#1 in XueYang ( until now )
Selamat datang di duniaku yang penuhi darah dan kegelapan.
Xue Yang :
"Ke neraka sekali pun, aku tidak akan membiarkanmu mati. Dengar itu, Daozhang!"
Xiao XingChen :
"Matilah jika kau ingin aku hidup!"
Song Lan :
"Iblis...
Ini hanya cerita fiktif yang dibuat berdasarkan alur novel TGMD walau semua bagiannya mungkin akan sangat berbeda. Berkisah tentang Xue Yang dan Xiao Xingchen yang harus berakhir tragis dengan kematian keduanya, dalam series.
Tapi, ini adalah cerita gw, so mari kita berfantasy untuk akhir yang indah tentunya ^^
Ps : Yang gk suka couple ini silahkan klik back.
.
.
BU YE TIAN CHEN
Berbekal kekuatan logam Yi yang selama bertahun-tahun disembunyikannya, Xue Yang berhasil sampai di kota tanpa malam meski harus menghindari dari banyak sekali cultivator dari sejumlah sekte yang ingin membunuhnya. "Tempat apa ini? Menggerikan sekali. Kau yakin kita tidak salah jalan?" Dalam sedetik senyum puas dibibir Xue Yang menghilang dan berganti dengan seringai malas saat berbalik untuk menatap tajam bocah bodoh yang ikut dengannya.
"Tutup mulutmu atau akan kupotong lidahmu itu!"
Xue Yang tersenyum miring, senang saat melihat Ah-Qing yang berdiri disamping kereta kuda yang dirampoknya terdiam dan langsung menundukkan kepala setelah mendengar ancamannya. "Dengar, aku ingin kau tetap bersama Daozhang. Seperti biasa, apapun yang terjadi, kau harus tetap berada didekat kereta kuda itu! Jangan berani keluar jika tidak kuperintahkan!" desisnya dingin sambil mengarahkan ujung JiangZai yang berkilau tepat didepan jantung Ah-Qing yang terkesiap tajam sebelum tergesa mengangguk.
Sepanjang perjalanan yang memakan waktu berminggu-minggu ini, Ah-Qing mulai terbiasa dengan semua ancaman dan kekejaman Xue Yang yang tanpa ragu membunuh semua orang yang menghalangi jalannya. Bahkan bajingan tak berhati ini tega menghabisi seluruh keluarga tuan tanah yang keretanya mereka curi saat keluar dari Kota Yi. Jika bukan karena dia ingin Daozhang kembali hidup, Ah-Qing mungkin sudah kabur sejauh mungkin.
Dia benar-benar iblis yang seharusnya tidak gentayangan di bumi, kutuk Ah-Qing dalam hati setiap kali dia harus melihat mayat-mayat yang jatuh seperti boneka kertas didekat kakinya.
"Kita mau kemana sebenarnya? Kau yakin Daozhang bisa hidup lagi? Arghh....."
Ah-Qing menjerit kesakitan saat lengannya dicengkram tangan sekuat besi itu. Mungkin tulangnya bahkan sudah retak. Oh dewa, aku akan mati karena mulut bodohku, rutuknya dalam hati sambil berusaha tidak terlihat takut karena itu hanya akan membuat Xue Yang bertindak semakin kejam padanya.
"Apa kau tidak tahu artinya tutup mulut?"
Bisikan dingin yang terkesan kejam itu mendorong gadis muda itu mengangguk cepat dengan wajah pias dan keringat dingin yang sudah membasahi punggungnya. Isak tangis bahkan sudah berkumpul ditenggorokannya. "Maafkan aku," cicit Ah-Qing lirih, hampir tak terdengar. "Tak akan kuulangi. Sumpah!" tambahnya lagi dengan suara yang bergetar hebat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
