Author : AphroditeThemis / Anya
Genre : Fantasy Romance
.
Ini hanya cerita fiktif yang dibuat berdasarkan alur novel MDZS walau semua bagiannya mungkin akan sangat berbeda. Berkisah tentang Xue Yang dan Xiao Xingchen yang harus berakhir tragis dengan kematian keduanya, dalam series.
Tapi, ini adalah cerita gw, so mari kita berfantasy untuk akhir yang indah tentunya ^^
.
.
"Baik, aku akan pergi."
Wen Liau membungkuk hormat sebelum meninggalkan gua besar yang setiap sisinya dikelilingi api abadi yang terus berkobar. Selain dirinya, dan beberapa keluarga Wen, juga bajingan penipu Xue Yang, tidak ada yang pernah masuk ke dalam gua yang berada diperut pegunungan tinggi yang diselimuti sihir gelap yang penuh dengan kekuatan iblis dan jeritan kematian ini.
Setelah memastikan dia berada diluar jarak pelindung gaib, Wen Liau menggeram marah dan meremas kuat tombak bermata pisau yang selalu bersamanya. "Kuharap sebelum aku tiba, kau sudah mati dan membusuk!" desisnya dingin seraya mengingat kembali perintah tegas ketua Mao padanya. Dia tidak pernah mengerti apa yang dilihat leluhur keluarga Wen itu dari pengkhianat terkutut seperti Xue Yang!
"Xue Yang dalam kesulitan. Pergi dan bawa dia kembali."
"Sejak kapan aku jadi penjaga bajingan sialan itu!" rutuk Wen Liau yang jarang sekali membiarkan emosi mengendalikan keputusannya. Tapi, permusuhan dan kebencian antara dirinya dan Xue Yang sudah terlalu membusuk. Dia tidak akan pernah memaafkan iblis terkutuk yang sudah melukai wajahnya.
Bahkan jika bisa, Wen Liau tidak akan ragu untuk membantu siapa pun yang sedang menjadi lawan Xue Yang. Tapi, sekali lagi, dia adalah seorang Wen dan perintah ketua Mao adalah tugas yang harus dijalankannya meski harus mengesampingan dendam dan egonya yang sedang berteriak marah.
"Kau mau pergi? Kemana? Xue Yang akan kembali? Kapan Daozhang akan bangun?"
Sekuat tenaga Wen Liau menahan dirinya yang ingin berteriak kasar pada bocah kecil yang terus saja bertanya kapan si bodoh Xue Yang kembali. "Sebaiknya kau kembali. Ini wilayah terlarang." Gumamnya singkat sebelum kembali berjalan cepat dan mengabaikan Ah-Qing yang sedang mengejarnya.
"Ini sudah 10 tahun! Waktunya hampir habis! Bagaimana jika..."
Dengan kasar Wen Liau mengibaskan tangannya dan hilang dalam sekejab ditengah teriakan marah Ah-Qing yang pasti sudah sibuk mengutuknya. Dia tidak punya waktu untuk meladeni bocah cerewet itu karena memang benar, waktu mereka hampir habis. Mereka tidak bisa menungggu lebih lama lagi.
Kekuatan ketua Mao mulai melemah dan tubuh Xiao XingChen yang sedang dilindungi sihir gelap tempat ini perlahan akan membusuk jika si pengkhianat Xue Yang tidak segera kembali!
.
.
"Bodoh sekali mereka!"
Tanpa berhenti berlari meski hutan didepannya semakin gelap, Xue Yang menyeringai licik sebelum berbalik dan melemparkan selusin jarum beracun yang langsung menembus tubuh para pengawal Jin Guang Yao yang sedang mengejarnya. Dengan cara apapun dia harus sampai di Bu Ye TianChen sebelum purnama berikutnya tiba. Jika perlu dia akan membunuh semua cultivator sekte Lanlin yang sepertinya belum lelah memburunya.
Lagipula, sejak kapan seorang Xue Yang peduli?
"Berhenti kau!"
Insting bertarung menyelamatkan Xue Yang dari hujaman pedang ketua sekte Moling Su yang berhasil menghalanginya. "Ckck, hebat juga anak anjing Jin Guang Yao!" Sambil bersiap untuk membunuh lawannya, Xue Yang tersenyum sinis dan mengepalkan tinjunya. Untuk lawan bodoh seperti mantan murid Gusu Lan yang selalu menjilat Jin Guang Yao ini, dia tidak perlu Jiangzai!
Penghinaan itu mendorong Su She langsung mengayunkan pedangnya. Dengan senang hati dia akan menjalankan perintah ketua Lanlin untuk membunuh pengkhianat busuk yang sudah berani mencuri yin hufu ini. "Akan kupastikan kau mati ditanganku!" geram cultivator itu dengan emosi sedangkan yang dihadapinya malah tersenyum lebar, mengejeknya.
"Yakin bisa membunuhku?"
Mungkin ini saatnya Xue Yang menguji kehebatan yin hufu yang sudah berhasil disatukannya dengan menggunakan kekuatan sihir gelap miliknya. "Tapi sayang, aku tidak punya banyak waktu! Jadi, mari kita mulai!" Dalam hati Xue Yang mulai mengumamkan sebaris mantra dan dalam sekejab, batu gaib yang dulu menjadi rebutan hingga memakan banyak korban itu sudah berada ditangannya.
Angin mulai berhembus kencang. Kabut gelap menutupi sekeliling hutan. Xue Yang tergelak geli mendengar kepanikan para pengawal Lanlin yang sedang mengepungnya. "Keluar kau, bajingan! Jangan sembunyi! Dasar pengecut!" Tantangan dan kecaman itu sedikit pun tidak dihiraukan Xue Yang yang sedang menggerakkan tangannya sambil terus merapalkan mantra pemanggil iblis.
Dalam sekejab teriakan kesakitan dan bau darah sudah memenuhi hutan itu. Batu iblis yang sedang melayang-layang dihadapannya terasa semakin kuat. Samar Xue Yang merasakan aura kegelapan itu menyelimutinya. Dorongan untuk membunuh membuat darahnya memanas. Ditengah kabut tebal Xue Yang bergerak cepat dan dengan dingin langsung menyerang Su She yang sedang memainkan Guqin.
"Matilah kau!" Seringai keji terukir dibibir Xue Yang saat menendang kuat perut Su She yang langsung terjatuh meski si penjilat itu kembali berdiri. "Kau yang akan mati!" Ancaman itu untuk sesaat diacuhkan Xue Yang sampai dia mendengar melodi Guqin yang selalu membuat telinga dan kepalanya sakit.
Dasar sial! Dia tahu kelemahanku dan sekarang memanfaatkannya!
Sambil berusaha tetap berkonsentrasi mengendalikan yin hufu, Xue Yang kembali menghadapi ketua Moling Su yang ternyata selicik Jin Guang Yao itu dengan dingin. Tanpa ragu dia mengayunkan Jiangzai yang dipenuhi energy iblis. Membunuh sejumlah pengawal bodoh yang sudah berani menghalangi jalannya. Tapi, menyatukan kembali logam Yi dan kabur dari Jilin Tai memang hampir mengurus tenaga Xue Yang.
Sstt....Ssttt...
"Ughh...Lumayan juga siasatmu!" Xue Yang menyeringai dingin sebelum dengan acuh membuang panah beracun yang menancap lengannya. Bodoh sekali jika berpikir Su She berpikir seorang Xue Yang akan mati hanya karena racun. "Kau yang menggali kuburanmu sendiri, ketua Su!" Baru saja Xue Yang akan merapalkan mantra lain untuk membangkitkan mayat hidup saat sudut matanya melihat ada bayangan gelap yang mendekatinya.
"Pergilah! Aku akan membereskan mereka!"
Untuk beberapa detik Xue Yang terdiam sebelum tertawa keras. Dia mengenali siapa yang sekarang sedang berdiri didepannya. Menjadi tamengnya. "Wow! Ini benar-benar kejutan tak terduga! Wen Liau yang hebat turun gunung dan membantuku!" serunya sinis dengan suara senang yang penuh muslihat. "Pasti atas perintah guru!" Mengabaikan lengannya yang mulai panas dan berdenyut, Xue Yang berdiri dan menyeringai lebar melihat ekspresi dingin kakak seperguruannya.
"Ini bukan bantuan! Kau harus membayar mahal!" desis Wen Liau dingin tepat sebelum turun ke tengah pertarungan yang sudah pasti akan dimenangkan penjaga gerbang iblis itu.
.
.
NOTE AUTHOR : Judul yang ini sepi, tapi karena gw suka...Tetap ditulis wkwkk....Yang mungkin juga suka, tinggalkan votements ya. Bukti jika yang baca bukan Ghost apalagi mayat hidup yang dibangkitkan Xue Yang LOL
KAMU SEDANG MEMBACA
HELL in THE WORLD
عاطفية#1 in XueYang ( until now ) Selamat datang di duniaku yang penuhi darah dan kegelapan. Xue Yang : "Ke neraka sekali pun, aku tidak akan membiarkanmu mati. Dengar itu, Daozhang!" Xiao XingChen : "Matilah jika kau ingin aku hidup!" Song Lan : "Iblis...