15. Deadline

485 53 2
                                    

Note :
Aku minta maaf banget karena udah lama nggak update, masih sibuk penelitian buat skripsi :(


"Erlin say-" selembut sutra, suara Satria menyapa gadis yang masih sibuk membuat ice americano.

"Sstt.. Ini masih jam kerja, nggak boleh manggil gitu" Satria cekikikan melihat Erlin yang salah tingkah.

Sebenarnya Erlin sendiri sudah terbiasa dengan sikap manja Satria yang seperti itu. Cikal bakalnya sudah nampak sejak mereka berpacaran saat SMA dulu.

Namun sepertinya Erlin masih sungkan dengan teman kerjanya. Lihat, sekarang mereka juga ikut tertawa melihat interaksi menggemaskan sepasang kekasih itu.

Beberapa minggu telah berlalu, membuat seorang Satria kini sudah makin sering terlihat bersama Erlin.

Kadang-kadang Satria pun juga dengan bangganya memperlihatkan kemesraan mereka didepan umum, yang mungkin bisa membuat iri para jomblo yang melihatnya.

Teman-teman mereka tentunya juga sudah tahu menahu tentang status hubungan mereka. Senang sih, tapi mereka juga geli melihat Satria yang sekarang.

Biasanya orang-orang melihat sosok Satria yang berwibawa, memperlihatkan sisi leadership saat membicarakan tentang kafe bersama Wardana.

Mungkin beberapa karyawannya juga bisa menghitung dengan jari, saat menyebutkan berapa kali mereka berbincang agak lama dengan sang pemilik kafe.

Namun akhir-akhir ini mereka bisa lebih banyak berinteraksi dengan bosnya, bahkan kadang-kadang juga bercanda gurau bersama.

"Lin.." panggil Satria saat Erlin hendak akan mengantarkan pesanan yang baru saja selesai ia buat.

"Kalo kafe udah tutup jangan langsung pulang, kamu temenin aku dulu ya, nanti aku anter pulang kok"

***

"Jadi kakak cuma mau aku temenin kamu buat cek2 keadaan kafe doang?" Satria menjawabnya dengan berdehem sambil tetap berjalan pelan mengelilingi tempat itu.

"Daripada sama aku, mending sama Wardana aja. Kalo misal ada yang perlu diganti atau dibenerin kan biar bisa langsung bilang ke dia"

Satria tak menggubris apa yang ditanyakan Erlin.

"Lagian tumben Kakak ngecek kafe malem2 gini, biasanya juga pas kafe belum buka dan anak2 masih pada belum dateng"

"Ya berarti sekarang sama aja dong, sama2 pas nggak ada anak2. Lagian aku kan emang baru bisa dateng tadi jam 8"

"Iya juga ya.."

"Kalo ada koreksi dari aku, besok kamu bilangin ke Wardana yaa.."

***

"Ini playlist lagunya kok pas banget sih?"

Bukannya tidak suka, dia justru menikmati lagu-lagu yang sedari tadi diputar di mobil Satria.

"Aku emang sengaja milih playlist lagu yang kalem2 gini, cocok sama sekarang yang lagi gerimis"

"Enak kan?" lalu Erlin mengangguk.

Setelah itu hanya ada suara lagu yang diputar dan senandung suara mereka yang menikmati lagu-lagu yang diputar.

"Kok lagu ini malah keluar pas udah deket banget sama rumah aku sih?" omel Erlin sendirian saat mendengar intro lagu yang sangat familiar baginya.

"Yaudah jangan turun dulu, dengerin aku nyanyi"

"Hah? Kok kamu yang nyanyi?" Satria tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum singkat.

INVERSE [Han Seungwoo and Kwon Eunbi] ✔ | 1st of FLASH SERIES I AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang