Mari kita rayakan keegoisan dan gengsi ini, dengan rindu yang menikam di hati bersama secangkir nestapa dan sepiring kenangan ditaburi luka.
Jangan sungkan, semuanya sudah disuguhkan semesta dengan susah payah. Kita tinggal merayakan dan menikmatinya, lantas apa yang susah?
Ah, jangan lupa.
Semangkuk air mata sudah tersedia di ujung sana, silakan mencicipinya.
Apa yang kamu rasa?
Teman-teman mu ajaklah, sang waktu, si sendu, dan lainnya.Mencariku? Aku ada tenang saja.
Sedang apa? Aku sedang menikmati puding menunggu dan sup kecewa di sini.Jadi, tunggu apa lagi?
Mari kita rayakan keegoisan dan gengsi ini.
Aku tunggu kehadiranmu.
Semoga saja kamu tidak datang bersama janji-janji palsu.
Karena itu akan membuatku berteman dengan kepahitan.Binjai, 141019
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Sajak
PoetryKumpulan sajak sederhana tentang kisah hidup berupa cinta, bahagia, sedih, kecewa, kenangan, dan lainnya Bacalah dan kamu akan paham seperti apa.