11. Something Hidden

319 58 5
                                    

Erlin dan Jeremy sudah berada dirumah Erlin, tentunya bersama Mama Erlin yang saat ini sedang beristirahat dikamar.

Ya, yang mengantar Erlin pulang adalah Jeremy, bukan Satria.

Jangan punya pikiran kalau Satria tidak ingin mengambil alih pekerjaan itu, apalagi ada saingannya alias Jeremy yang juga bersedia mengantar Erlin pulang.

Namun sebelum menawarkan tumpangan, ada panggilan telepon dari Ibunya yang menyuruh Satria agar cepat pulang.

Mereka beristirahat sebentar, memposisikan badan mereka senyaman mungkin. Meskipun mereka masih bersama dengan outfit jogging yang digunakan tadi pagi.

Selain Wardana, boleh dibilang Jeremy sudah cukup sering berkunjung kerumah Erlin. Eits, bukan berkunjung, tapi berpindah markas.

Bisa dilihat dari caranya Jeremy memposisikan badannya, dia tidak duduk, namun merebahkan diri pada sofa panjang diruang tamu Erlin sambil sesekali mengecek ponselnya.

Padahal Erlin yang adalah penghuni rumah itu hanya duduk bersandar di sofa yang lebih kecil.

Tiba-tiba saja, Jeremy mengingat obrolannya dengan Satria yang sudah cukup bisa disebut dengan deeptalk.

Kalau dipikir-pikir lucu juga, dia dan Satria cukup gamblang membuka pembicaraan tentang itu pada orang yang baru pertama kali mereka temui. Mungkin mereka sudah benar2 percaya karena ikatan pertemanan dari Satya dan Wardana.

Tanpa sadar Jeremy melepaskan tawa ringannya, membuat Erlin terkejut.

"Kamu ngapain ketawa2 sendiri?"

"Nggak kok, nggak papa" Jeremy meringis.

"Lin, aku balik sekarang ya.." Jeremy mengubah posisinya menjadi duduk, dia hendak meraih tas selempang miliknya yang dia letakkan diatas meja. Namun dia herhenti saat Erlin mengambil tas Jeremy lebih dulu.

"Kok malah kamu ambil sih, Lin?"

"Kamu beneran nggak mau jujur sama aku?"

"Tentang?"

"Tentang Kak Satria yang tadi kayak gitu ke kamu. Kenapa dia sampe kayak gitu?"

Jeremy terdiam sesaat.

"Ya kan? Kalo kamu nggak bisa langsung jawab kayak gini, pasti ada yang kamu sembunyiin dari aku"

"Ngg.. Nggak kok" jawaban Jeremy yang terbata-bata membuat Erlin makin percaya kalau firasatnya benar.

Kedua lelaki itu memang tidak mengatakan apa yang seIbenarnya terjadi, terutama tentang pembicaraan mereka itu. Namun mereka juga tidak memberi Erlin penjelasan atapun alibi yang sekiranya dapat membuat Erlin tidak curiga.

"Kalo gitu kamu nggak aku ijinin pulang. Kalo mau pulang kamu harus bilang dulu ke aku tentang yang tadi"

"Ya udah.. kalo gitu aku nginep aja disini, sekalian latihan serumah sama kamu" Jeremy malah tersenyum nakal pada Erlin. Dia suka menggoda Erlin seperti itu.

"Ih kok kamu mikirnya malah kesitu sih" Erlin melemparkan bantal sofa yang berada didekatnya pada Jeremy.

"Iya deh iya, aku bakal cerita" Erlin langsung berpindah tempat duduk. Kini dia berada di sofa yang sama dengan Jeremy, dia duduk tepat disamping Jeremy.

"Kamu sama Kak Satria ngga berantem, kan?" kemudian Jeremy menggeleng.

"Yakin?"

"Buktinya setelah itu aku sama dia juga santai2 aja gitu loh"

"Iya juga sih, tapi kalian nggak nyembunyiin sesuatu dari aku kan?"

"Sampe segitunya kamu pengen tau"

INVERSE [Han Seungwoo and Kwon Eunbi] ✔ | 1st of FLASH SERIES I AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang