SR-40

547 54 8
                                    


Mondy sampai dirumah sakit, dia langsung berlari ke ruang rawat Melody. Ternyata disana tidak ada siapa siapa kecuali Dokter dan satu suster yang diikat dikursi serta mulutnya menggigit kain yang membuatnya sulit berteriak.

"Dokter? Apa yang terjadi sebenarnya? Anak saya dimana?" tanya Mondy melepaskan ikatan di tangan dan kaki sang Dokter.

"Terima kasih pak Mondy, maafkan saya karena tadi tiba tiba ada yang menculik Melody dari sini padahal kondisi Melody masih sangat lemah" ucap sang Dokter.

"Apa?!! Jadi anak saya di culik?!! Siapa Dokter? Siapa yang menculik anak saya?!" Mondy terkejut dan dia langsung panik.

"Saya tidak tau pak, tapi yang saya tau ada dua orang perempuan!"

"Dokter, apakah dirumah sakit ini ada CCTV??" ujar Mondy.

"Ada pak Mondy, mari ikut saya!" ajak sang Dokter.

Mondy langsung bergegas menuju ruangan CCTV dan memeriksa siapa orang yang sudah menculik Melody dari rumah sakit.

"Mamah Rita??" ujar Mondy saat melihat mertuanya tertangkap CCTV.

"Apa anda kenal dengan mereka pak Mondy?" tanya sang Dokter.

"Dia mertua saya Dok, tapi saya tidak tau yang lainnya siapa apakah saya boleh meminta copy'an rekaman CCTV ini?"

"Oh boleh pak"

"Sebaiknya bapak lapor polisi karena kita harus segera menyelamatkan anak bapak sebelum terjadi hal hal yang tidak diinginkan" ucap sang Dokter.

"Iyah dok, kalo begitu saya permisi dulu ya terima kasih dok"

"Baik pak, sama sama"

Mondy langsung bergegas pulang menemui Raya, namun sayangnya sampai dirumah dia sama sekali tidak menemukan Anak dan istrinya itu.

"Asalamualaikum, Ray!! Raya!!" Mondy memanggil nama Raya sembari mencari kesana kemari.

"Kemana ya dia? El juga gak ada" ujar Mondy kebingungan.

Tiba tiba handphone Mondy berdering, nomor tak dikenal menelponnya.

"Hallo.. " ucap Mondy.

"Hallo pak Mondy, anda pasti sekarang sedang mencari cari anak dan istri anda bukan?!"

"Ini siapa?! Dimana anak dan istri saya?! Mau kamu apa sebenarnya!?"

"Haha.. Sabar pak Mondy saya akan beri tau dimana istri dan anak anda sekarang"

"DIMANA?!! CEPAT KATAKAN!!" bentak Mondy.

"Silahkan anda datang ke jalan kenanga no. 23 tapi jangan lupa anda harus membawa tebusan uang nya 1 Milyar"

"APA?!!! 1 MILYAR?! ANDA MAU MEMERAS SAYA?!"

"Terserah apapun kata anda tapi jika anda ingin istri dan anak anda selamat maka segera datang dan bawa uangnya!!"

Tutt tutt tutt!!

"Hallo?! Hallo... Ah sial dimatiin lagi"

Mondy mulai frustasi, dia benar benar bingung harus bagaimana apalagi penculik itu meminta uang tebusan 1 Milyar.

"Apa?! Penculik anak dan istri lo minta tebusan 1 Milyar?! Udah gila apa tuh orang" ujar Okky.

"Wah itu sih namanya pemerasan Mon, dan kayanya ini udah direncanain sama sipenculik itu, mending lo lapor polisi aja!" ucap Ivan.

"Tapi kalo gue lapor polisi nyawa istri sama anak gue bisa terancam Van, mereka bisa ngelakuin sesuatu yang buruk!" balas Mondy.

"Tenang Mon, kita bakalan bantuin lo kok! Dan gue punya rencana buat jebak penculik anak dan istri lo" ucap Okky tersenyum.

SEBUAH RASA ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang