41. Sahabat

166 10 1
                                    

"Kamu tau ga diss ngapain aku dateng ke kelas kamu?"

"Ngga tau lah kamu belum cerita"

"Tebak sayangg"

"Sayang sayang ntar aku baper lagi" omel ku pada Nata

"Ya makan nya tebak"

"Eum kangen aku ya" tebak ku

"Dikit tapi nya" balas nya lagi

"Yaudah ngapain ke sini?"

"Ngambek ya? Gitu aja ngambek"

"Ngga so tau"

Nata terus melihat dan menggoda ku dengan kelakuan konyol dan bodoh nya itu, Nata si konyol

"Orang konyol" kata ku sambil meninggalkan Nata yang terus saja seperti orang bodoh di belakang ku

"Kamu bilang gitu karena takut ketawa sama tingkah aku kan? ngaku ajalah diss" desak nya lagi

"Nggak Natanael" jawabku setengah kesal

"Aku ga suka di panggil Natanel sama kamu diss"

"Kenapa? Biasa nya juga di panggil sama yang lain Natanael"

"Aku lebih suka di panggil Nata sama kamu atau ga Natan deh"

"Alesan nya apa?"

"Natanael itu cuma panggilan orang-orang yang ga akrab sama aku sedangkan kamu sahabat dan orang yang ga bakal aku lupain"

"Makasih Nata,aku ga mau manggil kamu Natan" kata ku lagi

"Kok gamau?" Tanya Nata lagi

"Biarin Dilan sama milea,Nathan sama Salma dan Nata sama Adis"  kata ku yang langsung di anggap lelucon dan tawa bodoh si konyol Nata

"Kok ketawa,aku serius"

"Adis sama itu aja tuh" kata Nata sambil menunjuk laki-laki berbadan gembul di ujung sana

"Gapapa biar di peluk nya anget" kata ku sedikit bodoh

"Emang kalo sama aku ga bisa anget?" Tanya Nata lagi

"Kalau pun bisa,tugas kamu bukan ngangetin aku taa"

"Kata siapa aku udah putus sama okta" jawab nya enteng

"Kenapa?"

"Gapapa pingin aja"

"Ouh" sebenar nya masih banyak yang pingin aku tanyakan kenapa nata bisa putus tapi aku ga mau terlalu kepo dengan urusan nya

"Oh iya tadi kamu pingin di peluk kan sama dia" kata Nata lagi menunjuk orang yang berbadan besar di sana

"Ayo samperin" lanjut nya sambil menghampiri laki-laki tadi

NatanaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang