10. Lollipop

1.8K 305 30
                                    

One Republic - Somebody to Love.

Author note : saat kalian baca cerita horror tentang hantu, yang kalian baca sedang melihat kalian membaca mereka. Hihihihihi....

Happy Reading Yeorobun!!

Aku membuka mataku dan menyipitkannya kembali saat cahaya dari jendela ruangan ini menyilaukanku. Aku merasakan bantalan empuk di kepalaku dan bau-bauan seperti minyak gosok.

"Udah bangun?"

Aku mendengar suara Lisa di sampingku. Aku menoleh ke arahnya dan wajah datar Lisa menayapaku.

"Kamu tuh ada apa sebenarnya? Cerita masalah kamu kalo punya temen sebangku tuh, jangan tiba-tiba teriak ga jelas di kelas."

Aku menaikkan alisku, kedua alisku. Tumben dia ngomong panjang?

Aku mengingat lagi kejadian sebelum aku tak sadarkan diri. Sosok itu, terasa sangat nyata. Wanita itu berdiri di samping Nancy dan melakukan hal menjijikkan yang akhirnya membuatku pingsan.

Apa aku ceritakan saja ya pada Lisa? Apa dia akan percaya?

"Lis?"

Lisa masih memijit tangan kananku. Padahal aku tidak menyuruhnya. Lisa ini sebenarnya a anak baik, hanya terlalu ansos saja. Kecuali padaku dan Mina.

"Hm? Apa?"

Aku mengerjap beberapa kali, "Eh- enggak. Aku mau ke kamar mandi."

"Eh tapi kamu udah baikan belum? Nanti aku dimarahin kepala UKS kalau kamu keluar pas masih sakit, terus pingsan lagi, terus balik UKS lagi. Capek tau gotong kamu. Mana bongsor lagi."

Ha? Betapa aku ingin tertawa sekarang. Lisa menggerutu di depanku? Haha.. belum pernah aku melihatnya seperti itu.

"Udah kok, ayo.."

Sekarang jam 11 siang, dimana jam istirahat sudah berakhir 30 menit yang lalu dan sekarang pelajaran Bahasa Inggris di kelasku. Tapi aku akan ke kamar mandi terlebih dahulu dengan Lisa.

"Aku tunggu disini ya?" Ucap Lisa saat sampai di depan kamar mandi. Kebetulan ada sebuah kursi panjang di sana.

Aku hanya mengangguk tanpa menjawab dengan kata-kata.

Daritadi aku merasakan kehadiran mbak di sekitarku. Tapi biarlah, kata mama dia bakal jagain aku.

Eh tapi, ini kan kamar mandi yang waktu itu. Dimana aku bertemu kak Seulgi dan kak Irene. Dan juga..

"Hai.. kamu Rose ya? 11 IPA 2?"

Aku menoleh saat mencuci tangan di wastafel. Tidak mau lagi menatap cermin. Tidak lagi.

Saat aku membalikkan badan, ada gadis cantik disana. Dia tidak lebih tinggi dariku. Tapi kelihatannya dia gadis baik.

"Iya. Kamu siapa ya?"

Gadis itu tersenyum. Kulihat bedge kelasnya sama sepertiku, kelas 11. Tapi kelas 11 apa aku belum sempat melihatnya, dia sudah merogoh saku di seragamnya.

Dia mengeluarkan sebungkus permen lollipop darisana.

"Bisa minta tolong kasihin ini ke Lisa?" Pintanya sambil menyodorkan permen itu padaku. Dengan senyuman manis di bibirnya.

"Buat Lisa? Dia di depan, kenapa gak kamu kasih sendiri?" Tanyaku, tangan kananku sedikit bergetar menerima permen itu.

Gadis itu nampak merona saat kutanya. Dia menunduk melihat sepatunya.

"Ehe.. anu.. aku malu hehe. Tolong ya?"

Aku tersenyum dan menatapnya, "Kamu suka sama Lisa?"

Lagi-lagi, dia menunduk dan tersenyum malu-malu kuda.

"Haha.. nanti aku kasih ke Lisa, aku bilang dari fans nya gitu. Haha." Aku memasukkan permen itu ke kantong.

Gadis itu menatapku dan tersenyum, "Terimakasih Rose. Benar kata Jisoo, kau memang baik."

Gadis itu pergi keluar kamar mandi setelah memelukku sebentar. Kulihat dia melewati pintu keluar dan ada mbak disana, aku mulai terbiasa dengan kehadiran mbak. Dan lihat, aku lebih suka jika mbak memasang wajah cantik dengan senyum manis seperti itu.

Aku keluar kamar mandi dan melihat Lisa yang fokus dengan ponselnya.

"Lis. Ayo.."

"Lama banget."

Aku menyengir kuda, "Maaf, oh ya ini buat kamu."

Lisa berdiri dan menatap permen yang ku ulurkan padanya.

"Tumben beli permen kamu?"

Aku berjalan sambil melihat Lisa membuka bungkus permen lollipop itu dan memasukkannya ke dalam mulut.

"Bukan dari aku, tadi di kamar mandi ada yang nitip itu buat kamu."

Lisa menoleh menatapku. "Siapa?" Alisnya sedikit terangkat dan tangan kanannya masih menahan gagang permen itu di mulutnya.

"Aishh dia ga nyebutin nama. Tapi tadi dia tadi-"

"Makasih deh ya siapapun itu. Tau aja suka permen kek gini."

"Dia kayaknya suka sama kamu. Kelas 11 juga. Tapi gatau 11 apa."

Lisa hanya berdehem menjawab ucapanku. Dia sesekali memutar-mutar permen di mulutnya.

Kami berjalan menelusuri lorong menuju kelas kami. Sesekali kami menyapa kakak kelas atau teman kami dan membalas sapaan mereka.

Langkah kakiku sedikit melambat saat melihat sosok yang berdiri tak jauh berdiri di depanku. Di depan kelas 11 IPA 1.

Mbak berdiri disana, diambang pintu dan menatap lurus kedalam.

Aku reflek memegang tangan Lisa dan berusaha berjalan seperti biasa.

Saat melewati kelas 11 IPA 1, aku melihat arah pandang mbak. Ada Kai disana yang sedang menghapus papan tulis.

"Jadi daritadi mbak liatin Kai? Ngapain coba? Masa iya mbak suka sama Kai? Astaga. Pesona Kai sudah merambah dunia lain."

Tapi ada satu hal yang aku bingungkan,

























Wajah mbak berubah jadi seram lagi.

</tbc>

Dead RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang