12. Arwah di Tangga

1.7K 303 23
                                    

Mike Perry ft. Shy Martin - The Ocean.

Happy Reading Yeorobun!!

Aku dan Jisoo saling diam selama 30 menit aku menemaninya berdiri di depan ruang siaran. Kami hanya menatap orang-orang dibawah yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Aku ingin berbincang dengannya namun aku belum menemukan topik yang cocok untuk ku bahas.

"Kau menatap siapa?" Kepalaku berputar mengikuti arah pandang Jisoo yang berada di sampingku. Ia tidak menjawab. Jisoo hanya diam. Yang kulihat hanya dia memandang lapangan basket. Dimana mereka belum juga selesai latihan.

"Apa... kau menyukai salah satu diantara mereka?" Aku sedikit berhati-hati menanyakan hal barusan. Karena mungkin ini sedikit privat bagi setiap gadis remaja, kan?

Jisoo menggeleng. Wajah putih pucatnya hanya berekspresi datar tanpa senyum disana.

"Lalu siapa yang kau sukai? Kau sudah punya pacar??"

Jisoo langsung menoleh menatapku. Manik matanya menatapku dalam. Ia seperti ingin menyampaikan sesuatu dari tatapannya padaku.

"Apa ada yang ingin kau sampaikan?"

Gadis ini hanya diam. Dia terus menatapku. Mataku tidak munafik untuk tidak balas menatapnya. Ini sungguh... rasa yang aneh.

"Kita kan teman.. ceritakan semua masalahmu padaku. Ada yang bisa kubantu? Akan aku bantu semampuku."

Tangan kanan Jisoo terangkat, kurasakan pipi kiriku menghangat, ia mengusap pipi tupai ku. Kata June, pipiku seperti tupai.

Ting!

Fokusku teralih saat ada bunyi notifikasi dari ponselku.

Pesan dari June.

"Ah.. June sudah selesai latihan, aku akan pulang sekarang.."

Gadis di depanku ini hanya mengangguk kecil dan lihatlah, sekarang ia menunduk.

"Jangan pulang terlalu malam. Berhati-hatilah ne?"

Aku pergi meninggalkan lantai tiga sekolah ini. Meninggalkan Jisoo disana.

Di tangga aku berpapasan dengan Jennie, ia tampak lesu sekali.

"Hei Jen, kenapa dengan wajahmu?" Tanyaku dan dia berhenti berjalan. Namun tidak menoleh padaku. "Pulanglah Rose. Jangan sekarang."

Aku hanya merubah mimik wajahku menjadi 'oh ok..'

"Kalau begitu aku pulang dulu ya, kamu dan Jisoo jangan pulang terlalu malam. Takut gerbang sudah dikunci pak Wang." Ucapku padanya. Dan Jennie tidak menggubrisku. Ia melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

"Dia cuek sekali.. berbeda dengan tadi."

"Hei Jennieya! Kalau kau mau mendapatkan Lisa, berusaha lah lebih keras lagi! Hwaiting!!"

Aku sedikit meneriaki Jennie yang mulai menghilang di lantai tiga.

Aku tahu jika Lisa akan sulit di dapatkan karena sifatnya yang cenderung cuek dan datar itu. Mungkin aku berfikir akan membantunya.

Aku menuruni tangga dan menyusul June yang sudah menunggu di depan gerbang.

"Hai June!"

June masih mengenakan seragam basket nya dan keringat masih terlihat di kulitnya.

"Oh hai, ketemu botolnya?"

Aku mengangguk dan sedikit memiringkan badanku untuk menunjukkan botol Mbih sudah ada di tas.

Dead RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang