Grey mengamati Pak Bos yang bersitegang di ruang rapat. Puluhan menit sudah berlalu sejak Indie meminta gencatan senjata. Di ruang rapat sana Pak Boss bersama Cik Butet berusaha bertahan dari gempuran data yang diberikan aliansi. Pencocokan wajah secara masal dilakukan di depan jajaran perwira tinggi Indie. Alpha-beta yang hilang dari daratan lain berulang kali cocok dengan wajah-wajah yang dibantai Anthony.
Foto Anthony dan korban pembantaiannya tiba-tiba memenuhi database laporan setiap perwira Indie yang baru saja kembali dari pelacakan. Tuduhan semakin kejam bahwa bukan hanya Anthony yang perlu menanggungnya, Indie dituduh merencanakan pembunuhan masal dan berusaha menyembunyikan bukti dari aliansi.
Grey gigit jari dari ruang kendali. Dia sudah memerintahkan orang-orang di sekitarnya untuk menghentikan data berupa foto Anthony dan tumpukan mayat alpha-beta di sekitarnya.
"Server kita kena hack!"
Grey membanting alat komando di tangannya. Dia meremas rambutnya frustasi, data itu mengalir sederas bendungan jebol, Indie dalam keadaan bahaya. Jika Indie ditetapkan sebagai tersangka tunggal oleh sidang aliansi, Indie dipastikan akan musnah.
Grey terduduk di lantai. Lututnya lemas. Diperhatikannya lagi ruang kendali. Orang-orang tidak bisa berbuat apapun untuk menghentikan Indie. Wajah-wajah putus asa dan pasrah dengan gamblangnya ditunjukkan. Grey ingin memarahi mereka semua, tapi apalah daya dirinya juga ikut tersungkur.
Kalah.
Indie sudah kalah.
"Indie belum kalah!"
Tiba-tiba monitor besar di tengah ruang rapat menampilkan wajah Ihsan serta video yang bergoyang-goyang. Ihsan terburu-buru, wajahnya panik. Kamera bergeser pada kumpulan asap yang mulai memudar. Di belakang Ihsan terlihat Jonatan berlari menghampiri seseorang yang terbaring lemah di tanah.
"Kalian lihat itu? Itu Anthony! Keadannya mengenaskan. Kalian ingin tahu siapa yang dia lawan selama ini?"
Kamera bergeser lagi, kali ini dengan zoom yang menyakitkan mata. Terlihat dari kejauhan sekelompok manusia datang. Cara mereka berjalan sangat aneh. "Itu adalah alpha-beta aliansi yang hilang! Entah bagaimana mereka terlihat seperti mayat hidup."
Layar kembali menampilkan wajah gugup Ihsan. "Ini pesanku untuk aliansi. Jonatan pernah berkata kalau seseorang menginginkan aliansi untuk pecah. Aku tidak ingin itu terjadi, aku tidak ingin Indie hancur, dan yang terpenting aku tidak ingin penyebab hal itu terjadi adalah orang yang aku sayangi. Aku tidak terima Anthony dituduh melakukan pengkhianatan!"
Suara geraman dari alpha-beta semakin terdengar. Mereka menemukan Ihsan sebagai target amukan. "Jika aku tidak kembali-"
Seorang beta mencekik Ihsan dari belakang, tapi Ihsan cukup waspada untuk menggigit dan berputar cepat agar terbebas dari beta di belakangnya. Kamera bergoyang karena gerakan Ihsan yang melakukan tendangan mengenai dada beta itu.
"Katakan pada Anthony aku menyayanginya."
Layar menghitam, lalu kembali memulai pencocokan wajah jasad alpha-beta. Tayangan tadi menyisakan sebuah keheningan. Orang-orang di ruang rapat itu melihat hampir semuanya. Anthony yang mengenaskan dan wajah alpha-beta yang terlihat tidak sadarkan diri mengamuk di sana. Jika dilakukan pencocokan wajah pun, mereka tahu identitas alpha-beta itu terdaftar sebagai anggota daratan di dalam aliansi.
Tapi di video itu, ketika mereka bergerak dan hidup tidak terlihat seperti orang yang selama ini dikenal. Ruang rapat diselimuti kengerian yang mencekam. Mau tidak mau, mereka harus berhadapan dengan orang-orang mereka yang hilang. Ditambah lagi, kondisi alpha-beta itu sangat mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indie - Jojo/Ginting [TAMAT]
WerewolfToni kira hari-hari yang akan mereka lalui tidak akan berbeda dari sebelumnya. Dia akan membuka mata di dalam dekapan sang alpha tercinta, kemudian menutup tirai di malam hari dan kembali ke peraduannya yang nyaman bersama sang alpha. Sayang sekali...