Bagiku mengagumi seorang Fajar Andrianto Pratama adalah sebuah kegagalan move on terbesar dalam hidupku. Bahkan sejak jaman kami Bertetangga dulu.
Saat itu, aku masih SMP kelas 3
Dan ia sudah mau lulus SMA.
Kami sudah tiga tahun bertetangga.
Bagiku, dia adalah kakak superhero ku.
Selalu ada saat aku membutuhkan bantuan.
Sosoknya yang cerdas, membuatnya dikenal banyak orang, temannya banyak.Dua tahun berlalu
Kabar terakhir yang aku tahu, Mas Fajar sedang berjuang menyelesaikan sekolah profesi pengacaranya.Sementara aku, aku sudah bertunangan, dengan Awan Seno Susanto. Yah...Awan. Lelaki yang disuka seluruh keluargaku. Lelaki yang berani melamarku saat kegelisahan hatiku masih milik mas Fajar. Mas Awan dan Mas Fajar, dulu berteman. Tapi entah saat ini, mereka seperti terlibat perang dingin. Bukan karena aku, tapi karena takdir.
Takdir?
Entahlah, separuh hatiku, mungkin masih seluruhnya masih atas nama mas Fajar.
Namun, Mas Awan adalah orang yang datang padaku, saat semua orang menanti kedatangannya.Akankah hatiku berlabuh pada hati yang tepat?
Aku, Senja Dwi Rastanti.
Bukan lagi penikmat senja.
Aku kini, sedang cemas menanti Fajar saat Takdir yang ku harapkan tak seindah awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA SANG FAJAR (Complete)
Romance" Bagiku, Fajar itu hangat, menghangatkan semangat pagi, aku suka berlama-lama memandangnya dalam diam." - Senja Dwi Rastanti- " Bagiku, senja hanya fatamorgana, yang mengantarkan langit pada malam, gelap." - Fajar Andrianto Pratama-