kado terindah

26.2K 538 31
                                    

Tawa Dad and Livian meledak diruang Tv. Sementara Reyna dan Tanaya asik didapur membantu Mom menata meja makan. Ini malam natal, mereka akan merayakan natal berkumpul dirumah utama bersama. Makan makan, sambil mengobrol hangat. Dan yang terpenting itu acara buka kado.

Tahun lalu Dad memberikan kado kunci mobil Porche yang terpakir manis didalam garasi sekarang. Mobil itu hanya sesekali dipakainya. Reyna lebih suka mengendarai mobil turunan dari Dad yaitu Range Rover tahun 2000an. Mobil itu tenaganya kuat. Dan bodynya sudah dicat ulang. Jadi tidak tampak seperti mobil keluaran lama.

Dulu mereka merayakan natal berkumpul dengan keluarga besar Mom di Paris. Namun sekarang hadir dua keluarga baru dan mereka lebih memilih merayakannya disini.

Oh, tentu saja. Dua hari lagi mereka akan bertolak ke Paris, Mom sudah sangat merindukan keluarganya disana.

Dad, jangan ditanya... dia hanya punya satu kakak yang sudah berkeluarga tinggal di Paris juga dengan 3 orang anak. Dua sudah menikah dan satu lagi belum menikah seumuran dengan Reyna. Seorang dokter muda, gagah seperti Dad. Dulu orang orang mengira Clark adalah anak kandung Dad. Oh, Reyna merindukan Clark karena mereka cukup dekat.

Reyna sudah memaksa Livian untuk menginjungi Ayahnya. Namun pria itu hanya memeluknya dari belakang, terdiam. Reyna tidak tahu apa yang dipikirkan suaminya.

"Nay, apa kau tidak akan menemui ayahmu...?"

"Apa?"

Tanaya gelapan. Lap ditangannya digosok gosok dipermukaan meja. Padahal meja tersebut sudah licin dari noda.

"Aku sudah menelepon Dad. Natal tahun ini dia berkumpul dirumah keluarga ibu tiriku. Dan Dad menyuruhku berkumpul dengan keluarga baruku..." kening Tanaya mengerut saat dia menggaruk pilipisnya yang gatal.

"Ibu kandungmu...?"

Mom datang membawa bebek paking yang baru keluar dari oven. Asapnya menari nari tertiup angin musim dingin dari pintu belakang yang terbuka karena bibi Esmeralda baru saja masuk kedalam dapur. Dan itu bebek utuh yang lumayan besar. Dengan rempah rempah rahasia nenek. Harumnya langsung membuat perut Reyna berbunyi.

"Aku sudah menelepon Mom. Yah, dia merayakan natal di Indonesia. Oh, Rey. Aku merindukan Mom. Namun aku tidak akan melewatkan natal bersama kalian.."

Mom memeluk Tanaya sebelumnya sudah meletakkan bebek paking ditengah tengah meja makan. Bersama makanan yang lain. Dan membisikan sesuatu ditelinga Tanaya. Yang tidak bisa didengar Reyna.

"Apa?" Reyna bertanya setelah Mom menghilang dibalik meja dapur.

"Tidak, Mom hanya bilang keluarga kita bertambah satu lagi..." Tananya mengarahkan pandangan keperut Reyna. Dimana perut itu masih rata. Belum terlihat tonjolan disana. Entahlah, mungkin karena Reyna memakai baju tebal sekarang. "Belum kah..?"

Reyna mendesah dramatis sebelum menjawab. "Apa yang kau harapkan...?" Reyna bicara sambil tersenyum misterius.

Tanaya terkesiap dan meninggalkan seberang meja bergabung dengan Reyna. Tangannya menggamit lengan Reyna kuat. Dan berbisik lirih disebelahnya. "Apa ini sebuah kejutan...?"

"Yah, aku ingin kau diam.."

Tanaya sebenarnya ingin melonjak kegirangan dan berteriak kencang. Sebagai gantinya dia hanya melebarkan mulut tanpa suara dan mencium pipi Reyna sayang. Setelahnya dia bergabung dengan yang lain diruang TV.

Sebelum makan mereka bergandengan tangan dimeja makan. Dan yang memimpin do'a malam ini adalah Dad. Sambil memejamkan mata Dad berdo'a dengan segala rasa syukur, nikmat yang diberikan tuhan. Dan tidak lupa menyelipkan do'a untuk seseorang yang belum lahir.

PUNCAK KENIKMATAN (21+) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang