Pagi itu semua sudah beraktivitas, hanya tinggal Rara dan Ibu yayasan yang sedang membersihkan rumah. Suara kicau burung sesekali terdengar bersaut sautan memberikan suasana menjadi ceria.
"Ibu mau kemana?" Tanya Rara sambil menyapu lantai teras.
"Mau ke pasar dulu beli sayur dan lain-lain, kamu libur ya hari ini?"
"Iya Bu, hari ini libur hehehe."
"Ya sudah Ibu nitip rumah dulu ya, kalau mau sarapan Ibu sudah siapkan nasi goreng di meja makan."
"Oh ya Bu, makasih ya, hati-hati ya Bu." jawa Rara dengan senyum manisnya. Terlihat Ibu yayasan berjalan dan menghilang dari depan pagar.
Rara pun menghirup udara pagi yang cerah, ia melihat kupu-kupu berterbangan di antara bunga-bunga halaman depan. Kemudian Rara masuk ke dalam rumah dengan posisi pintu depan yang terbuka.
Rara duduk di meja makan sambil menikmati sepiring nasi goreng dan secangkir teh hangat, suasana pagi itu terlihat sepi. Namun saat Rara sedang asik mengangkat sendoknya ia terdiam. Seperti ada sosok yang melintas dari arah kamarnya. Matanya mulai melirik ke sekeliling ruangan. Namun Rara berusaha tenang dan tetap menikmati nasi gorengnya.
"Braaaaaaaakkkkkkk!" suara depan yang tiba-tiba tertutup membuat Rara sedikit terkejut. Ia pun dengan perlahan beranjak dari duduknya dan mengintip ke area ruang tamu, namun tak ada siapapun. Rara pun hanya mengangkat kedua pundaknya dan kembali duduk di bangku, namun saat Rara menyendok nasi di piringnya ia terdiam. Ia seperti ada yang bernafas di belakangnya. Perlahan Rara menejamkan matanya. Membayangkan area sekitar, ia merasakan kehadiran sebuah mahluk yang menggemblok di punggungnya. Perlahan matanya pun terbuka.
"Mau disuapin ya? Kok gak ikut sama Ibumu?" tanya Rara dengan senyum tajamnya.
*Hanya sebuah ilustrasi gambar.
@@@@@@@@@
Yasa dan Evan sedang asyik bermain game setelah makan siang, sementara Icha dan Vika sedang asyik menikmati segelas es doger yang manis dan segar. Aldo pun beranjak dari duduknya dan meletakkan piring ke penjual batagor di depannya.
"Eh Kamu mau kemana?" tanya Vika.
"Mau ke toilet sebentar, nanti aku balik lagi kok." jawab Aldo.
"Jangan lama-lama ya, aku ngerasa kehilangan aja kalau harus jauh-jauh dari kamu." kata Vika sambil memegang lengan Aldo.
"Kelaguan lu Vik!" sahut Evan dengan mulut manyunnya.
"Ih kenapa sih, biarin aja…, gua kan gak mau jauh-jauh dari Aldo, oh ya kamu mau es dogernya?" tanya Vika.
"Kamu aja yang makan, habisin ya, jangan lupa abis itu minum air mineral biar gak batuk." jawab Aldo sambil mengusap rambut Vika.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA 4 (BAB 1 S/D BAB 22 END) ✔️
Terrorcerita ini kelanjutan dari Jingga 1,2,3 selamat menikmati