jangan usik

4.9K 911 194
                                    

ada adegan pukul, maaf kalau ada yang ketrigger. enjoy reading!

seungwoo duduk di ruang tengah, kakinya diselonjorin, tangannya keliatan ngurut-ngurut kakinya. iya, tadi pas big boss main basket sama bocahan sma di kompleknya, doi salah landing pas lay-up.

lututnya nyeri, tapi udah agak mendingan.

seungyoun yang notabene-nya housemate dia gak dikasih tau. anaknya bisa panik lebay kalau dikasih tau, and the least seungwoo wants everyone to do is: to worry him. asli. dia gak suka jadi burden.

yang diomongin muncul. seungyoun keliatan buru-buru banget. cuma pake sweatpants berlogo ceklis, kaos oblong, dan hoodie abu-abu yang seungwoo yakin banget—itu punya seungwoo.

"bang, kunci motor gua liat gak?" tanya seungyoun, matanya gerak kesana kemari. kakinya dihentak-hentakin. keliatan banget gelisahnya.

"gak liat. mau kemana sih lo buru-buru amat?"

seungyoun gak jawab, dia mondar mandir. rusuh banget. pake acara segala vas bunga dicheck-in, kali aja ada kunci motor dia disitu.

"yon," tegur seungwoo. kakinya udah ditekuk, sekarang dia duduk. gak lagi goleran di sofa kayak tadi.

atensi seungyoun langsung kebagi ke arah seungwoo. seungyoun keringetan, poni depannya nempel dijidat.

"gua harus ke kampus bang sekarang."

alis tebal seungwoo mengerut, bingung big boss. "lah? ngapain? ini minggu."

"ada urusan," jawab seungyoun asal. bikin seungwoo kesel.

akhirnya seungwoo diri, narik hoodie seungyoun biar si empu ngeliat dia sepenuhnya. bahu seungyoun ditahan sama seungwoo. "ada apa?"

seungyoun ngehela nafas bentar. dia tuh gak mau bilang bang seungwoo aslinya, karena dia fully aware what seungwoo is capable of doing. dan seungyoun, sangat amat gak mau ngebebanin seungwoo yang notabene-nya udah bukan mahasiswa kampusnya lagi. 

"fikom diserang sama anak teknik, mbok yang paling rusak. motor yuvin sampe hancur." seungyoun pelan banget ngomongnya, nunduk gitu. kayak anak yang dimarahin bapaknya.

seungwoo kaget, tapi tetep usaha tenang. kok berani-beraninya anak teknik ngusik daerah teritorial dia. bisa-bisanya.

"gue ikut, tunggu," titah seungwoo gak terbantahkan.

seungyoun pasrah aja. udah bingung harus apa.

🌈🌈🌈🌈🌈🌈

sampe di tongkrongan—dengan seungyoun yang ngebonceng seungwoo—kondisinya udah gak kondusif. kedengeran banget bunyi tulang diremukin tulang lain.

alias, pada baku hantam.

adzan maghrib bahkan gak ngebuat orang-orang kesetanan itu berhenti. seungyoun langsung nahan seungwoo, daritadi seungwoo dipegangin. biar gak lepas.

soalnya udah keliatan banget ini si big boss emosi, nafasnya memburu gitu.

paham sih. soalnya mbok bener-bener hancur. walaupun warungnya masih ada. tapi basecamp mereka hancur. kaca jendela pada pecah, engsel pintu roboh, kursi rotan didepan udah gak ada bentuknya, motor banyak yang geletak.

pun orang-orangnya yang beberapa udah k.o menggelepar di tanah berdarah-darah.

termasuk seobin yang cuma bisa geleng-geleng pasrah sambil megangin perut. jinhyuk keliatan lagi nahan dua orang pake tubuh kurusnya.

bikin uyon mau gak mau ngelepasin tangan seungwoo dan langsung lari ke arah jinhyuk. ngelindungin temennya.

hangyul juga keliatan mulai capek, walaupun seungwoo yakin hangyul udah ngabisin banyak anak teknik. hangyul is one of the best fighters after all.

tongkrongan pdx101.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang