51.Battered

212 13 0
                                    

"jangan cemberut terus,cantik nya berkurang nanti" kataku setelah melihat Adis sedang duduk di bangku taman

"Nata,ngapain di sini?" Tanyanya saat aku menemuinya di taman belakang sekolah karena sekarang sekolah sudah bebas karena baru selesai penilaian akhir semester

"Emang ga boleh nemenin pacar nya apa?" Tanya ku

"Boleh"

"Kok lemes?" Tanya ku lagi

"Nggapapa bawel banget ihh" jawab nya kesal

'cup'
Tanpa basa-basi aku mencium pipi nya yang merah karena kepanasan tapi sesaat kemudian dia menengok kearah ku seakan akan protes dengan kelakuan ku tadi

"Sini sandaran daripada marah-marah gitu"  ujar ku sambil mendorong bahu Adis untuk bersender di bahu ku dan sekarang ia bersender di bahu ku

"Kenapa di sini sendirian? Ada masalah?" Tanya ku sambil mencium rambut Adis yang wangi nya selalu aku rindukan

"Ngga" jawab nya sambil menggeleng

"Bener ga ada apa²?" Tanya ku lagi dan di balas anggukan oleh nya

"Aku mau cerita,kamu mau denger ga diss?" Tanya Nata

"Apa?"

"Tadi aku berantem-"

"Sama siapa?" Potong nya sambil bangkit dari bahu ku

"Senderan lagi kalo mau aku cerita lagi" kata ku dan Adis kembali bersender di bahu ku

"Sama temen ku,anak SMA lain, tapi tenang ga ada guru yang tau dan ga akan buat mamah sedih" kata ku sambil mengelus rambut Adis lembut

"Kamu ngerti ga sih taa? Ini tuh bukan masalah mamah sedih karena di panggil guru tapi mamah sedih sama kelakuan kamu,coba kalo ada orang lain selain guru bilang ke mamah, mamah pasti sedih juga kan?" Tanya nya dan lagi² bangkit dari bahu ku dan suara nya berubah berapi api

"Aku ngerti"

"Karena apa kamu berantem?!" Tanya nya dengan bentakan

"Komunitas" jawab ku pelan dan sesaat kemudian Adis menunduk dan mengusap wajah nya dengan tangan berkali-kali

"Maaf" kata ku pelan

"Ada yang luka?" Tanya Adis sambil menatap ku mungkin dia sudah bisa meredakan emosi nya barusan

"Gak kok ga ada,maaf buat kamu kecewa lagi" kata ku sambil mengelus rambut nya tapi tiba-tiba Adis menatap wajah ku dekat mungkin sedikit lagi wajah ku dengan nya akan bertabrakan

"Ini apa? luka kan" Tanya Adis menemukan luka kecil di samping mata ku

"Apalagi yang luka?" Tanya nya perhatian walaupun tadi sempat agak kesal

"Perut sama dada tapi cuma luka kecil ga perlu di obatin" kata ku melarang nya agar tidak khawatir

"Ayo pergi" ajak Adis sambil menuntun ku berdiri

"Kemana?" Tanyaku dan tak ada jawaban apapun dari Adis

"Nah ayo keluar" ajak Adis saat ada di depan gerbang sekolah 

"Ini belum pulang sekolah adis" kata ku mencegah nya

"Tapi kan udah bebas,lagian kita kan nanti balik lagi ke sini" bela gadis ini keras kepala dan aku turuti saja ulah nya

🏫🏫🏫

"Nah udah dapet obat nya" ujar nya semangat saat sudah keluar dari apotek

NatanaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang