9

2.4K 202 0
                                    

MASHASHI KISHIMOTO PUNYA

.

.

.

  "TERSERAH!!" Teriak Sakura kencang pada Sasori.

Saat ini mereka berdua tengah membahas kembali kesepakatan yang pernah mereka buat.

Seminggu setelah Sasori mengunjungi Hinata ia mencoba bernegosiasi dengan Sakura tentang beberapa kesepakatan.Misalnya saja tentang waktu pernikahan yang tadinya lima tahun akan diganti menjadi empat tahun saja.

Sakura memandang kosong vas bunga yang ada dipojok ruang tamu.Tangannya terlihat gemetar dengan mata yang memerah hampir menangis.

  "Sekarang keputusan ada ditanganmu Akasuna.Kalau memang empat tahun cukup meyakinkan orang tua kita bahwa kita tak cocok.Baiklah tapi kau harus siap jika aku meminta sebagian kekayaanmu.Karena kau tahu jika aku bercerai aku tak mendapatkan harta warisan sedikit pun dan dipastikan aku akan menjadi gelandangan." Ucap Sakura.

Kemudia wanita bersurai pink itu pergi begitu saja.

Sasori mengusap wajahnya kasar.Sebenarnya ia memutuskan untuk merubah kesepakatan itu karena permintaan Hinata kemarin sore.

Hinata meminta secepatnya Sasori bercerai dan ia juga akan secepatnya mengusahakan gugatan cerainya pada Naruto.

  "Hah!" Sasori membaringkan dirinya disofa.Kemudian menutup matanya dengan lengan kanannya.

.

.

.

Satu bulan telah berlalu semenjak keputusan yang diambil Sasori.

Hubungannya dengan Sakura semakin jauh saja dan hal itu membuatnya merasa kehilangan sesuatu.

Namun gengsi mengalahkan perasaan itu didalam hati Sasori.

 
  "Akasuna-san.Kami mohon jangan melamun terus.Profesional-lah." Tegur Sutradara.

  "Hai.Sumimasen." Jawab Sasori.

Sedangkan dilain tempat.Sakura sedang muntah-muntah di toilet umum.

Ia merasa tubuhnya lemas.Kedua tangannya mencengkram pinggiran toilet dan ketika rasa mual itu datang ia kembali menunduk untuk mengeluarkan semuanya.

  "Kenapa denganku?"

Matahari kembali keperaduannya.Langit Konoha malam ini sedikit mendung.

Setelah bercengkrama dengan beberapa staf rumah sakit,Sakura memutuskan untuk pulang namun tiba-tiba pusing menderanya saat ia sampai diparkiran.

Dan setelah itu ia pingsan.

.

.

.

  "Hm.Baiklah aku akan kesana." Ucap Sasori yang baru saja pulang dari tempat syutingnya.

Ia mendapat kabar bahwa Sakura pingsan diparkiran dan hal itu membuat Sasori bertanya-tanya.

Bukankah Sakura selama ini sehat? Atau mungkin karena ia kelelahan?

Mata Sakura mengerjap.Menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya terang yang ada diruangan itu.

Setelah dirasa cukup.Ia mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati pria berambut hitam tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

  "Selamat." Ucap Sasuke.

Sakura yang tak mengerti hanya mengernyit.'Untuk apa?' Batinnya.

  "Kau hamil."

Bagai disambar petir disiang bolong.Sakura teringat akan kejadian satu bulan lebih yang lalu.

Ia dan Sasori melakukannya jadi.......

Ia hamil anak si pendek merah itu?

H.A.M.I.L

  "Kau baik-baik saja?" Tanya Sasuke yang melihat Sakura melamun.

  "Hn." Jawabnya."Ada urusan apa kau kesini?"

  "Oh tadi aku ingin menjenguk Aniki-ku." Jawab Sasuke yang mulai mendekat keranjang Sakura."Tapi aku malah menemukanmu pingsan diparkiran."

Sakura mengangguk."Semoga Itachi-san cepat sembuh."

  "Hn."

Cklek

Pintu ruang rawat terbuka.Disana Sasori berdiri dengan tampang dinginnya.

  "Baiklah.Aku pergi dulu." Pamit Sasuke sembari mencium punggung tangan Sakura.

Sedangkan sipemilik tangan hanya terkejut membelalakkan matanya.Lalu bagaimana dengan sang suami?

Mari kita lihat.Wajah memerah,kedua telapak tangan terkepal dan berjalan perlahan mendekati tersangka.

Buaagh

Sasori memukul rahang Sasuke dengan keras hingga membuat siempunya menabrak tembok disisinya.

  "Sialan!" Umpat Sasuke hendak memukul Sasori.

Sasori pun menghindar dan kembali melayangkan tinjunya keperut Sasuke.

Sasuke menghindar dengan memutar kemudian dengan gerakan cepat ia menghantamkan kepalannya kekepala samping kanan Sasori dan membuat pria bersurai merah itu tersungkur.

Sakura yang melihat hal itu segera bangun dan menahan Sasuke yang akan memukul Sasori.

  "Hentikan!" Teriak Sakura masih menahan tangan Sasuke.

  "Dengar Akasuna.Kalau kau tidak bisa menjaga istrimu dengan baik maka kau bukanlah pria sejati.Kau hanyalah banci sialan!" Ucap Sasuke,menunjuk-nunjuk Sasori dengan nafas tak beraturan."Dan ingat Sakura bukanlah pajangan atau mainanmu!"

Sasori terkekeh mendengar perkataan Sasuke."Seperti kau tidak melakukannya saja.Ingat Uchiha! dulu....siapa yang berselingkuh hingga akhirnya Sakura memutuskan untuk menikah denganku?"

Mata Sasuke membelalak.Ia menoleh kearah Sakura yang telah melepaskan tangannya dan menunduk.

Dengan nafas memburu Sasuke melayangkan tendangan kekaki Sasori dan meninggalkan ruang rawat.

Hening

Hanya ada keheningn diantara dua makhluk berbeda jenis kelamin itu.Tidak ada yang berniat memulai pembicaraan hingga akhirnya Sakura bangun dari duduknya,mengambil tasnya dan pergi begitu saja.

Braak

Sasori menendang ranjang rumah sakit hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.Ia menggelengkan kepalanya.

  'Ini tidak mungkin.Kenapa aku harus marah?' Batinnya.

                                 ♥♥♥

TYPO DAN KESALAHAN PENULISAN HARAP DIMAKLUMI😙

MAAF BARU UP😂😂

 

MY PUPPET(END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang