09

299 47 72
                                    

A/N : [full italic] Flashback ingatan jojo

.

Tony menangkupkan tangannya pada wajah Jonatan. Kemudian menarik napas panjang dan tersenyum lebar.

"Kenapa?" Jo mengusap jemari Tony di pipinya. "Tadi keliatan capek banget sekarang bisa senyum-senyum gaje." Kemudian dia mencium telapan tangan Tony, membuat empunya merasa geli dan tidak kuasa untuk menyembunyikan wajah di bantal.

"Ampun, Tony. Masa malu?" Jo berusaha membuat Tony kembali memandang wajahnya. Dia mendorong bahu Tony hingga kini poisi Jo menindih Tony. Membuat keduanya melenguh lirih, berat mengakui jadi ingat aktivitas liar beberapa menit lalu.

"Jo, minggir!"

"Ga mau. Buka tangan kamu dulu, ya."

Sudah berhasil membuat Tony tidak bersembunyi di balik bantal, kini Jo harus berusaha keras membuat Tony membuka tangannya agar bisa melihat bagaimana rupa malu-malu seorang Anthony Ginting.

Tony membuang muka. Lalu membuka kungkungan dua lengannya dari wajah. Bekas rona merah yang sedikit memudar dapat Jo lihat di bawah remang lampu tidur mereka.

Menggemaskan.

"Nah, gitu. Kan ganteng."

"Apa si!"

Jo mengubah posisinya. Lengannya tidak ditekuk untuk menahan berat badannya. Dia sengaja tiduran di atas tubuh Tony. Membuat Tony menaikkan alis, bingung. Tapi juga geli, untung saja reflek tidak membuatnya harus berguling ke sisi lain kasur, menghindari Jonatan.

"Jo-"

"Eh, Ny."

Tony tidak jadi mengomeli Jonatan setelah suara Jonatan berubah lebih serius dari sebelumnya. Sambil menunggu Jo meneruskan kalimatnya, Tony memainkan rambut Jo, sesekali juga memijat tengkuk dan kepala Jo yang bersandar dengan nyaman di atas dadanya.

"Kamu cinta sama aku?"

Tentu saja pertanyaan ini membuat Tony menghentikan usapannya pada rambut Jo.

"Kamu ini lagi kenapa, Jo?"

"Serius." Jo menghentikan tangan Tony dari kegiatan memanjakan kepalanya. "Jawab pertanyaanku."

"Aku ngikat janji sama kamu kemarin pagi, sampai hari ini kita ga keluar kamar cuma buat nylesein rut kamu doang buat apa?"

Jonatan tidak mengubah raut wajahnya. Dia mendekatkan wajahnya kepada Tony. Mengeluarkan aura dominasi yang membuat Tony sebal ingin menjitak kepala Jo sekarang juga, tapi juga merasa sayang karena saat seperti inilah yang dia tunggu-tunggu.

Omega mana yang tidak ingin didominasi secara utuh oleh sang Alpha?

"Jo-"

"Jawab pertanyaanku."

Tony ingin menjerit saat ini juga. Aura dominasi Jo yang memenuhi kamar, wajah Jo yang sangat dekat, serta suara Jo yang begitu dalam memanjakan telinga. Nikmat mana lagi yang Tony dustakan?

Tony pikir dia bisa memasuki masa heatnya saat ini juga jika Jonatan terus-terusan menggodanya.

"Aku-"

"Haha, aku bercanda!" Jo segera merengkuh Tony ke dalam pelukannya. Dia tidak tahan melihat bagaimana wajah Tony yang memerah menghadapinya. Tingkah Jonatan ini membuat Tony menimpuk kepala Jo dengan bantal terdekat.

Indie - Jojo/Ginting [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang