MASHASHI KISHIMOTO PUNYA
.
.
.
Kaki-kaki Sasori berlari cepat menuju ruangan Hinata.
Jantungnya berdetak kencang.Ia terlampau bahagia karena bisa melihat hime tercintanya.
Andai saja saat itu orang tuanya tak mengancamnya untuk menikah dengan setan hulk pink itu pasti kini dirinya telah bahagia bersama hime-nya yang cantik jelita.
Braaak
Pintu ruangan itu terbuka.
Hazel dan amethyst beradu.
Rindu begitu terpancar dimanik masing-masing.
Perlahan Sasori mendekat.
"Hinata." Gumamnya.
"Sasori-kun?"
Mereka pun berpelukan dan menumpahkan rindu mereka masing-masing bahkan Sasori tak segan mencium pipi maupun kening Hinata.
Mereka terlarut dalam hal itu tanpa tahu yang tengah mereka lakukan dilihat oleh orang lain.
.
.
.
Sakura baru saja menyelesaikan operasinya.
Ia merasa badannya pegal-pegal.
Sebagai seorang dokter bedah membuat waktu Sakura untuk beristirahat sangatlah terbatas dan lagi terkadang diakhir pekan ia harus melatih para petinju wanita pemula.
"Mungkin makan kue bola anko enak." Ucap Sakura pada dirinya sendiri.
Ketika ia hendak berbelok kelorong yang menuju kantin emeraldnya menangkap sosok berambut merah.
Sasori?
Sakura yang penasaran segera mengikuti suaminya itu dan ia merasa lemas pada kakinya saat mengetahui siapa yang ditemui Sasori.
Ia mengintip dari pintu yang sedikit terbuka dan mendapati Sasori berpelukan dengan Hinata.
'Kenapa sakit?' Batinnya.
Sakura segera berlari kehalaman belakang rumah sakit.
Ia duduk disalah satu bangku berwarna putih.
'Ada apa ini?'
Sakura mengusap air matanya kasar.Ia kesal karena merasa dikhianati oleh hatinya sendiri.
"Jangan menangis." Ucap seseorang dari belakang Sakura.
Ia duduk disamping Sakura.
"Naruto?"
"Hehehe" Naruto terkekeh dengan sinarnya.
"Kau mau mengunjungi Hinata?" Tanya Sakura seraya menahan isakannya dan air matanya.
Naruto mengangguk."Iya tapi ada seseorang."
Sakura tersentak."Ah iya benar.Aku akan mengusirnya Naruto.Heh dia itu padahal sudah keperingatkan!!" Ucap Sakura bersyungut-syungut sedikit berbohong.
"Tidak usah.Lagi pula aku siapa?" Cegah Naruto seraya tersenyum lebar.
Sakura menarik Naruto kepelukannya."Gomen ne Naruto.Gomen."
Naruto mengangguk lalu membalas pelukan Sakura.
"Hmm Sakura-chan.Masih rata."
Duarr
Bagai tersambar petir.Langit yang semula biru dan cerah tiba-tiba mendung.Asap hitam keluar dari kepala Sakura.
CTAAK
Jitakan maut ala Sakura mendarat tepat dikepala kuning Naruto.
"Ittai Sakura-chan." Naruto guling-guling dirumput bagai dadar.
Sedangkan Sakura ia tak peduli dan malah menginjak punggung Naruto.
"CEPAT MINTA MAAF!!" Ucap Sakura sok seram.
"Gomen.Gomen."
"Hahaha!!" Sakura tertawa lucknat lalu mengangkat kerah Naruto bagai kucing dan memeluknya.
Mereka tertawa bersama tanpa tahu ada dua pria yang menatap mereka.
Yang satu berambut merah bak darah dan yang satunya lagi berambut hitam sekelam malam tanpa bintang dan bulan.
"Ternyata bukan hanya aku.Tapi kenapa sakit melihatnya." Gumam Sasori yang menatap Sakura dan Naruto dari kamar rawat Hinata.
"Hn." Gumam Sasuke.'Sakit sekali.'Lanjutnya dalam hati.
♥♥♥TYPO DAN KESALAHAN PENULISAN HARAP DIMAKLUMI😚
KALIAN TAHU NGGA INI ITU UDAH DITULIS LIMA KALI DAN SETIAP KALI MAU PUBLISH SELALU GAGAL DAN HILANG🤔🤔
HMM KAN AKU JADI INGIN KELUARIN KATA KATA MUTIARA KBB (KEPARAT BAJINGAN BRENGSEK)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PUPPET(END✔)
FanfictionAkasuna Sasori dan Haruno Sakura adalah sepasang suami Istri yang hidup dalam persaingan ketat. Mereka sama-sama tidak mau kalah dan mengalah. Mereka egois.Mereka saling membenci lalu adakah akhir bahagia untuk mereka?