13. Diary Mama

1.5K 281 8
                                    

5 Seconds of Summer - Jet Black Heart.

Happy Reading Yeorobun!!

Aku menoleh dan melihat papa yang masih memakai pakaian rapi, pertanda papa baru pulang dari kampus.

"Kamu ngapain duduk disitu?"

Pertanyaan papa membuatku sedikit bingung harus menjawab apa. Dan saat aku menoleh ke atas tangga, arwah Gyu Hee sudah tidak ada. Ia menghilang.

"Engh.. ga kok pa.. gapapa hehe.. tadi Rose iseng duduk disini."

Aku memperhatikan reaksi balasan papa, alis kanan nya terangkat sebelah dan dahinya berkerut. Menandakan ia sedang bingung. Sama pa, Rose juga bingung harus bilang apa.

"Emm.. Rose ke kamar dulu pa.."

Aku langsung berdiri dan berjalan menaiki anak tangga yang tersisa dengan sedikit cepat. Menuju kamarku yang sudah terlihat daun pintunya.

Waktu cepat sekali berlalu disini. Aku tidak sadar sudah jam makan malam. Aku keluar kamar dan turun ke dapur, papa tidak ada di meja makan. Pasti dia sedang mengerjakan tugas entah apalah itu.

Aku mengambil beberapa lembar roti tawar dan satu botol air mineral dingin dari kulkas. Aku membawanya ke kamar.

Sudah biasa aku makan sendirian, sudah ku katakan bukan? Papa ku terlalu sibuk untuk memperhatikanku.

Ah, persetan lah.

Aku menaruh lembaran roti itu diatas buku pelajaran matematika yang kebetulan aku baru mempelajari ulang materinya. Aku membuka laptop dan menyalakan lagu. Setelahnya, aku berniat membaca buku diary mama.

Aku mengalihkan fokusku pada tas ransel yang ku letakkan di atas kasur. Tanganku meraihnya, membuka zipper dan mencari buku itu.

Setelah kudapatkan, aku meletakkannya diatas meja belajarku.

Oh iya, lagu yang sedang terputar saat ini R City ft. Adam Levine, Locked Away. Sekedar pemberitahuan saja sih hehe.

Aku mengambil selembar roti tawar dan menggigitnya. Sedangkan tanganku yang satunya beralih membuka cover buku diary mama.

"Mbak mau? Mbak juga ngrasain laper ga sih?"

Aku sedikit menoleh ke samping kiri, dimana ada mbak disana yang melihatku sejak aku menggigit roti.

Mbak hanya diam dan untunglah kali ini wajahnya masih cantik.

Halaman pertama buku diary mama isinya mainstream. Nama, alamat, tempat tanggal lahir dan lain sebagainya.

Jessica Jung

Hanya itu di halaman kedua. Aku sedikit bertanya-tanya, kan tadi di halaman pertama sudah ada nama, kenapa di halaman kedua nama lagi sih ma?? Huuft..

Di halaman selanjutnya, ada tulisan tangan yang cukup banyak. Sekitar setengah halaman penuh.

12 Maret 1974.

Hari ini ibu terlihat agak aneh. Padahal ini hari ulang tahunku yang ke-17. Tapi ibu tidak memberikan kejutan spesial. Hanya ucapan dan kado biasa. Biasanya ibu akan memberikanku hadiah yang tidak pernah kubayangkan, tapi... entahlah. Hari ini pokoknya ibu terlihat berbeda.

Itulah isi diary pertama mama. Dan untuk ukuran mama ternyata dulu tulisan mama bagus juga.

Aku kembali membuka halaman demi halaman. Membaca hari-hari mama saat muda. Beberapa ada yang membuatku tertawa kecil karena ternyata mama dulu juga sedikit alay haha.

16 Maret 1974.

Ibu sudah beberapa hari ini tidak keluar kamar. Aku berfikir bahwa ibu sakit sebelum Lee memaksa masuk ke kamar ibu yang terkunci dan tidak menemukan siapapun di dalam.

Kami semua panik dan mencari ibu kemana-mana. Ayah juga sampai jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit sekarang. Lee yang menjaga ayah di rumah sakit dan aku di rumah. Sesekali aku juga menjenguk ayah di rumah sakit. Kata dokter keadaan ayah masih belum stabil. Jantungnya melemah hari demi hari.

Aku yang di rumah dan sedang bersih-bersih tidak sengaja menemukan sebuah surat di lemari pakaian ibu.

"Jessica sayang, jika kau membaca ini tolong maafkan ibu. Ibu minta maaf sekali. Gara-gara ibu kamu seperti ini.

Monster yang kau bilang di kamar mandi itu benar kau melihatnya. Kau akan bisa melihat hal seperti itu mulai sekarang. Seluruh keturunan nenek yang perempuan akan bisa melihat hal mistis jika sudah menginjak umur 17 tahun. Jadi tolong biasakan matamu.

Dan ibu minta maaf, ibu tidak bisa menemanimu.

Maaf..."

Ini...

Sungguh aneh. Tidak bisa di percaya.

"Rose? Belum tidur??"

Aku menoleh saat tiba-tiba papa masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu. "Pa? Bisa kan ketok pintu dulu.. kebiasaan deh."

</tbc>

Dead RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang