SR-6

1.8K 129 8
                                    


"Asalamualaikum" ucap Mondy saat kembali ke rumah.

"Walaikumsalam, eh den Mondy sudah pulang" sambut Mbo Darmi.

"Raya dimana mbo?" tanya Mondy.

"Ada dikamarnya den, dari tadi gak keluar keluar kamar"

"Ya udah kalo gitu Mondy ke kamar dulu ya, mbo siapin makan malem aja"

"Baik den"

Mondy langsung memasuki kamarnya dan mendapati sang istri Raya tengah menekuk wajahnya tanpa berkata apapun.

"Sayang, hey kamu kenapa ko cemberut gitu sih?" tanya Mondy dengan lembut.

"Siapa Bella?" ujar Raya.

"Bella?? Oh jadi kamu ngambeuk sama aku gara gara itu ya udah sini aku jelasin semuanya sama kamu ya"

Mondy menggenggam kedua tangan Raya dan menatapnya dengan tatapan yang begitu teduh. Raya pun menatap Mondy.

"Bella itu mantan pacar aku, dulu dia meninggalkan aku demi lelaki lain yang mungkin lebih segalanya dari aku sejak saat itu aku mulai membuka hati dan membuang semua Cinta yang ada didalam hati aku, kamu pasti bisa ngerasain gimana rasanya di khianati?!"

"Terus sekarang perasaan kamu gimana sama dia?? Masih sama kah??"

"Enggak! Semenjak aku kenal sama kamu perasaan aku berubah sekarang aku cuma Cinta dan Sayang sama kamu gak ada yang lain lagi"

"Kamu yakin?? Apa kamu gak takut kalo aku gak bisa bales perasaan kamu?! Apa kamu yakin kalo aku bisa mencintai kamu lebih dari Bella mencintai kamu"

"Aku yakin!! Aku memilih kamu bukan tanpa Alasan, kamu adalah sesuatu yang istimewa dimataku meskipun saat ini kamu belum bisa mencintai aku sepenuhnya tapi aku akan selalu berusaha untuk membuat kamu jatuh Cinta sama aku! Karena aku percaya sekeras kerasnya Batu pasti akan lunak juga jika kita terus berusaha untuk melunakannya! Sama seperti hati kamu sayang cepat atau lambat kamu pasti bisa mencintai aku" jelas Mondy.

Raya meneteskan air matanya, terharu dengan ucapan Mondy yang benar benar membuat hatinya tenang.

"Sayang, jangan nangis aku gak mau kamu nangis karena aku udah janji sama diri aku sendiri kalo aku akan selalu buat kamu bahagia dan gak akan ngebiarin kamu nangis kaya gini" Mondy merangkul kepala Raya dan menempatkan nya tepat didada bidangnya.

"Makasih ya Mon, kamu selalu bikin aku ngerasa nyaman dan sempurna saat ada didekat kamu seperti ini" ucapnya menangis.

"Iya sayang, Aku sayang banget sama kamu Ray, sampai aku mati aku cuma mau menghabiskan sisa hidup aku sama kamu"

"Aku janji aku gak akan pernah ninggalin kamu apapun yang terjadi nanti" Ucap Raya yang terus menangis dengan janji yang dia ucapkan berarti dia sudah siap jika harus melepaskan masa lalunya yang mungkin suatu hari akan kembali.

"Ya udah sekarang kita makan ya kamu pasti belum makan kan?" ajak Mondy.

"Ya udah yuk!"

Akhirnya Raya dan Mondy kembali membaik, mereka langsung turun untuk makan malam dibawah.

"Silahkan den Mondy, non Raya makanannya sudah siap" ucap mbo Darmi.

"Makasih ya mbo" balas Raya.

"Sama sama non, kalo begitu simbo ke dapur lagi ya"

"Tunggu mbo!" cegah Mondy.

"Iyah den, ada yang kurang??" tanya mbo Darmi.

"Enggak, aku cuma mau mbo duduk terus makan bareng sama kami disini" pinta Mondy.

"Hah?? Simbo makan bareng sama aden sama non gitu?? Jangan den, simbo kan cuma pembantu gak pantes makan disini biar nanti simbo makan di dapur aja"

SEBUAH RASA ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang