.
Belum sampai melangkai ke anak tangga pertama, Moonbin memanggil Jinjin.
"Sajangnim, mau apa?"
Membuat langkah Jinjin terhenti. Wajahnya memerah, entah tiba-tiba salting"
"Jika kak mau menemui Heejin Nuna, kau takkan menemukannya disana" Sahut Mark.
Jinjin otomatis berbalik, "Apa?" Tanyanya tak mengerti.
"Setelah berkata ingin berhenti, dia tak pernah kembali" Mark merasa sedih.
"Lalu? Apa kalian tau dimana dia sekarang?" Tanya Jinjin.
"Ada di apartemen induk semang (Harabeoji)" Bin kembali ke dapur.
Jinjin menggaruk leher bagian belakang.
Aku tak tahu harus bagaimana, sakit saat tahu jika Ia ternyata ingin aku menutup restoran ini.
Tapi selama ini juga dia yg membantuku. Batin Jinjin bergejolak. Ingin bertemu tetapi hatinya masih terluka. Tak menyangka.***
Kini Jinjin kembali ke rutinitasnya. Bahkan Ia juga sudah merubah lantai 2 menjadi rumah baginya.
Kini Ia menjadi semakin giat karena restoran.m sudah pulih kembali dari krisis.
Setiap pagi, Jinjin selalu mem-briefing karyawan-karyawannya. Memulai membuka restoran dengan bungah hati agar positive vibes nya bisa tersampaikan pada pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETEST DESSERT [Astro's Jinjin X Loona's Heejin]
FanfictionSemoga manisnya keik ini tidak pernah menggantikan posisi termanisku di hatimu. Inspired by One of Korean Dramas .