014

86 13 3
                                    

Tidak ada tanda-tanda pengunjung akan memasuki restoran.

Heejin, Moon Bin dan Mark menghela nafas. Ini aneh sekali, tak biasanya restoran sepi. Biasanya pada jam makan siang dan sore pelanggan akan membludak.

Sejak kemarin sudah seperti ini. Sampai akhirnya mereka ber-4 lah yang memakan keik yg sudah terlanjur didisplay.

Jinjin hanya membuat 3 buah keik. Takut jika sampai nanti akan terus sepi.

"Ini orang-orang kemana ya" Heejin menghela nafas.

"Mollaa.. aneh sekali, seperti mereka sedang memberontak untuk tidak datang kesini" Bin menggeleng-gelengkan kepalanya. Nampak tak percaya juga.

Jinjin menyahuti dibalik meja display. "Sabar.. gak setiap hari bakal ramai" Celetuknya santai.

"Gimana bisa dia sesantai itu!" Racau Heejin membuang muka, kesal.

"Gak semua usaha mulus, udahlah.. ini tandanya kita harus istirahat" Jinjin benar-benar terlihat tenang kali ini.

"Sajangnim, aku ijin pergi sebentar ya. Aku ada urusan dengan Seunghye" Heejin melepas apron yg menempel di tubuhnya.

"Geurae... santailah" Hawab Jinjin santai sekali. Membuat Moon Bin dan Mark saling bertatapan.

***

Sanha ada di kantor pemasaran bersama Seu nghye. Mereka berdua berasama-sama memandangi layar laptop dan tertawa terbahak-bahak bersama.

Heejin melihat mereka berdua dari balik tembok kaca. Tawa mereka membuat Heejin sangat penasaran.

Heejin segera memasuki kantor.

Saking serunya, Seunghye dan Sanha tak menyadari jika Heejin sudah berada tepay di belakang mereka. Ikut nimbrung melihat ada apakah gerangan didalam layar laptop?

Dan..... betapa syoknya Heejin.

Ternyata, Seunghye dan Sanha sedang membuat gaduh di jejaring sosial. Meninggalkan review buruk tentang restoran Jinjin.

Heejin terbelalak tak mampu berkata-kata.

Sanha menggaruk kepalanya karena terasa gatal, pantas saja gatal, rambut Heejin menyaput2 lembut dahi Sanha. Membuat Sanha sadar duluan kalau Heejin sudah ada dibelakangkan sedari tadi.

"Heejin-aaaaaa" Sanha memandang Heejin kaget.

Heejin tak mau terlihat syok. "Oh... yedeul-aa.. mwohae?" Tanya Heejin gugup.

"Ya!! Bwa bwa!!" Seunghye bersemangat, menyuruh Heejin lebih mendekat kearah laptop.

Heejin nyengir gugup sambil menuruti maunya Seunghye.

"Lihatlah.. banyak yg percaya dengan review burukku tentang restoran sajangnimmu" Seunghye berbangga.

Heejin berusaha merespon, "Oh.." Heejin mengangguk, "Jal-haesseo yedeul-a.." Heejin terbata-bata.

Sanha menatap Heejin curiga, "Geundae.. neo yeogiseo mwohae?"

Heejin makin gugup, "Na ??? Aa.. hanya saja lewat. Aku ingin ke mini market membeli beberapa minuman" Heejin ngeles.

"Minuman? Bukannya direstoran ada bermacam-macam minuman?" Seunghye mengernyitkan dahinya.

Heejin mundur perlahan... "Yeudel-aa, na meonjeo gandaaaaa" Heejim membuka pintu kantor lalu lari ngibrit.

***


"Oppaaa...." Teriak nenek lampir Yeri.

SWEETEST DESSERT [Astro's Jinjin X Loona's Heejin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang