rencana gagal

32.1K 484 1
                                    

“Kau kacau sekali Rey...?”
Reyna menoleh kearah Tanaya. Gadis itu tampak kacau sekali. Tadi Livian mengirim pesan padanya. Agar menemani istrinya dirumah. Karena Dia khawatir Reyna sendirian. Dan dia tidak menyangka melihat pemandangan yang sungguh mengenaskan. Apalagi rumah Reyna tampak berantakan. Karena dia mewanti wanti agar tidak ada pembantu yang mengurus rumahnya. Kalau tahu begini lebih baik pembantu membantu Reyna berbenah rumah.
 
Saat Tanaya masuk kedalam, dia juga tidak menyangka rumah Reyna tidak terkunci. Oh, untung dia yang masuk. Kalau maling bagaimana?

Terimakasih sama pagar tinggi diluar sana.
 
Gadis itu duduk disamping Reyna, dan asal mencomot satu roti bakar yang Livian buat untuk istrinya. Oh, manisnya. Bahkan dulu Livian tidak pernah buatkan dia sarapan.
 
Reyna menatap Tanaya lama. Menimbang nimbang harus kah dia menceritakan masalahnya dengan Tanaya. Apa Tanaya bisa mencarikan solusi agar dia tidak merasa merana seperti saat ini.
 
“Hmmmm... aku ingin cerita denganmu... ini cerita temanku Sih...”
 
Tanaya memutar bola mata. Mendengus kecil. Teman yang mana sih?
 
“Teman satu satumu ada disini, jangan berbohong Rey. Kenapa tidak kau katakan saja itu ceritamu. Kau tidak bisa membodohiku, disaat semuanya terlihat jelas...” Ya.. terlihat jelas dimuka Reyna bagaikan benang kusut. Serta rambutnya yang awut awutan. Nih, ya... Tanaya juga yakin kalau Reyna belum mandi.
 
“Yah, ini ceritaku...” Akhirnya dia menyerah keras kepala. Bibir Reyna bergerak dan semua cerita disaat dia bertengkar dengan Livian mengalir bagai air bah. Tentu saja dia tidak akan menceritakan ciuman panas mereka waktu mereka berlayar. Tanaya tidak perlu tahu itu kan? Pokoknya semua cerita tentang pertengkaran mereka keluar begitu saja. Tanaya juga hanya diam tanpa memberi respon.
 
“Apa menurutmu aku salah?” Dia betanya di akhir cerita. Berharap Tanaya memberi dia solusinya.
 
“Yah, tentu saja kau salah. Livian benar. Dia hanya menuntut haknya disini. Kau kan istrinya...”
 
Uuuhh.... Tanaya juga tidak menyangka. Dia akan memberikan Reyna jalan keluar tentang masalah pasangan suami istri disaat dia saja belum menikah. Dulu Reyna terlihat tahu semuanya. Tapi, masalah ini saja dia seperti gadis polos yang tidak tahu apa apa.
 
“Tapi, dia tidak bisa memaksaku...” Tetap keras kepala. Tidak mau disalahkan. Karena dia masih menganggap apa yang dia lakukan adalah hal wajar.
 
“Apa dia pernah memaksamu?” Dia tidak menangkap pemaksaan didalam cerita Reyna.
 
“Tidak sih, dia hanya bertanya...” Reyna tersenyum kecut. Menggigit jari. Dimana jari tersebut kukunya sudah ditebas abis. Tanaya meraih tangan Reyna. Agar dia tidak menggigit jarinya sendiri.
 
Oh, demi tuhan. Masalah ini juga tidak terlalu serius menurut nalarnya. Jika Reyna tidak sekeras kepala ini.
 
“Nih ya. Apa kau tahu diluar sana banyak pria beristri mencari wanita simpanan. Kau tahu alasannya?”
 
“Karena mereka tidak setia...”
 
“Kau salah Rey... karena mereka tidak terpuaskan oleh istrinya dirumah. Kau tidak lihat Livian. Dia tampan, mapan, tubuhnya seksi. Wanita mana sih yang tidak menyukainya, pasti ada wanita yang menggodanya diluar sana. Sesetia apapun suamimu. Laki laki itu ibarat kucing garong. Ikan busuk kalau ada diatas meja pasti di embatnya juga...”
Tentu saja orangnya bukan Livian. Dia sangat tahu bagaimana kakaknya. Kakaknya yang setia. Dia harus menakut nakuti Reyna. Dan maafkan dia untuk kali ini. “Apa kau mau Livian mencari wanita lain diluar sana...?”
 
Mata Reyna melebar. Ada perasaan tidak terima dihatinya. Jika ... jika... Livian mencari wanita lain diluar sana. Bagaimana mungkin, mereka kan baru menikah. Oh, gadis yang menggoda Livian waktu itu bermunculan dipikirannya, bagai tinta yang tumpah di kertas putih. Yang tidak bisa dihapusnya bak hantu gentayangan.
 
“Tidak...” Pekiknya. Sampai berdiri dari tempat duduk. Memijit dahi dengan tangan kiri. Tangan kanan berada dipinggang. Dia mulai berjalan mondar mandir. Dan tak sengaja menendang bantal sofa.
 
“Sekeras apa pun kau berkata tidak. Mati matian pun kau menolaknya. Semuanya tidak akan berubah Rey. Kau tetap istri Livian sekarang, nanti dan selamanya. Padahal dulu kau sangat mencintainya. Mencuri foto Livian dan kau bahkan membuat daftar keinginan jika Livian menjadi suamimu...”
 
Yah, semua nya sudah terlanjur. Dia harus mengatakan semuanya. Walaupun dia kasihan sih melihat Reyna seperti sekarang. “Ayo Rey... cobalah untuk mengerti keadaanmu sekarang. Bukankah waktumu untuk berubah. Menjadi istri yang baik untuk Livian.”
 
“Ummm.. benarkah.. maksudku bernarkah aku dulu sangat mencintai Livian...”
 
Dia ingin sekarang. Ingatan itu muncul dikepalanya. Ayolah.... tidak  tanpa ingatan itu. Dia harus berubah kan? Semua yang dikatakan Tanaya terasa benar.

PUNCAK KENIKMATAN (21+) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang