53. jaga jarak 2

205 7 0
                                    


"Dis kamu ga liat keadaan Nata gimana?" Tanya Lala saat bel pulang sekolah baru saja berbunyi

"Ngga la aku lagi jaga jarak sama dia" kata ku dan disusul wajah kepo oleh nya

"Kenapa? Ko bisa?" Tanya nya sambil berjalan keluar kelas

"Ya gitu deh la" kata ku menggantung

"Dis jaga jarak bukan berarti putuskan?" Tanya Lala yang lebih tepat nya menyindir

"Maksud kamu apa la" kata ku berhenti berjalan sambil menghadap ke Lala meminta penjelasan soal kata-kata nya

"Ya kamu liatlah keadaan nya seenggaknya kamu tanya dia baik-baik aja atau ngga" suruh Lala dan aku pikir itu ada benarnya juga

"Ya udah deh la aku ke kelas nya tapi anter yaa" pinta ku pada Lala

"Iya iya" Jawab nya dan kembali berjalan bersama ku menuju kelas Nata


***

Ya aku benar-benar melakukan saran dari Lala untuk melihat keadaan Nata dan untungnya dia masih ada di depan kelasnya

"Eem taa" panggil ku tepat di belakang nya

"Kenapa?" Tanya nya dingin sambil sesekali menengok ke dalam kelasnya seperti menunggu seseorang

"Gimana luka kamu?" Tanya ku

"Gapapa" jawab nya singkat

"Kok kamu bisa berantem sih?" Tanya ku hati-hati berharap Nata menceritakan nya dengan Lala yang geregetan di belakang sana memantau ku dengan Nata

"Kamu masih peduli?" Tanya nya

"Kok kamu nanya nya gitu sih?" Tanya ku

"Kenapa kamu tersinggung aku ngomong kaya gitu?" Kata nya

"Ya iyalah Ta aku ini pacar kamu aku berhak tau keadaan kamu" ujar ku

"Sekarang kamu udah Taukan keadaan aku gimana? Aku udah jauh lebih baik dan akan baik-baik aja walaupun ga ada kamu misalnya" kata nya santai dan menjadi tusukan dalam di hati ku

"Taa kamu kenapa sih?"

"Kamu yang kenapa!?!" Bentak nya tiba-tiba yang membuat ku kaget

"Aku Dateng baik-baik taa kenapa sih kamu berubah?" Kesal ku dengan sikap nya

"Apa perlu aku sambut kedatangan kamu yang baik-baik ini? Aku harus gimana? Bilang!" Kata nya dengan bentakan diakhir Kalimat nya

"Luka kamu udah di obatin?" Tanya ku meredakan emosi dan rasa sakit atas sikapnya nya yang berubah

"Kamu bisa liat sendiri kan?"

"Taa sebenernya kamu kenapa sih? Kalo emang kita jaga jarak kenapa kesan nya aku bukan apa-apa lagi di hidup kamu? Bukan nya maksud kamu jaga jarak itu untuk sama-sama introspeksi dirikan terus sekarang kenapa kamu kaya gini?!" Bentak ku diakhir Kalimat

"Nata ayo pulang" ajak Okta yang baru keluar dari dalam kelas yang berhasil menjawab kecurigaan ku tentang Nata yang sedang menunggu seseorang

"Semoga cepet sembuh Natanael" kata ku memanggil namanya lengkap kembali seperti orang asing

"Dis jangan nangis" kata Lala menyusul langkah kaki ku

NatanaelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang