Di Rumah Calon Mertua

24K 140 1
                                    

Kris

Saat perjalanan Via tertidur di mobil karena jarak tempuh ke rumah orang tuaku 4 jam.
setelah menempuh jarak yg lumayan lama akhirnya sampai juga di rumah orangtuaku.
lalu membangunkan Via yg masih tertidur pulas mungkin karena ulahku semalam.
aku tak tega membangunkanya.
lalu aku keluar dari mobilku,seperti biasa di sambut pembatu di rumah ibukku.

Di rumah ibukku sangat megah bertingkat 2 tapi lebar dan memanjang,yg berisikan 8 pembantu dan 2 sopir,terdapat 8 kamar pembantu di bagian belakang untuk pembantu,dan 2 kamar untuk sopir ,dan kamar tamu 2 tempat,kamar ibu dan ayahku 1,kamarku 1 dan kakak laki lakiku 1,dan kamar free 3 kamar untuk saudara lain yg menginap atau untuk calon mantu yg akan di nikahi kakakku laki laki maupun aku,kini kakakku sedang dirumah dia bekerja di perbank-an.
pembantuku disini aku yg menyediakan karena aku tau ibukku sangat membutuhkanya,karena aku wajib membahagianya.

Kakakku Restian

kakaku bekerja di perbank-an.
Dia mirip sepertiku,tinggi yg sama,cuma sikap sifatnya berda jauh denganku,memang sedikit bertentangan denganya.
dia memilik sifat yg kaku,dia kalu berbicara menyakitkan apabila aku membuat kesalahan.
dia sangat perhitungan dalam apapun.
tapi bagaimanapun keadaan kakakku aku masih sayang dan sabar terhadapnya.

Ibukku

ibukku badanya gendut,rambutnya sedikit beruban dan keriput.
ibukku memiliki sikap yg sama sepertiku,lemah lembut,mudah tersentuh dan memiliki kulit putih tingginya sedikit di bawah Via

Ayahku

Ayahku pekerja keras,dia jaramg pulang,sekali pulang dia hanya mampir di rumah dan memberi jatah uang untuk ibukku.
ayah bekerja sebagai ketua kantor produk sales di kota.
ayahku mudah bergaul bisa menyamakan sesama umur.

Back To Kris

aku tersenyum kepada pembantuku.
lalu aku membuka pintu mobil dan menggendong Via untuk ku ajak ke dalam rumah.
Via memang terlelap dan pulas bila tertidur sehingga ku gendongpun dia tak berkutik,memang menggemaskan Calon istriku ini.
lalu aku menggendongnya,dan di bukakan pintu oleh pembantuku.
dan melihat kakaku berduaan di ruang tamu bersama pacarnya yg bernama Yuma.

"dia siapa pacarmu ya? kamu apakan dia?" (kakakku)

"dia bukan pacarku tapi calon istriku kak"

"kamu mendahului ku?" (nada nyolot)

"apa sih kak berisik,nanti dia bangun mau ku taruh kamar,ibu dimana?"

"mungkin di kamar,dan kita perlu bicara"

"ya" (di dalam hati aku berkata aku merasa bahwa akan ada sedikit cekcok dengan kakakku)


aku menaruh Via di kamarku,dia mawih tetap tertidur pulas.
lalu aku mencari ibukku.

"bunda..."

"iya ada apa kris?"

"aku sudah menyiapkan calon mantu untuk bunda"

"mana dia?"

"di kamarku bund"

"kenapa kamu taruh kamar ajak kesini ayo makan bersama sama nonton tv disini"

"dia tertidur bunda sejak perjalanan kesini,apa ku bangunkan saja"

"jangan,biarkan dia tertidur dulu,kalian beristirahatlah"

"baiklah bunda"



Riestian

"bunda bisakah kita bicara di ruang tamu sama kamu juga ikut"

lalu aku hanya mengikuti saja dan bunda,lalu kita bicara ber4 bersama pacar kakaku.
dimulailah percek cokan

"bunda apa benar Kris ingin menikah dengan wanita yg di bawanya tadi?"

"iya nak kenapa?"

"aku sebagai kakak gak terima kalau dia nikah duluan bunda"

"lalu kenapa kakak gak nikah duluan saja? kenapa harus gak terima kalau aku menikah? toh bunda juga ingin cucu sudah lama"

"heh...kamu tau sopan santun gak,aku gak mau tau ya kamu gak boleh nikah sebelum aku nikah dulu dengan Yuma"

"sudah nak kalian jangan bertengkar,Kamu Ries bisa menikah besok ,persiapkan semuanya saat ini juga dan temui ayahmu"

"tapi kata bunda besok adalah pernikahanku kenapa jadi kakak duluan,kan bunda sudah bilang sama Kris"

"sudah ya kris kamu mengalahlah dengan kakakmu"

"bunda aku selama ini sudah banyak cukup mengalah sama dia,terserah kakak aja aku gak peduli besok kalian harus menikah!!"


Brukkk....

Semua menoleh ke arah belakang,karena melihat Via menyenggol barang.
lalu ku panggil dia ki rasa dia mendenfagr percakapan kami.

"Via kaemarilah" aku memanggilnya
lalu Via berjalan dg lambat dan dia bergetat karena takut,ku lihat matanya berkaca kaca lalu ku hampirinya

you and me (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang