malam pertama

96.7K 733 11
                                    

Jenny masuk kedalam venue dimana disana tertulis digelar resepsi Reyna Richardson dan Livian Miller. Bibirnya tersungging licik. Dia berjalan disepanjang pinggiran marmer dengan gaya sok kuasa.
 
Jenny memindai setiap lantai dansa. Tidak satupun dia temukan sosok Livian. Dan dia meleleh dikeramain tamu yang hadir dipesta itu.
 
Tidak sampai semeter hanya selemparan batu saja. Dia melihat sosok Livian memakai tuxedo hitam kemeja putih. Rambut klimis disisir sedemikian rupa kebelakang. Tampak mempesona dan tampan. Didalam hati Jenny bertekat akan mendapatkan lagi cinta pria itu. Dia tidak percaya begitu mudahnya Livian melupakan cinta mereka dimana hubungan mereka sudah berjalan 4 tahun. Dan tergantikan dengan gadis bau kencur. Gadis kaya manja yang jika dibandingkan dengannya tidak ada apa apanya.
 
Jika dia menjadi Reyna. Dia akan membuntuti Livian kemana saja dipesta ini. Dengan beraninya gadis itu melepaskan Livian dari pandangannya.

Melangkahlah dia setenang air kolam. Mendekat perlahan dan membentur keras bahu Reyna.
 
“Upsss... maafkan aku...” suaranya dibuat buat semanis mungkin. Reyna hanya memberikan senyum pelit. Berlalu dari sana meninggalkan keramaian.

Yes... kesempatan buat Jenny untuk mendekati Livian. Dia mundur perlahan sampai punggungnya membentur punggung Livian. Mereka sama sama menoleh. Jenny terkejut atau kaget palsu.
 
Livian mengernyit tidak suka. Dia, tidak pernah merasa mengundang wanita itu. Livian menjatuhkan pandangan kesetiap ruangan.
 
“Tenang sayang, gadis manja itu tidak ada disini...”
 
Kata kata Jenny mengejutkan, pemuda itu menatapnya dengan kebencian yang terselubung.
 
“Apa yang kau lakukan pada Reyna...?” Desisnya, menyeret pergelangan Jenny menjauh dari teman temannya. Jenny mencari kesempatan mengalungkan tangan kanannya dilengan Livian. Tanpa sepengetahuan pria itu Jenny menyelipkan secarik kertas kesaku celana belakang Livian. Dan tersenyum penuh arti.
 
Livian menyentak tangan Jenny kasar. Oh, bagaimana caranya agar dia terlepas dari wanita ini.
 
“Pergi dari sini...!!” Usir Livian. Dia tidak mau Reyna melihat Jenny disaat hubungannya dengan Reyna tidak berjalan baik. Dia tidak mau Reyna berpikir macam macam.
 
Jenny memandangi Livian dibawah bulu mata lentiknya. Tersenyum menggoda. Malam ini Jenny mengenakan gaun panjang warna peach yang belahannya terlalu lebar dibagian dada. Sehingga sebagian buah dadanya tersembul keluar. Livian tidak ingat bahwa Jenny pernah sesexy itu saat berjalan bersamanya.
 
Tanpa mengacuhkan Jenny. Livian pergi meninggalkan wanita itu hendak mencari istrinya. Ya, istrinya... dia sudah sah menikah dengan Reyna.
 
****
 
Reyna meng-istirahatkan kakinya. Memijit mijit betisnya yang terasa sekeras kayu, dia tidak tahu berapa jam dia berdiri mengenakan hell. Berkeliling menyambut tamu yang datang. Sebagian tamu orang tuanya. Sedikit teman semasa kuliah dan selebihnya teman teman Livian.
 
Lantai dikaki Reyna terasa miring. Oh, dia merasa bagian belakang kepalanya berdenyut kecil. Darah berembus dibelakang telinga. Dia butuh istirahat saat ini.
 
Dikejauhan dia melihat Livian bersama seorang wanita terlalu sexy menurut Reyna. Reyna menatap Livian Bagai kaca yang buram. Dan memperhatikan gerak gerik keduanya. Dimana wanita itu tersenyum menggoda. Menggoda suaminya...?
 
Oh, jika dia tidak pusing sekarang. Reyna akan menghampiri mereka. Lalu, apa yang akan dia lakukan jika sudah sampai disana? Walaupun dia tidak menyukai Livian saat ini. Setidaknya pria itu harus menghargainya sebagai istri kan? Jadi wajar jika dia marah saat ini.
 
Livian menelusuri lantai terlalu tenang menurutnya. Mendekat perlahan dan secara mengejutkan dia mamandangi Livian begitu lama sampai pria itu berdiri didepannya. Malam ini, Livian terlihat tampan.
 
Pria itu tanpa aba aba. Menggendong tubuh Reyna seperti seringan bulu didepan. Reyna memberontak, mengayun ngayunkan kaki diudara.
 
“Ssstt. Tenang honey. Kau terlihat capek. Jadi istirahat saja didadaku...”
 
Ya, dia memang capek dan butuh istirahat. Terlalu lemah untuk bertengkar saat ini. Gadis itu mengalungkan kedua lengan keleher Livian. Dan mengistirahatkan kepala didada Livian. Dan itu sangat nyaman.
 
Livian menunduk dan mengecup puncak kepala Reyna. Saat gadis itu benar benar sudah terlelap. Livian masuk kedalam kamar sewaan mereka dilantai atas hotel mewah tempat mereka menggelar resepsi.

PUNCAK KENIKMATAN (21+) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang