38.Natadis

175 14 1
                                    

10.23 siang, Bandung

"Adis! Lama deh ganti baju nya" teriak Angel dan Gita di luar toilet tidak sabar menunggu ku

"Iya bentar" kata ku langsung membuka pintu toilet

"Selesai juga,ampe cape nii nunggu" omel angel langsung

"Ayo akh langsung ke kelas" ajak ku pada mereka berdua

"Adis! Angel!" Panggil seseorang dari arah samping kanan ku

"Kenapa lif?" Tanya ku yang sudah tau seseorang itu adalah Alifa yang berada di kantin

"Tungguin aku dong" teriak nya dari kantin yang sedang ramai itu

"Iya di tungguin" jawab Gita pula

"Kuy" ucap Alifa yang sudah ada di samping kita bertiga setelah menunggu beberapa saat tadi

"Lif sini dulu deh" ucap irfan pacar nya alifa saat kita menaiki tangga

"Kita duluan ya" izin Gita dan juga Angel pada ku dan Alifa

"Bentar ya dis" kata Alifa untuk menemui segerombol laki-laki yang berisi Nata,Irfan, Alfan,dan juga Rizky yang lain nya aku kurang tau siapa

"Iya aku tunggu sini" kata ku berdiri di dekat tangga itu

"Diss sini deh" kata nata memanggil ku yang sedang menunggu Alifa

"Nggak akh" tolak ku karena ingin menghindari nya

"Sini bentar doang"  paksa Nata lagi

"Apa" kata ku pasrah sambil berjalan ke arah nya

"Kamu buat buku?" Tanya nya langsung sambil senyum-senyum aneh

"Buku apa?" Tanya ku tak mengerti

"Buku biru muda" kata nya yang membuat ku langsung berfikir tentang Ririn yang meminjam buku ku kemarin

"Ngaak" kata ku bohong

"Yang isi nya tentang quote,terus ada huruf 'N' di setiap akhir quote nya" kata nya lagi yang membuat aku mustahil untuk mengelak lagi

"Kata siapa? Lagian kaya nya itu bukan buku aku deh" Tanya ku sambil menunduk karena malu

"Masa?"  Tanya nya dengan nada meledek ku yang sedang tercyduk ini

"Beneran" kata ku meyakini nya walaupun nata tetap tak percaya

"Tapi buku nya tuh nama nya 'adisti Aila Dzakiyah' siapa kalo bukan kamu?" Kata nya dengan suara yang makin meledak dan senyuman yang ingin menertawai ku saat itu juga

"Iya itu buku aku,kamu tau dari mana? " Tanya ku

"Kan tadi aku baca" kata nya santai tidak seperti ku yang gelisah dari tadi

"Ngapain di baca?" Tanya ku yang mulai panik

"Pingin" jawab nya

"Ouh" kata ku masih berharap Nata tak membaca semua isi buku itu

"Oh iya 'N' itu buat aku kan?" Kata nya  sambil terus senyum-senyum menahan tawa nya yang mungkin hampir pecah

"Bukan kok" kata ku dan langsung berlari menuju kelas nya nata dan Ririn untuk mengambil buku ku sekaligus memastikan soal Nata yang membaca buku ku atau tidak

"Hahahaha" tawa nata yang masih terdengar oleh ku saat aku lari menuju kelas nya untuk bertemu Ririn

MALU! itulah yang aku rasakan

NatanaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang