|il|

1.1K 102 44
                                    

Suara derap-derap langkah kaki menggema di sepanjang koridor, seakan-akan saling berusaha untuk mendahului. Suara itu berasal dari siswa-siswi yang berlarian, diantaranya merupakan Vero dkk. Mereka bertujuh dan yang lainnya berlarian menuju tempat yang sama, yakni mading utama SMAN 3 BOGOR yang sedang dikerumuni oleh orang orang.

"Minggir, woii!! Minggir!" Elma serta Vero dkk menerobos masuk kedalam kerumunan manusia itu, menyebabkan beberapa orang menggerutu sebal.

Vero dkk sama sekali tidak peduli, sebab perhatian mereka sepenuhnya teralihkan oleh lembaran-lembaran kertas yang tertempel rapih di papan mading sekolah yang memuat keseluruhan nama siswa-siswi se-angkatan Vero dkk.

Satu-persatu dari mereka bertujuh mengeluarkan pekikan tertahan tatkala menemukan nama mereka beserta keterangan yang meyertai di belakangnya. Bahkan Dinda dan Ara pun sampai tak kuasa menahan air mata. Dengan perasaan campur aduk, Vero dkk saling memandang satu sama lain. Lantas tanpa memikirkan keadaan sekitar, ketujuh gadis itu berpelukan ala teletubis seraya berteriak heboh.

"KITA LULUS!!!"

Kantin merupakan tempat yang paling ideal untuk kalangan para pelajar nongkrong-nongkrong santai, terlebih dengan harga jajanan yang selalu pas di kantong anak sekolahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kantin merupakan tempat yang paling ideal untuk kalangan para pelajar nongkrong-nongkrong santai, terlebih dengan harga jajanan yang selalu pas di kantong anak sekolahan. Maka tak heran jika kantin selalu ramai, entah itu anak yang ingin membeli suatu keperluan ataupun anak-anak yang berniat mengisi perut.

Salah satunya Vero dkk yang sedang menunggu kedatangan Rain dan Anna. Selang beberapa menit, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang dengan membawa dua nampan berisi pesanan mereka semua.

"Sumpah, lo lama banget, Rain!" Elma langsung menyambar semangkuk mie ayam dan es jeruk yang di pesannya

Rain yang baru saja mendaratkan bokongnya memicingkan mata tajam. "Eh! lo kira pesanan lo semua nggak banyak!?"

"Lo berdua lebih milih diem atau gue cekokin sambel!!" ancam Vero sebelum perang mulut antara Rain dan Elma berlanjut. Semuanya pun tidak bersuara lagi dan memilih menikmati makanan dan minuman mereka dengan tenang.

"Guys, kita jadi 'kan main hari minggu besok?" Ara memulai percakapan.

" Yaps! Emang bisa kapan lagi selain hari minggu besok!?" ucap Anna sukses membuat teman-temannya yang lain mendadak berhenti makan. Menyadari reaksi yang lain, Anna menghela nafas kasar " Oh, come on guys! Kalian harus coba untuk menerima apa yang terjadi sekarang, kita nggak bisa ngelak terus! Kenyataannya emang kita bakal pisah dan mungkin bakal susah buat kumpul lagi. Tapi inget guys, ini bukan berarti kita bakal saling melupakan. Kita pisah untuk meraih masa depan kita. Walau nanti jarak memisahkan kita yang penting kita selalu saling ngasih kabar dan kita tetap jadi tujuh gadis yang biasa kita kenal."

Perkataan Anna benar-benar menohok ulu hati Vero dkk. Seberapa besar usaha mereka untuk menghindar, kenyataan itu pun selalu menampar mereka. Yah, memang dasarnya setiap pertemuan pastilah berakhir dengan perpisahan. Sudah hukum alamnya. Namun jarak tidak seharusnya menjadi halangan, bukan?

NeoegeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang