015

47 13 4
                                    

Pagi ini Yeri bersiap untuk pergi ke bandara Incheon. Koper dan segala kebutuhannya sudah siap di ruang mau apartemennya. Sungguh hatinya berat meninggalkan Seoul untuk waktu yang lama. Terlebih karena Ia belum bisa meminta maaf secara penuh pada Jinjin.

Yeri faham jika sikap Jinjin yg dingin swlama ini adalah ulahnya sendiri. Dia yg menyulut api.

Tapi tak banyak orang mengerti mengapa Ia melakukan demikian.

Pada waktu itu, Yeri tak pernah ada niat meninggalkan Jinjin. Sungguh Ia sangat mencintai Jinjin.

Lalu, mengapa akhirnya Yeri berlagak mencampakkan Jinjin dengan kejam?

Semua adalah paksaan Appa Yeri. Iya, Appa Yeri adalah salah satu fotografer profesional. Proyek khusus itu adalah tawaran dari Appa Yeri.

Sebab itulah Yeri meminta izin pada Jinjin terlebih dahulu apakah Jinjin setuju jika Ia mengambil job ini. Sungguh Yeri ingin Jinjin untuk tidak mengizinkannya. Tapi Jinjin tetap mengizinkannya.

Dari situlah Appa Yeri berniat untuk membuat Yeri kecan buta dengan Eunwoo. Yeri sudah menjelaskan jika Ia tak ingin. Ia sudah memiliki kekasih.

Appa Yeri tak mau tahu. Putri sematawayangnya harus menikah dengan Eunwoo. Beberapa kali Appa Yeri mengancam jika tak pergi kencan dengan Eunwoo, Appa akan mencabut dia dari perusahannya. Menjadikan dia pengangguran.

Yeri yang lemah tak berkutik, Ia juga tak berani menceritakan hal ini pada Jinjin. Sungguh Ia takut dan kalut dengan keadaannya sendiri.

Saat itulah Ia putuskan untuk terlihat mencampakkan Jinjin. Itu agar Jinjin segera melupakannya. Ia tak ingin melihat Jinjin menderita karenanya.

Entah yg Ia lakukan benar atau salah, setidaknya Ia sudah berusaha untuk menyelamatkan hati orang lain, meski harus melukainya terlebih dahulu.

Tak ada yg tahu dengan ini. Yeri hanya selalu dihadapkan dengan orang-orang yang menganggap bahwa ia adalah orang paling jahat. Padahal yg membuatnya seperti ini adalah Appa nya sendiri.

Mata mungil Yeri berkeringat. Air matanya menetes deras. Ia benar-benar seperti tak ingin meninggalkan Seoul dan Jinjin yg mungkin masih menyimpan dendam padanya.

Pun dia juga ingin cepat meninggalkan Seoul karena kota ini terlalu jahat untuknya.

Yeri sudah bangkit dari keterpurukannya. Ia sudah tak pernah menemui Appanya lagi. Ia juga sudah pindah tempat kerja.

Setahun lalu, Ia memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri. Kini Ia punya 2 karyawati yg selalu menemaninya bekerja. Ancaman Appanya kini sudah tak mempan lagi untuknya. Ia benar-benar berani untuk melawan keangkuhan Appanya.

Yeri dijemput oleh karyawatinya, mereka bertigapun menuju bandara Incheon bersama untuk terbang menuju Paris.

***

Heejin menurui anak tangga, turun dari lantai 2 kamarnya menuju lantai bawah, restoran.

Heejin mendapati restoran masih gelap. Padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 08.30 tak biasanya begini.

Heejin mencoba mencari Jinjin. Ia langkahkan kakinya menuju ruang kecil. Pun tak Ia dapati keberadaan Jinjin.

Khawatir, Heejin langsung merogoh saku rok nya, mencari ponsel, berniat menelfon Jinjin.

"Yeobeoseyo..." ucap seseorang namja diseberang telefon. Tapi tak terdengar seperti suara Jinjin.

"Yeobeose..yoo... Sajangnim...?" Panggil Heejin lirih.

"Heejin-ssi?" Ucap namja diseberang. Membuat Heejin makin bingung. "Heejin-ssi.. na-ya.. MJ-i"

"MJ oppa?" Heejin heran.

SWEETEST DESSERT [Astro's Jinjin X Loona's Heejin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang