57.Sayang kamu

86 3 1
                                    

"Mencintai kamu itu bagian dari tugas hidupku dis"

_______

"Sayang ini bubur nya dan minum obat lagi kalo udah selesai makan nya" kata bunda sambil mengelus pipi gadis nya yang pucat

"Mau bunda suapin?" tanya bunda yang langsung ku jawab dengan permintaan "Boleh ga bun Nata aja yang suapin Adis?" tanya ku dan di balas anggukan lalu memberikan mangkuk berisi bubur di tangan ku

"Abisin ya Dis,bunda mau ajarin Alif ngerjain pr pintu nya di buka lebar,pacaran nya jangan macem-macem" kata bunda menginggatkan sebelum berlalu dari kamar anak gadis nya

"Aaa" suruh ku sambil mengarahkan bubur ke mulut nya

"Eum rasa nya-"

"Mau sembuh ga? jangan protes!" potong ku sebelum dia mengeluarkan keluhan nya lalu setelah itu dia menghabiskan bubur nya dengan kunyahan yang tidak berselera

"Nah udah abis sekarang nih obat nya" kata ku menyuruh nya meminum obat nya dan gadis itu langsung memasukkan obat nya

"Mau tidur?" tanya ku

"Aku kan baru bangun masa di suruh tidur terus" balas nya mengingatkan

"Kan biar cepet sehat lagi"

"Tapi aku ga ngantuk" kata nya kesal

"Ya udah tiduran aja" kata ku akhir nya sambil terus nengusap dahi nya seperti sedang menidurkan bayi

"Ceritain dong" pinta Adis

"Aku jarang baca buku cerita"

"Pengalaman kamu aja kalo gitu" jawab nya

"Mantan-mantan?" tanya ku dan di balas gelengan kepala oleh nya"Terus apa dong?"

"Ya jangan mantan dong cerita nya, pengalaman kamu aja waktu kecil misal nya" kata Adis menjelaskan

"Oh kirain mau di ceritain tentang mantan-mantan aku hahah" canda ku membuat gadis itu kesal

"Dasar!" keluh nya sambil memukul lengan ku yang berada di sebelah nya "udah ga usah cerita apa-apa" kata nya marah

"Jangan marah nanti cantik nya berkurang mau?" bujuk ku sambil mengelilingi kamar nya yang bernuansa biru laut dan di kelilingi banyak hiasan bintang tidak meninggalkan kesan feminim pada gadis itu juga meja belajar di sudut nya

"Cat nya kamu ganti biru ya?" tanya ku menyadari perubahan kamar gadis itu yang semula berwarna pink "hm" jawab nya

"Marah terus sih" kata ku mendekati gadis itu yang duduk di tengah kasur nya "Ya abis nya sebel" balas nya

"Sebel sama siapa?"

"Kamu"

"Aku malah makin sayang" kata ku sambil duduk di kasur nya tepat berhadapan dengan Adis yang sedang menampilkan wajah kesal nya yang pucat

"Sayang Okta maksud nya?" sindir Adis

"Sayang Adislah" kata ku sambil mengelus puncak kepala nya membuat rona di pipi nya terlihat

NatanaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang