Tony yang sedang berdiri di antara beberapa mayat. Darah membasahi setelan baju hitam orang yang sangat dicintainya. Wajahnya garang dan kotor di sana-sini. Jo untuk beberapa saat ikut sesak, merasakan bagaimana atmosfer yang tengah Tony rasakan dalam foto itu.
Tatapan mata itu, Tony terlihat sangat waspada, namun getir takut akan kekalahan bisa Jo rasakan.
Jika Jo ada di sana melihatnya secara langsung, Jo yakin apa yang ada di pikirannya adalah benar.
Tony limbung. Bibirnya lemah berkata,
"Tolong, Jo."
.
I N D I E
Jojo/Ginting/Ihsan
.
Jo tebak Tony tengah dikirim untuk sebuah misi penyusupan atau pelacakan. Bagaimana orang ini bisa mendapatkan foto Tony?
Apa yang kau lakukan?!
Jo sadar suaranya tidak bisa keluar.
Ada sebuah sumpal dari kain yang membuatnya tidak bisa menyumpah laki-laki berambut pirang dengan kertas-kertas entah apa itu di tangan.
Firasat Jo kuat, kertas itu berisi informasinya dirinya dan Tony.
Tony dalam bahaya!
"Tenang saja, tidak ada yang peduli kepada omega Indie."
Samar, Jo melihat orang itu meyeringai kecil. "Jadi, dari pada mengkhawatirkan mereka, coba lihat cairan yang akan memasuki pembuluhmu."
Sebuah selang terhubung dengan pergelangan tangannya. Jo tidak tahu cairan apa yang akan memasuki pembuluhnya. Debitnya sangat kecil, lebih kecil dari cairan infus yang biasa dilihatnya di rumah sakit.
"Cairan itu akan membantumu menghapus segala kenangan."
Jo membulatkan matanya.
"Jadi jangan heran jika untuk beberapa jam," orang itu melihat jam di pergelangan tangannya. "Kau memimpikan beberapa kenangan tentang Indie tercinta."
Jo menatap geram pria berambut pirang itu. Tawa kecil terdengar, membuat Jo muak semuak-muaknya dengan pria itu.
Kau mau apakan Tony dengan foto-foto itu, huh?
"Sudah kubilang, kan? Jangan khawatirkan para omega, termasuk matemu." Orang itu memandang foto Tony sekali lagi dengan senyum penuh arti.
"Tapi, tentu saja tetap ada konsekuensi bagi siapapun yang mencampuri rencanaku, Jonatan."
"Tidak peduli alpha, beta, atau omega. Setiap pasukan yang Indie kirimkan menghalangiku akan kusikat habis. Justru dengan begitu mereka sudah mempermudah langkahku mengosongkan Indie."
Keparat!
"Ketika para alpha sudah tidak ingat siapa diri kalian, aku akan mengirim kalian kembali ke Indie dengan misi yang tertanam di bawah akal sadar untuk menghancurkan tanah kelahiran kalian."
Mati saja, kau!
"Sssh, aku tahu kau sangat membenciku." Pria itu mengacak rambut Jonatan. "Tapi balas dendamnya nanti saja, ya? Sekarang yang perlu kau lakukan adalah tidur, Jonatan." Pria itu menyentuh selang infus Jonatan, membuat cairan yang tadinya lambat merayap menuju pembuluhnya kini bergerak lebih cepat.
Debam pintu yang ditutup dari luar terdengar, tidak lupa orang itu mengunci Jonatan di dalam gudang pengap dan gelap ini sendiri.
Jo bergerak gelisah dalam duduknya. Dia harus segera keluar dari tempat ini. Demi daratannya, demi kedua anaknya, demi Tony, demi masa depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indie - Jojo/Ginting [TAMAT]
Kurt AdamToni kira hari-hari yang akan mereka lalui tidak akan berbeda dari sebelumnya. Dia akan membuka mata di dalam dekapan sang alpha tercinta, kemudian menutup tirai di malam hari dan kembali ke peraduannya yang nyaman bersama sang alpha. Sayang sekali...