Hari-hari berselang, restoran kini makin ramai. Bahkan tanpa Jinjin.Sudah 4 hari restoran ramai pengunjung setelah Heejin membagi-bagikan tester seperti awal membuka restoran.
Mark juga makin bersemangat karena tenaganya benar-benar dipakai kali ini. Jadi ia tak khawatir dengan gaji buta yg selama ini nempel dibenaknya.
Sayang, belum ada kabar apapun dr Jinjin. Heejin sudah coba menghubungi Jinjin berulang kali tapi berakhir dengan denial. Pesan kakaotalk jg hanya di baca oleh Jinjin. Sungguh membuat Heejin frustasi terkadang.
Pun dengan Moon Bin dan Mark. Tak ada satupun dari mereka yang terbalas.
Siang ini pengunjung membludak, membuat Heejin tak bisa melihat ponsel sedetikpun.
Iya! Restoran kekurangan tenaga. Biasanya Moonbin ikut melayani pelanggan. Kini Ia harus berkutat di dapur.
Hanya Mark dan Heejin yg standby di restoran melayani pelanggan yg datang.
Heejin selalu berharap jika salah satu orang yg membuka pintu restoran adalah Jinjin. Sungguh dia rindu dengan wajah sendu dan hangat dari Jinjin.
***
Jam dinding menunjukkan pukul 21.00 Saatnya beres-beres restoran.
Karena tak ada Jinjin, jadi keperluan dapur menjadi tugas Heejin karena Moon Bin sudah tak bisa memegang tugas ini. Sudah syukur Ia bisa membuat keik agar restoran ini tetap buka.
Setelah beberes, Mark dan Moon Bin pamitan pulang.
Heejin masih duduk dengan buku besar dihadapannya. Pembukuan adalah pekerjaannya juga. Akibat komputer juga error jadi mengharuskan Heejin bekerja extra kali ini.
Heejin menyeruput kopinya. Membenarkan posisi kacamatanya lalu melanjutkan menulis.
Tak lama... suara pintu restoran dibuka. Membuat Heejin menegur.
"Maaf.. kita sudah tutup.. kembalilah be...." Ucapan Heejin berhenti tatkala ia sadar jika yg masuk adalah Harabeoji.
"Kenapa? Apa aku tak boleh melihat bangunanku?" Celetuk Harabeoji sambil berjalan menggunakan tongkat. Menuji kearah Heejin.
"Harabeoji... kenapa malam-malam kesini?" Tanya Heejin heran.
"Hanya saja... aku tak melihat Jinjin akhir-akhir ini...kemana dia?" Tanya Harabeoji mendudukkan tubuhnya di sofa.
"Sajangnim belum kesini sejak setelah pulang dari RS Sejeong" Jelas Heejin.
"Sakit apa?"
"Geunyang.... kurang cairan, darah rendah.. begitulah pokoknya" Ucap Heejin cepat. Sedang tak ingin membahas Jinjin.
"Itulah!! Sudah kubilang!! Segera pindah agar Jinjin bisa istirahat dilantai 2." Harabeoji mulai menceramahi Heejin.
"Geundae..." Heejin masih mau membantah
"Besok kemasi barangmu! Aku yakin Jinjin tak ke restoran karena tempat istirahat yg tak memadai" Ucap Harabeoji. Sengaja mengompori agar Heejin mau pulang ke apartemennya.
Heejin merunduk berfikir sejenak, "Arasseoooo...." rengek Heejin menyetujui.
Harabeojipun akhirnya pergi meninggalkan restoran dan Heejin melanjutkan pekerjaannya.
---
Jam dinding menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Heejin masih berkutat dengan barang-barang yg ada Ia bawa bersama saat pindah ke apartemen Harabeoji.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETEST DESSERT [Astro's Jinjin X Loona's Heejin]
FanfictionSemoga manisnya keik ini tidak pernah menggantikan posisi termanisku di hatimu. Inspired by One of Korean Dramas .