TIGA PULUH ENAM

19.9K 2.2K 770
                                    

Ini kelanjutan chapter 35 ya. BUKAN kelanjutan yang special update kemaren. Okehh gaiss 🌚

💜Happy Reading 💜

Jungkook duduk dengan santai, menyilangkan kedua kakinya sembari mengunyah camilan yang sudah pria itu bawa masuk ke rumah ini bersamanya. Pria bermarga Jeon dengan setelan jas berwarna biru tua, yang menata rambutnya dengan model Comma hair itu seolah sedang berada di kediamannya sendiri.

Mata besar yang bulat, bibir tipis menggoda serta hidung mancung yang menjulang dengan menawan itu pasti sangat digilai para kaum hawa. Tapi kenapa bisa begitu sangat menyebalkan di mata Areum?

Areum yang sekarang hanya duduk memperhatikan Jungkook, mengusap-usap perutnya pelan. Ia tidak boleh terlalu membenci seseorang. Takutnya, setelah lahir nanti anaknya akan berprilaku seperti itu juga. Jangan sampai hal itu terjadi.

Jungkook melempar kantong camilannya ke atas meja, tenggorokannya terasa sangat kering. Sementara tuan rumah disinini tak berniat menyediakan segelas minuman pun untuknya.

"Tuan rumah macam apa kau, yang tidak menyiapkan minuman untuk tamumu sendiri?" oceh Jungkook melayangkan tatapan mengintimidasi dari mata bulatnya dengan angkuh.

"Maaf, tapi aku tidak mengundangmu kesini Jungkook-ssi," tukas Areum mencoba tidak perduli dengan tatapan itu.

"Kau harus tau nyonya Han, ada dua tipe tamu di dunia ini. Yang pertama, tamu yang datang karena kau undang. Kedua, tamu yang datang secara tiba-tiba tanpa diundang, dan salah satunya aku lakukan saat ini."

Areum hanya mengerling kesal. Sebaiknya ia mengambilkan minuman agar pria Jeon ini cepat pula pergi dari sini. Selama di dapur, tak henti-hentinya Areum mengumpati pria tersebut. Namun sepintas ucapan Jungkook tadi saat di pintu melintas begitu saja di benaknya.

'Kau yakin dia berada di kantor.'

Pikiran buruk itu kembali menghantuinya untuk waktu yang sudah lama. Yoongi telah mengakui pada Areum jika pria itu sudah mengakhiri hubungan apapun bersama Baram beberapa bulan yang lalu. Pengakuan Yoongi membuat Areum merasa sangat tenang, apalagi didukung oleh kenyataan bahwa tidak adanya gangguan apapun dari wanita itu pada ponsel Yoongi selama ini.

Kedatangan Jungkook hari ini membuat kepercayaan Areum kembali goyah. Tapi bukankah seharusnya Areum lebih percaya pada Yoongi yang notabenenya adalah suaminya, ketimbang Jeon Jungkook yang hanya orang asing. Terlebih lagi mengedepankan fakta jika disetiap pertemuan mereka tidak ada kesan yang baik. Selalu dalam konteks yang menyebalkan.

Baiklah, Areum tidak akan ambil pusing dengan ucapan pria Jeon yang bahkan belum ada kejelasannya itu. Lebih baik ia fokus pada kesehatan dirinya dan calon anaknya saja.

"Kau tampak menggemaskan dengan perut buncit seperti itu," ucap Jungkook sembari mengedipkan satu matanya nakal pada Areum yang dibarengi dengan senyuman lebar hingga memamerkan gigi rata miliknya.

Ucapan serta tindakan Jungkook membuat Areum sedikit bergidik geli sekaligus ngeri, hingga membuat Areum dengan sengaja meletakkan gelas di atas meja dengan kasar agar menimbulkan bunyi yang cukup keras untuk menandakan jika ia sedang kesal dengan pria di depannya sekarang.

"Ahhhh... minuman yang dibuat oleh wanita cantik sepertimu memang berbeda kesegarannya. Sangat disayangkan sekali kenapa bukan aku yang menemukanmu lebih dulu dibanding hyung bodoh itu," lagi-lagi Jungkook mengoceh dengan santai setelah menyeruput habis minumannya.

"Berhenti berbicara omong kosong Jungkook-ssi," jengah Areum yang sudah lelah meladeni. Tapi sedetik kemudian, Areum melirik penuh selidik kearah pria Jeon itu. "Kau tidak menyukaiku kan?"

Spring Day (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang