DELAPAN BELAS

18.1K 2.2K 303
                                    


Sugarpouu || 2019

Karakter dan sifat tokoh dalam cerita ini hanyalah fiktif, yang artinya semua adengan dan karakterisasi murni imajinasi!

Jangan ada PLAGIARISME diantara kita. Karna banyak mata yang akan menemukanmu di platform manapun!

Happy Reading

Setelah Jimin pergi untuk kembali ke kantor, Areum kembali pada kesunyian. Kedatangan Jimin tadi cukup menghibur nya dari rasa bosan. Ia kembali mencoba merebahkan diri, menatap langit-lagit rumah mewah ini. Namun, kenapa malah wajah Yoongi yang ada disana.

Areum menggelengkan kepalanya kuat, menepuk kedua pipinya agar sadar dari apa yang ia lihat. "Kenapa aku malah memikirkan wajahnya" Ucap Areum menepuk kembali kedua pipinya.

"Han Areum jangan gila! Apa yang kau pikirkan!" Tekan nya pada diri sendiri.

Mencoba memejamkan mata kembali, tapi bayangan wajah Yoongi masih melintas di benak Areum. Gadis itu bangkit dengan kesal, karena hanya bayangan saja bisa mengganggu ketenangannya.

Areum berdiri dan hendak pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. "Ciuman dan pelukannya membuatku tidak waras. Han Areum kau akan gila" celetuknya kesal sembari berjalan.

"Kenapa dia melakukan itu padaku?" lanjutnya.

Areum tidak bodoh, untuk mengetahui apa arti perasaannya yang selalu terbayang sosok wajah Min Yoongi. Ia pernah merasakannya dulu, sudah sangat lama. Kala dirinya masih duduk ditahun pertama sekolah menengah atas. Areum ingat, ia menyukai seorang pria yang membuatnya gila karena terus dibayangi oleh wajah pria itu. Remaja yang dimabuk cinta.

Tidak mungkin Areum juga merasakah hal itu pada Min Yoongi bukan? Tapi apa secepat itu? Hanya karna sebuah ciuman dan pelukan hangat yang Yoongi tawarkan membuat Areum seolah punya tupangan hidup.

Jika perasaan yang Areum sangkal saat ini benar. Rasanya akan sangat tidak tahu diri sekali menurutnya. Karena Min Yoongi belum tentu punya rasa yang sama.

***

Malam ini Yoongi pulang cepat, berbeda dari hari-hari sebelumnya. Entah apa yang menarik dirinya untuk segera pulang. Biasanya, Yoongi akan lebih betah menghabiskan waktunya di ruang kerja kantornya untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Tapi sesuatu telah mengambim alih fokusnya dari pekerjaan.

"Aku pulang"

Serunya setelah membuka pintu utama. Baru kali ini Yoongi melakukan hal ini di rumah sendiri. Hanya sekedar memberitahu seseorang lain penghuni rumah ini jika dirinya sudah berada di rumah.

Tidak ada sahutan ataupun sambutan semacamnya. Yoongi tau, pasti gadis itu berada di kamarnya. Segera ia membawa langkah kakinya ke lantai dua. Menuju kamarnya. Tapi sebelumnya, Yoongi akan ke kamar Areum terlebih dahulu untuk menyampaikan keinginannya.

Yoongi tidak mau mengetuk atau memanggil terlebih dahulu. Ia langsung saja membuka pintu kamar Areum tanpa memberi aba-aba.

Gadis yang sedang tiduran sembari memainkan ponselnya itu langsung bangkit karena kaget ketika Yoongi membuka pintu dan berdiri disana.

"O-oppa sudah pulang?" Tanya Areum gugup. Mulutnya masih ganjil untuk memanggilnYoongi dengan sebutan itu.

"Siapkan makan malam. Aku ingin makan di rumah malam ini" Ucap Yoongi.

"Y-ya. Baiklah"

Yoongi meninggalkan kamar Areum dengan pintu yang masih terbuka setelah mendapat jawaban yang ia inginkan.

Spring Day (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang