Lura memegang erat bukunya, pagi hari ini ada kabar berita yang sangat menarik baginya setelah mendengar ucapan ayahnya lewat telepon pada saat sarapan.
"Kita akan ke Ilsan, kau bisa menghempaskan seluruh kekuatanmu disana. Walau begitu, kau masih harus berhati-hati," perkataan ayahnya membuat hatinya ikut tersenyum.
Tapi, seketika moodnya berubah karena seseorang. "Hey! Kau mau kemana? Urusan ku denganmu belum selesai karena pahlawan kesianganmu itu."
Lura menunduk, ini hal yang ia tidak suka sehingga ia harus mati-matian menahan emosinya agar kekuatan tersembunyinya tidak terungkap.
"Untungnya, kabar baik jatuh kepada ku hari ini. Pahlawan kesianganmu itu belum datang," ucap wanita tersebut sambil tersenyum sinis. Ia memegang pergelangan tangan Lura dengan sangat keras.
Teman-temannya menatap wanita itu secara bergantian, Lura tetap menunduk, ia harus menahan rasa sakit yang dialaminya berulang kali.
"LURA!" Yang diteriaki hanya berbalik dan menunjukkan wajah terkejutnya. Ia tidak percaya bahwa pahlawan kesiangan Lura tidak berbeda dari hari-hari sebelumnya.
"Tae-Taehyun?!" Ucap Yura sambil melepaskan tangan Lura dengan cepat.
Lura mengangkat wajahnya dan melihat Kang Taehyun. Pria paling tampan, pintar, dan populer di sekolah serta sepupunya. Hanya saja, sifat cuek dan dinginnya pada perempuan kecuali sepupunya membuat wanita manapun susah mendekatinya. Termasuk Yoo Yura."Kau pintar sekali berbuat ulah! Ini masih pagi, tidak baik menghancurkan mood seseorang!" Tegas Taehyun dengan tatapan tajamnya. Jarang sekali Taehyun melemparkan tatapan tajamnya kepada seseorang, kecuali kepada orang-orang yang ia benci. Dan Yura sudah termasuk dalam list orang yang dibenci oleh Taehyun. Akhirnya pria itu membawa Lura menjauh dari keramaian.
Sedangkan yang ditarik hanya bisa diam, tidak dapat mencerna kejadian ini. Taehyun hanya menghela napas, ini sudah puluhan kalinya Lura diganggu sejak 2 minggu yang lalu di sekolah yang berbeda. Dan pelindungnya selalu saja Kang Taehyun yang merupakan sepupu jauhnya.
"kau baik-baik saja? Ayahmu bilang, kau akan pindah. Dimana?" Tanya Taehyun sambil melangkahkan kakinya menuju ke kelas, diikuti Lura di belakangnya.
Sesuai dengan insting sepupunya, Lura menggeleng. Jika membahas pindah sekolah, Taehyun pasti menanyakan hal tersebut. Karena dipastikan pria itu akan ikut pindah di sekolah dimana Lura pindah.
"Kau menginginkan dirimu tidak terkendali?" Mendengar ucapan tersebut, Lura menghela napasnya. Ia kemudian menggeleng.
"Tidak, hanya saja aku tidak ingin kau pindah juga. Aku merasa tidak enak," Taehyun berhenti, lalu berbalik badan menghadap Lura. Jangan ditanya wanita itu sedang apa, ia hanya menunduk tidak berani menatap pria yang notabennya tampan itu.
"Kenapa kau selalu mengkhawatirkan ku? Padahal dirimu yang bermasalah. Kau ini selalu saja mengkhawatirkan orang lain tanpa mengingat dirimu juga perlu dikhawatirkan." Omel Taehyun. Lura mengindahkan ucapan sepupunya, ia langsung masuk ke dalam kelas tanpa berniat membalas maupun mendengar ucapannya.
Sedangkan yang diacuh mengedikkan bahunya. Agak kesal dengan perbuatan Lura, tapi itu tidak membuat Taehyun menjauhi sepupu cantiknya itu. Dan acara cuekan pun terjadi detik ini.
---
START : 1 FEBRUARY 2020
END : 18 FEBRUARY 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴀɢɪᴄ ʟᴏᴠᴇ | ᴋᴀɴɢ ᴛᴀᴇʜʏᴜɴ
Fanfiction[END] Sihir itu sesuatu yang dapat melindungi dan juga membahayakan seseorang. Sihir yang dapat dikendalikan maupun terbebas begitu saja. "LURA!" "Tae-Taehyun?!" "Kau baik-baik saja? Ayahmu bilang, kau akan pindah. Dimana?" "Kau menginginkan dirimu...