Misi Grey

214 26 15
                                    

Side story ketika Grey mendapatkan misi pertama kali untuk menghanguskan Kelopak Kuning

.

Perang telah usai. Berpuluh-puluh tahun berlalu, waktu itu cukup untuk Indie kembali mengembalikan warna daratan. Pembangunan masif digalakan, riset berkembang pesat, dan yang terpenting militer di sana tidak perlu diragukan.

Beruntung, Indie yang bertahan berhasil menarik kepercayaan daratan lain di sekitar untuk membentuk sebuah aliansi.

Peperangan atas nama harga diri itu seharusnya bisa ditunda untuk beberapa tahun lagi, dan Grey harap waktu itu cukup untuknya menghela napas.

Grey adalah salah satu dari beta terbaik di angkatannya. Tapi tetap saja, dikirim langsung ke medan terbuka membuatnya kadang lupa bernapas.

"Gila!" Grey berteriak lepas di belakang mentornya, Susi. "Apaan si? Aku belom pernah jalan sejauh ini!"

Susi hanya tersenyum dan terus berlari membelah padang rumput yang menuntun mereka ke ujung sebuah tebing. Grey bahkan tidak ingat mereka harus ke mana. Dia heran, mereka hanya melewati hutan, padang rumput, dan sekarang berada di ujung tebing dengan sungai berarus tenang di bawah sana.

"Aku pikir Mentor mengajakku lari pagi?"

"Yep." Susi mengamati Grey yang terengah, "Ini untuk melatihmu menjalani misi berikutnya dua hari lagi."

"Misi...lagi?" Grey masih ingat dia punya libur minggu ini setelah habis-habisan menguras tenaganya dalam sebuah misi penyelamatan anakan omega dari pedagang ilegal. Pertarungan di tengah misi itu sudah berhasil membuat beberapa memar menghiasi tubuhnya.

"Kali ini kamu akan berkenalan dengan orang lab."

Oh? Grey mengingat seperti apa divisi penelitian. Di divisi itu otak adalah nomor satu. Orang di sana tertutup, lemah di medan terbuka, tapi berbagai kemajuan di Indie tercipta dari banyak orang di sana.

Grey pikir, berbagi misi dengan orang seperti itu akan membuatnya berdoa agar hari berlalu lebih cepat.

.

Misinya adalah menghanguskan salah satu jenis tanaman, yang bahkan Grey sendiri tidak tahu apa namanya. Masa kecilnya indah, dia tinggal di dekat ibu kota. Tanaman aneh seperti itu tidak pernah Grey dengar.

Dari profil yang dibacanya saat di perjalanan, tanaman itu tidak akan bisa tumbuh di dalam pot, memerlukan tempat yang luas agar bisa berkembang, dan tidak mengijinkan tanaman lain tumbuh di sekitarnya.

Jika dilihat dari jauh, akan terlihat sebuah kebun bunga dengan kelopak dan mahkota kuning, tiap batang bunga itu adalah cabang dari tumbuhan aslinya. Tumbuhan aslinya adalah tumbuhan kayu dengan satu akar tunggang di dalam tanah. Satu kebun, untuk satu tanaman.

Dari beberapa riset yang telah dikumpulkan, akar tumbuhan ini besar dan kuat menancap pada tanah. Pada kondisi biasa, tumbuhan ini sama seperti tumbuhan biasanya. Dia memanfaatkan cahaya, air, dan zat hara dalam tanah untuk mempertahankan hidup

Tapi ada satu keistimewaan ketika tumbuhan ini berada di kondisi tidak biasanya. Kondisi itu ketika tumbuhan ini berhasil menarik sepasang manusia untuk bergumul di tengah kebun. Tumbuhan ini mengeluarkan serbuk yang bisa membuat siapapun merasakan heat atau rut secara mendadak. Mereka mengharapkan sperma manusia. Alpha dan omega adalah mangsa yang empuk untuk tumbuhan ini.

Sperma milik alpha berjumlah banyak, dan jika bersentuhan dengan tanah atau salah satu bagian dari tumbuhan ini, maka tumbuhan itu akan menyerapnya. Sperma manusia digunakan tumbuhan ini sebagai senjata mempertahankan diri.

Indie - Jojo/Ginting [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang