MASHASHI KISHIMOTO PUNYA
.
.
.
Beberapa hari ini Hinata merasa dirinya terus diawasi.Walaupun ia sudah menyewa beberapa bodyguard namun tetap saja ia merasa itu masih kurang.
Misalnya saja seperti saat ini.Ia sedang berbelanja bulanan demi kebutuhannya dinegeri orang ini.
Disamping kanan kirinya ada bodyguard berbadan besar nan kekar bahkan jika kalian melihatnya dari jauh pasti kalian lebih memilih menyingkir.
Kembali ke Hinata.Ia merasakan sesuatu seakan-akan terus memperhatikannya.Kepalanya cantiknya menoleh kekiri dan kekanan kemudian ia mengkode salah satu bodyguardnya untuk memeriksa sekitar.
Bodyguard berbadan besar dan menggunakan masker putih itupun berjalan berpura-pura melihat barang-barang yang tersusun rapi dirak.
Matanya mengawasi setiap sudut namun nihil tidak ada yang mencurigakan sama sekali.
Setelah selesai berbelanja Hinata dan dua bodyguardnya pun kembali keapartemen yang disewa istri Naruto tersebut.
"Hah hidupku jadi tak tenang karena Sasori-kun." Ujar Hinata seraya meletakkan dua kantong plastik besar kemeja makan.
Kaki jenjangnya berjalan kearah kulkas mengambil satu botol susu kaleng dan meminumnya.
"Aku harap kau sudah hancur Sasori-kun." Ucapnya seraya menyeringai."Aku juga berharap kau bahagia bersama wanita lain Naruto."
Kriiiing kriiiing
Hinata tersentak ketika mendengar bel apartemennya berbunyi.Denga harap-harap cemas dan penuh tanya ia mengintip lewat lubang yang sudah disediakan.
Oh ternyata bodyguardnya.
Hinata pun membuka pintunya.
"Ada apa?" Tanya Hinata.
"Ini barang anda yang tertinggal dimobil." Jawab bodyguard itu.
"Hm.Terima kasih." Hinata pun mengambil kantong plastik itu kemudian berbalik namun ia merasa janggal perasaan ia tidak meninggalkan apapun dimobil saat Hinata kembali berbalik untuk bertanya tiba-tiba ia merasa kepalanya dipukul sesuatu hingga ia ambruk.
Sesaat sebelum pingsan Hinata sempat mendengar suara orang yang selama ini dicintainya yaitu Sasori.
"Bawa dia dan ikat."
.
.
.
Kelopak mata itu mengerjap menyesuaikan cahaya yang akan diterima oleh manik putihnya.
Ketika ia sudah merasa cukup sesuai ia pun membuka matanya dan mendapati Sasori duduk didepannya dengan senyuman yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Lepaskan!" Bentak Hinata.
"Lepaskan? Ayolah Hinata kau telah menghancurkan hidupku.Karirku dan juga citraku..." Ujar Sasori seraya terkekeh."Dan kau memintaku untuk melepasmu.Lucu sekali."
Hinata memandang Sasori takut.Terlihat jelas sekali bahwa pria itu tengah menahan amarah.
"Dengar Uzumaki Hinata.Kau akan merasakan hal yang sama seperti apa yang kurasakan.Hancur,malu dan juga kehilangan segalanya." Bisik Sasori ditelinga Hinata."MASUK!!"
Beberapa pria berbadan besar masuk bahkan diantara beberapa dari mereka ada bodyguard yang Hinata sewa.
"Apa yang mau kau lakukan?" Tanya Hinata panik.
"Membalasmu." Jawab Sasori seraya berlalu.
"Kau tidak bisa membalasku saja tapi gigolo Deidara itu juga bersalah!" Teriak Hinata mulai memberontak.
"Aku tahu.Lakukan sepuas kalian lalu kembalikan kesuaminya!" Perintah Sasori kemudian menghilang.
Sedangkan Hinata ia hanya mampu mengeluarkan tangisnya dan menggeleng.Berharap waktu bisa kembali kemasa lalu dan ia ingin memperbaikinya.
.
.
.
Sasori berjalan diantara lorong yang ada digudang bawah tanah ini.Dua hari yang lalu setelah kepergian Sakura,Sasori langsung mencari tahu keberadaan Hinata dan setelah itu menyiapkan segala rencana salah satunya adalah menyogok para orang sewaan Hinata.
Sasori mengambil handphone dari saku celananya kemudian menghubungi orang kepercayaannya."Halo Kabuto.Cari Deidara kemudian beri pelajaran padanya lalu kembalikan dia ketempat Onoki-san.Biarkan dia merasakan arti dari hancurnya hidup!"
"Hai Sasori-sama." Balas Kabuto yang berada diseberang.
Sasori pun melanjutkan langkahnya.Setelah mencapai atas ia segera menuju mobilnya dan melajukannya untuk kembali kebandara lalu Konoha.
"Aku akan kembali bersamamu Sakura.Aku janji." Gumamnya.
♥♥♥
TYPO DAN KESALAHAN PENULISAN HARAP DIMAKLUMI😙
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PUPPET(END✔)
FanfictionAkasuna Sasori dan Haruno Sakura adalah sepasang suami Istri yang hidup dalam persaingan ketat. Mereka sama-sama tidak mau kalah dan mengalah. Mereka egois.Mereka saling membenci lalu adakah akhir bahagia untuk mereka?