💜 Happy Reading 💜
Sejak malam dimana Baram tidak bisa menghubungi Min Yoongi lagi, wanita itu berubah menjadi sangat kacau. Pesan terakhir Yoongi bagaikan sebuah batu besar yang menghantam dirinya, hingga alkohol ia jadikan sebagai media utama pelarian tercepatnya untuk melampiaskan setiap rasa kesal dan kesepian yang ia punya. Ia merasa tercampakkan. Dunia terasa mengasingkannya, tidak ada yang benar-benar menginginkannya sekarang.
Hampir sepanjang hari Baram menghabiskan waktunya untuk menuntaskan kemarahan hati yang tak kunjung mereda. Melempar setiap barang yang bisa menjadi pemuas segala kekesalan yang meradang. Apartemen mewah miliknya pun sudah tidak berbentuk. Barang pecah berserakan dimana-mana.
Hidup Yoo Baram tidak lagi sehat. Rokok dan alkohol sudah menjadi candu baginya. Hingga suatu malam, tubuh lelahnya didera oleh rasa sakit yang teramat menyiksa. Rasanya ia mungkin bisa mati malam itu, jika saja tidak segera menghubungi Park Jimin untuk membantunya. Hanya Jimin yang bisa ia hubungi di saat tidak ada satu manusiapun yang bisa ia hubungi untuk dimintai pertolongan. Mesipun Park Jimin sendiri juga sangat enggan untuk membantu, jika tidak mendengar rintihan kesakitannya.
Park Jimin datang, meskipun semuanya sudah terlambat.
"Aku ingin Min Yoongi," ucap Baram pelan dengan tatapan mata yang kosong. Keadaannya jauh dari kata baik.
Yoo Baram yang selalu memperhatikan penampilannya sedetail mungkin, sekarang hanyalah wanita dengan penampilan kacau dan duduk terdiam di ranjangnya . Kantong mata yang terlihat cekung, serta tubuh ramping yang semakin kurus. Keadaannya memang sangat memprihatinkan, tapi tetap saja sifat keras kepala miliknya tidak memudar sama sekali.
Pria yang sekarang bersandar di dekat jendela sembari bersedekap tangan yang sejak tadi memperhatikan Baram dari tempatnya, hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar. Ia tidak habis pikir, situasi macam apa ini? Kenapa ia juga bisa terjerumus masuk kedalam lingkaran hubungan yang gila ini.
Hingga detik ini, Jimin masih menahan dirinya untuk tidak melayangkan pukulannya terhadap pria Min yang sudah ia kenal baik sejak masa kuliah itu. Sahabat baik, serta pria yang mengulurkan tangan untuk membantunya yang terpuruk setelah kematian sang ayah. Min Yoongi memberikannya pekerjaan yang layak dan semua yang Jimin miliki saat ini. Dan hal lain yang membuat Jimin masih menahan diri hingga sekarang adalah Han Areum.
Jika wajah mulus milik Yoongi mempunyai bekas luka dan memar yang diciptakan oleh kepalan tangannya, Jimin sangsi itu akan membuat Areum menjadi khawatir. Karena Jimin tahu itu tidak baik bagi Areum yang sedang hamil.
"Berhenti mencarinya. Berhenti memebaninya. Kau bukan tanggung jawabnya. Dia punya istri dan pekerjaan yang harus ia perhatikan. Seharusnya kau tahu diri," ucap Jimin dengan penuh penekanan. Sekarang ia sudah muak.
Mata Baram menyipit tajam menatap Jimin dengan begis. "Dia harus bertanggung jawab padaku. Kau tahu? Dia membuatku kehilangan sesuatu yang selama ini aku inginkan!"
Tak kalah dari pengucapan Jimin, setiap kata yang Baram keluarkan sangat penuh dengan penekanan serta kemarahan. Tidak bisakah pria itu mengerti sedikitpun, perasaan hancur yang ia pendam saat ini. Kehilangan sesuatu yang sangat ia inginkan, hal yang ingin ia punya, serta hal yang membuatnya tercampakkan hingga berada di titik terendah seperti sekarang.
"Tidak ada yang harus dipertanggung jawabkan. Semua yang terjadi adalah karma untukmu ataupun Yoongi."
Jimin muak. Ucapannya memang sangat keterlaluan untuk kesehatan Baram, tapi semua yang ia katakan adalah keberannya. Jika bukan karma, lalu harus seperti apa Jimin menyimpulkan semua keadaan Yang terjadi sekarang. Yang mereka lakukan selama ini sangat diluar batas dan sangat memalukan. Jimin masih tidak percaya jika hubungan gelap diantara Yoo Baram dan Min Yoongi akan berjalan sejauh ini, hingga menghasilkan masalah yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day (end)
Fanfic(Kelanjutan cerita tersedia dalam bentuk E-book) 2nd SEASON SERIES Sebuah perasaan hadir tanpa bisa diduga. Tidak mengenal waktu dan siapa orang yang dicintai. Han Areum tahu, mencintai seorang Min Yoongi harus siap membuat hatinya kecewa. Harus san...