ciuman panas

70.1K 638 2
                                    

“Kau sudah sampai sayang?”
Mr. Richardson memeluk Reyna juga Livian. Mereka menyambut penganten baru tersebut dengan senyuman. Waktu pesta pernikahan terpaksa Mr. Richardson menyambut tamu yang datang. Memang sih kebanyakan adalah koleganya. Saat dia tidak melihat puncak hidung mantu dan putrinya.
 
“Ayo duduk ada yang ingin Dad bicarakan...”

Reyna duduk disebelah Tanaya. Memeluk gadis itu dengan sayang. Sementara Livian duduk disebelah Mr. Richardson diapit ibunya tepat diseberang.

“Reyna kau tinggal pilih bulan madu dimana? di Itali atau berlayar dengan yacht punya Livian...”
 
“Punya Livian?”
 
Reyna bersiul, dan langsung mengarahkan pandangan kesamping Dad. Pria itu tersenyum puas bagai menang lotre. Tentu saja, dasar pria gila uang. Sekarang kau mendapatkan apa yang kau inginkan heh.
 
“Ya, itu hadiah pernikahan Dad buat Livian...”
 
“Waw, seperti nya aku akan memilih berlayar dengan yacht punya LIVIAN” Reyna menekankan nama Livian. Dia harus beritahu Dad yang sebenarnya. Agar Dad tidak memanjakan pria tersebut. “Lalu dimana hadiah pernikahan untukku...”
 
“Oh, Dad tahu apa yang kau inginkan... Ya, paviliun sayap timur jadi milikmu...”
 
“Yeeeeiii... benarkah Dad. Kau memang tidak pernah mengecewakan putrimu. Aku senang sekali...”

Reyna terlonjak senang, dan segera memeluk Mr. Richardson. Paviliun sayap timur adalah rumah keluarga impiannya. Dia pernah meminta Dad untuk membiarkannya tinggal disana. Namun, Dad tidak pernah mengizinkannya. Kebetulan paviliun sayap timur sedikit jauh dari rumah utama. Dad ingin Reyna tetap dalam pengawasannya.
 
Tapi, Reyna tidak sadar bahwa dia tidak tinggal sendiri kali ini. Melainkan bersama suaminya.
 
“Ada apa sih dipaviliun sayap timur. Sepertinya Reyna senang sekali...” Tanaya bertanya entah pada siapa.
 
“Tentu saja, kau juga pasti akan terkejut melihat tempat itu...” Jawab Reyna cepat. Melepaskan pelukannya, dan menghujam sebuah ciuman ringan dipipi sebelah kiri Mr. Richardson.
 
Livian pikir Reyna begitu manja dengan kedua orang tuanya. Lain bila didekatnya. Reyna terlihat garang. Oh, tentu saja dia menyukai Reyna dalam mode garang. Lebih menggoda.
 
“Jadi kamarmu yang sekarang untuk Tanaya ya...” Ujar Mrs. Paula.
 
“Oh, tidak masalah Mom. Aku hanya menginginkan paviliun itu dari dulu. Dan tidak butuh yang lainnya...”
 
Mereka memasuki paviliun yang tampak bersih. Karena selalu dijaga oleh salah satu pembantu disana. Rumah itu terlihat nyaman dan bersahaja, impian semua orang yang menginginkan kehangatan dan bercengkrama dengan keluarga. Jauh berbeda dengan rumah utama. Dari interior serta luas tempat tersebut.

Kamar Reyna dan Livian dirumah paviliun

Kamar Reyna dan Livian dirumah paviliun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang tamu rumah paviliun

Ruang tamu rumah paviliun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PUNCAK KENIKMATAN (21+) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang