SR-35

782 84 7
                                    


Setelah semalam Mondy menginap dirumah sakit, akhirnya dia pulang ke rumahnya. Kedatangannya disambut oleh Raya yang sudah mengetahui keadaan Melody lewat Reva yang semalam menelponnya.

"Mon? Kamu udah pulang? Gimana keadaan Melody? Dia udah membaik kan?" tanya Raya.

"Kamu tau dari mana kalo Melody dirumah sakit?" ujar Mondy menatap Raya.

"Semalem Reva nelpon aku dan dia ngasih tau aku semuanya tentang apa yang terjadi sama Melody" ucap Raya.

"Baguslah kalo kamu udah tau" balas Mondy acuh.

"Mon? Kamu kenapa sih kaya gini sama aku? Kenapa kamu gak ngasih tau aku tentang Melody, Mon? Aku mamahnya aku juga berhak tau tentang keadaan Melody?!" Raya menangis dihadapan Mondy.

"Tapi kamu bukan mamah kandungnya kan?! Asal kamu tau ya Ray, sekarang Melody kritis dirumah sakit dan itu karena siapa?! Karena mamah kamu!" jelas Mondy penuh kekesalan.

"Mon, aku tau semuanya karena mamah aku tapi kamu gak bisa dong musuhin aku kaya gini! Aku ini istri kamu Mondy!! Aku gak pernah bela mamah aku Mon, karena aku tau mamah salah! Aku mohon kamu jangan kaya gini sama aku!" Raya menangis dan memohon dihadapan Mondy.

"Aku cape Ray, aku pengen istirahat!" Mondy melepaskan tangan Raya dan pergi ke kamarnya.

Raya duduk ditangga, dia menangis karena merasa sangat sakit diperlakukan seperti itu oleh suaminya sendiri.

"Non? Non jangan nangis ya" ucap Mbo Darmi yang menghampiri Raya.

"Mbo, aku harus gimana mbo? Aku bingung ngadepin Mondy?" Raya memeluk tubuh simbo.

"Non yang sabar ya, kasih den Mondy waktu untuk menenangkan dirinya, simbo yakin kalo den Mondy itu masih emosi karena kejadian kemarin jadi non harus sabar ya, harus kuat" jelas Mbo Darmi.

"Iyah mbo, aku sayang sama Melody seperti aku menyayangi anakku sendiri dan aku juga gak mau kalo Mondy salah paham sama aku mbo" balas Raya.

"Iyah non, simbo tau perasaan non seperti apa sebagai seorang istri surga kita ada ditelapak kaki suami dan sudah seharusnya kita menuruti apa yang suami kita mau, dan masalah non Melody rezeki anak itu tidak akan tertukar non simbo yakin hadirnya non Melody itu adalah sebuah keberkahan untuk keluarga ini" jelas mbo darmi menasehati Raya.

"Amin ya Allah, terima kasih ya mbo udah nasehatin aku sekarang aku ngerasa jauh lebih baik" ucap Raya tersenyum.

"Sama sama non, yang sabar ya non harus kuat demi den El dan non Melody"

"Iyah mbo, ya udah kalo gitu aku ke kamar dulu ya mbo"

"Iyah non, simbo juga mau kedapur lagi"

Raya berjalan menuju kamarnya, sedangkan mbo darmi kembali kedapur untuk melakukan pekerjaan nya yang belum selesai.

Dirumah sakit, Reva dan Boy tengah menunggu Melody yang masih kritis. Pasangan yang sebentar lagi akan menikah ini masih menyempatkan waktunya untuk membantu Mondy dan Raya dalam menjaga Melody.

"Kasian ya Melody Boy, aku gak bisa bayangin gimana rasanya jadi dia yang harus menerima perkataan orang orang diluar sana, apalagi dia ini udah gak punya orang tua" ucap Reva sembari menatap Melody.

"Iyah sayang, tapi yang aku gak habis pikir kenapa ya mamahnya Raya bisa tiba tiba gak suka sama Melody gitu? Padahal kan awalnya fine fine aja" balas Boy.

"Iyah sih Boy aku juga ngerasa aneh, kayanya ya Boy ada yang mempengaruhi pikiran mamahnya Raya soalnya gak mungkin kan tiba tiba mamahnya Raya gak suka sama Melody, mana pake ngomongin masalah harta warisan lagi" jelas Reva.

SEBUAH RASA ❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang