8

1.6K 310 16
                                    

***

Hari-hari berlalu sebagaimana mestinya dan pada hari ini pihak sekolah mengumumkan tentang rencana perjalanan mereka. Untuk menyambut anak-anak kelas satu yang baru saja masuk, pihak sekolah berencana mengajak mereka berlibur selama tiga hari ke pulau Jeju. Beberapa anak kecewa, karena perjalanan mereka kali ini tidaklah ke Paris atau Swiss seperti perjalan mereka sebelumnya. "Sayang sekali, perjalanannya hanya ke Jeju," ucap Jennie, salah satu gadis yang kecewa karena perjalanan itu. "Aku sudah ke Jeju di hari pertamaku tiba di Korea," lanjutnya, kini ia berada di kantin sekolahnya, makan siang bersama Rose dan Lisa seperti biasanya. Jennie dan Rose duduk bersebelahan, sedang Lisa duduk di depan keduanya.

"Kau tidak pernah pergi ke Jeju bersama kami, perjalanannya pasti menyenangkan," susul Rose mencoba terdengar sedikit positif. "Benarkan Lice? Kau akan ikut ke Jeju kan? Jiyong oppa pasti ikut, kau akan diizinkan pergi kalau dia juga pergi kan?"

"Aku tidak tahu," jawab Lisa, sejak 10 menit lalu Lisa sama sekali tidak terlihat tertarik pada pembicaraan itu. Gadis itu terus saja fokus pada layar handphonenya sampai-sampai Jennie merasa jengah karenanya.

"Sebenarnya apa yang kau lihat sejak tadi?" tegur Jennie, merebut handphone Lisa kemudian melihat video yang tengah Lisa putar disana– video Lisa bersama sekelompok pria yang tengah makan tteokbokki. "Siapa mereka? Dimana ini?" tanya Jennie, masih sembari menahan Lisa agar tidak merebut kembali handphonenya. Di dalam video itu, semua orang terlihat sangat santai, sangat nyaman dengan senyum bahagia masing-masing.

"Oh? Kau tidak pernah terlihat se... Ya! Mengangkat kaki ke atas kursi itu tidak sopan!" protes Rose di saat ia melihat Lisa di dalam video itu– Lisa duduk di atas kursi dengan kedua kaki yang dilipat dan naik ke atas kursi, seolah ia tengah memeluk lututnya sendiri.

"Tidak ada sopan santun disana," jawab Lisa yang kemudian mengambil handphone, hendak memperkenalkan orang-orang dalam video itu. "Mereka teman-temanku, itu yang tidur di sofa belakang Choi Siwon oppa, putra CEO Choi Kiho, pemilik perusahaan farmasi terbesar itu,"

"Bagaimana kau mengenalnya?" tanya Jennie, yang justru memperbesar gambar pada layar handphone Lisa untuk melihat pria yang Lisa sebut sebagai Choi Siwon itu, "kau tidak salah orang atau tertipu kan?"

"Oh! Itu benar-benar Choi Siwon yang sering muncul di TV, katanya dia akan mulai bekerja di perusahaan appanya, padahal dia belum lulus kuliah, orang-orang memujinya," susul Rose yang berakhir dengan sebuah pertanyaan yang sama– bagaimana Lisa bisa mengenal pria yang lima tahun lebih tua dari mereka itu.

"Kalian tahu kan kalau aku mendapatkan sebuah kapal pesiar untuk hadiah kelulusan ku kemarin? Nah karena itu aku ikut club kapal pesiar dan bertemu dengan Siwon oppa disana. Tapi orang-orang di video itu bukan anggota club kapal pesiar. Siwon oppa mengenalkanku pada teman-teman di kampusnya,"

"Pria yang menjemputmu waktu itu, Siwon oppa? Wahh... Kau berkencan dengan Siwon oppa?" komentar Rose yang akhirnya dapat menguasai handphone Lisa usai Jennie selesai dengan rasa penasarannya.

"Bukan, mereka memang menjemputku dengan motor yang sama, tapi mereka orang yang berbeda. Eunhyuk oppa, Heechul oppa dan Donghae oppa, sebelumnya mereka bergantian menjemputku, tapi akhir-akhir ini Donghae oppa yang selalu datang. Aku berkencan dengannya," jelas Lisa yang kemudian menunjukan foto Lee Donghae– kekasihnya– kepada dua sahabatnya.

"Kalau kau berkencan dengannya lalu bagaimana dengan Jiyong oppa?" tanya Jennie, sedikit berbisik karena khawatir orang lain akan mendengar mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau kau berkencan dengannya lalu bagaimana dengan Jiyong oppa?" tanya Jennie, sedikit berbisik karena khawatir orang lain akan mendengar mereka.

"Kenapa dengan Jiyong oppa? Dia juga berkencan dengan Kiko dari kelas dua, apa salahnya kalau aku juga-"

"Ya! Tentu saja salah... Jiyong oppa berkencan dengan Kiko, mereka hanya berkencan di sekolah, tapi kau berkencan dengan seorang mahasiswa, kau sudah tidur dengannya?" tanya Jennie yang lantas membuat Lisa membulatkan matanya, tentu saja Lisa tidak pernah tidur dengan Donghae, lagi pula tidur bersama dalam artian merusak selaput dara bukanlah hal yang layak Lisa pamerkan.

"Kau pikir semua mahasiswa-"

"Jangan terlalu naif Lisa, kenapa seorang mahasiswa mau berkencan dengan seorang anak sekolah menengah? Mereka hanya ingin- oh! Jiyong oppa! Kemarilah!"

"Ya! Jennie-ya!"

Jennie memanggil Jiyong yang baru saja masuk ke kantin hendak mengambil jatah makan siangnya. Jiyong berjalan dengan dua temannya dengan sangat angkuh, namun pria itu tetap menoleh dan menghampiri Jennie ketika dipanggil. Bahkan walaupun Lisa menahan Jennie agar tidak bicara, Jennie tetap memberitahu Jiyong kalau Lisa berkencan dengan pria lain.

"Oppa, beri tahu Lisa agar segera memutuskan pria itu sebelum dia diperkosa, Lisa tidak mendengarkanku," adu Jennie, membuat Lisa menghela nafasnya– tentu saja gadis itu kesal karena Jennie telah melewati batasannya.

"Kau berkencan dengan seorang mahasiswa?" tanya Seunghyun, yang justru terlihat lebih penasaran dibanding Jiyong. "Pria bermotor yang sering menjemputmu itu seorang mahasiswa? Dari keluarga mana?"

"Hanya mahasiswa biasa, orangtuanya tidak dikenali-"

"Apa katamu? Tidak dikenali? Kau pikir orangtuanya adalah spesies baru? Mereka juga manusia. Kenapa kau sangat kasar, Jennie Kim?" potong Lisa yang sekarang justru terlihat kesal. "Kenapa kalian mempermalukanku seperti ini? Kau pernah berkencan dengan upik abu, kenapa aku tidak boleh berkencan dengan pria yang ku suka?" lanjut Lisa sembari menatap Jiyong, seolah Jiyong baru saja mengomentari hubungannya– padahal Jiyong belum mengatakan apapun, termasuk menanggapi ucapan Jennie.

Dengan kesal, Lisa meraih nampan berisi makanan yang belum ia habiskan dan dengan kesal juga ia bawa nampan itu pergi. Namun belum sampai dua langkah Lisa menjauhi meja itu, Jennie menahan tangan Lisa, "kenapa kau marah? Aku mengatakan ini karena peduli padamu," tahan Jennie membuat Lisa menarik tangannya sendiri dari pegangan Jennie.

Lisa menarik tangannya, namun sebuah kecelakaan justru terjadi. Jisoo yang sedari tadi duduk di belakang Lisa, baru saja berdiri, bersamaan dengan gerakan tangan Lisa sehingga tangan Lisa yang memegang nampan berbenturan dengan punggung Jisoo yang baru saja berdiri. Kecelakaan itu membuat sup daging, nasi dan beberapa lauk di atas nampan Lisa tumpah membasahi punggung baju Jisoo.

"Kenapa kau selalu saja ceroboh?" ucap Jiyong, yang akhirnya membuka mulutnya di tengah suasana kantin yang mulai riuh– orang-orang bersorak, menertawakan Jisoo, sedang Lisa sibuk meminta maaf pada Jisoo.

"Hhh... Aku bosan melihat ini," gumam Seungri yang tanpa mempedulikan keadaan di sekelilingnya justru berjalan mengambil jatah makan siangnya. Sudah beberapa bulan sekolah berlangsung dan ia sudah lelah melihat Jiyong bertengkar dengan Lisa hanya karena masalah seperti ini.

Lisa meminta maaf pada Jisoo dan Jisoo memaafkannya, Jisoo memaklumi ketidaksengajaan Lisa dan ia bersedia ikut ketika Lisa mengajaknya ke toilet untuk membersihkan pakaiannya yang kotor. Akan tetapi, Jiyong justru bergerak untuk menahan Jisoo, Jiyong berniat memberikan uang ganti rugi pada Jisoo kemudian menyalahkan kecerobohan tunangannya lagi. Sayangnya, ada Seunghyun di sana dan Seunghyun justru menahan Jiyong untuk tidak mengulurkan uangnya pada Jisoo.

"Sudah ku bilang kau harus selalu bersamaku agar aku bisa menjagamu," ucap Seunghyun kepada Jisoo sembari memberikan almamater sekolahnya kepada Jisoo. Seunghyun lantas menarik Jisoo keluar dari kantin setelah ia melemparkan sepasang tatapan dan senyuman prihatin kepada Lisa.

Semua orang bergunjing, membicarakan hubungan Seunghyun dan Jisoo yang terlihat semakin lengket setiap harinya, membicarakan hubungan Jiyong dan Lisa yang semakin sengit setiap harinya dan mereka juga membicarakan hubungan Lisa dan Jennie yang semakin lama semakin renggang. Sejak Lisa terlihat mulai sering membantu Jisoo, orang-orang mulai menebak kalau Lisa dan Jennie berselisih. Awalnya, Lisa enggan terlihat sebagai seorang gadis yang membela Jisoo, Lisa enggan berselisih dengan Jennie juga Rose– itu sebabnya ia meminta Seunghyun menjaga Jisoo– namun lama-kelamaan Lisa mulai melupakan kekhawatirannya itu. Lama-kelamaan, Lisa tidak lagi peduli dengan bagaimana pandangan teman-teman di sekolahnya terhadap dirinya.

***

KliseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang