Voment Juseyo~
A Few Hours Ago~
Pria yang memakai coat berwarna coklat, baju berwarna hitam, celana panjang yang senada dengan bajunya, serta sepatu formalnya menemani langkah pria tersebut menuju kedua orang tua sahabatnya.
"Oh? Nama mu Choi Soobin ya?" Tanya seorang wanita paruh baya yang sedang menatap pria didepannya. Bernama Choi Soobin.
"Annyeong haseyo, saya Choi Soobin. Sahabat Lura," sapa Soobin ramah, tak lupa dengan senyuman khasnya.
"Saya Kang Daniel, ayah Lura." Balas menyapa Daniel. "Ah, dan ini istri saya sekaligus ibu Lura. Kang Jihyo,"
"salam kenal Soobin," tambah Jihyo menyapa. Soobin membungkuk dan masih menampakkan senyumannya.
"karena kami ingin mempercepat waktu, bagaimana kalau kita duduk dulu?"
Daniel, Jihyo dan Soobin saat ini di kantin rumah sakit. Karena takut Lura bangun diwaktu yang tidak tepat.
Kepala keluarga Kang itu berdehem lalu berkata, "sebelumnya kau mengenal Lura kami seperti apa? Kau tahu apa yang ia lakukan sehari-hari? Di sekolah? Bahkan di rumah? Sejak kapan kau bertemu atau melihatnya?"
Jihyo langsung saja menyenggol suaminya yang terlalu banyak bertanya. Soobin yang mendengarnya kini pusing harus dimulai dari mana.
"begini paman, bibi.. Anak anda itu terkadang pendiam terhadap orang-orang yang tidak dikenalnya. Tapi, semakin ia dekat dengan orang itu ia akan terbiasa dan berteman seperti biasa. Contohnya, aku yang baru saja beberapa hari ini menjadi temannya, langsung saja menjadi sahabatnya dengan mudah. Aku pernah melihatnya sejak tk, dia sangat pendiam dan tidak ingin berteman sama siapapun itu. Termasuk aku. Hanya saja, aku belum mengetahui kebiasaannya setiap hari," jelas Soobin panjang lebar.
"sebenarnya Taehyun memberitahu kami bahwa akhir-akhir ini Lura sering bersama mu, kami tahu nama mu setelah anak kami memohon untuk memindahkan mu agar satu kelas dengannya. Tapi, setelah adik mu kecelakaan dan anak ku kembali terserang oleh penyakitnya selama ini yang sudah hilang sejak ia beranjak dewasa, kami tahu bahwa kaulah yang dulunya musuh Kang Lura, anak kami. Seharusnya Lura dan Taehyun tidak membenci mu dan Siwon memunculkan dirinya saat itu untuk menjelaskan semuanya pada anak ku, kau harus tahu.. Bahwa Siwon ini sahabat ku dulu, aku yang membantunya dalam berbagai pekerjaannya. Tentunya bersama suami ku dan isterinya." Jihyo menarik nafasnya dan membuangnya secara perlahan setelah menjelaskan sedetail-detail maksud keduanya mengajak Soobin berbicara.
Pria didepan mereka menatap ke arah lain, ini alasan mengapa ayah jarang keluar lagi semenjak aku kecil. Tapi, kenapa mereka tidak berbicara yang sebenarnya? Agar aku tidak disalahkan seperti ini?
"bagaimana kalau aku memanggil ayah dan ibu ku untuk mempertemukan kalian berdua?" tawarnya. Jihyo langsung saja mengangguk.
"jika kau tidak keberatan, dan mudah-mudahan saja mereka mau menemui kami." kata Jihyo dengan wajah bahagianya. Ia jadi ingin sekali bertemu dengan Choi Sooyoung, ibunda Soobin.
"dan saya minta satu hal pada mu Soobin," Daniel angkat berbicara. "dekatkan dirimu dengan Lura mulai saat ini, jauhkan ia dari Taehyun. Saya tidak bisa menjelaskan mu saat ini kenapa saya menyuruhmu melakukan seperti itu, tapi nanti. Tidak sekarang."
"Baik paman, bibi. Saya ke ruangan Lura, permisi." pria itu membungkuk lalu melangkahkan kakinya menjauh dari keduanya. Bahkan tanpa sengaja melewati pria yang lebih pendek darinya, dengan senyuman liciknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴀɢɪᴄ ʟᴏᴠᴇ | ᴋᴀɴɢ ᴛᴀᴇʜʏᴜɴ
Fanfiction[END] Sihir itu sesuatu yang dapat melindungi dan juga membahayakan seseorang. Sihir yang dapat dikendalikan maupun terbebas begitu saja. "LURA!" "Tae-Taehyun?!" "Kau baik-baik saja? Ayahmu bilang, kau akan pindah. Dimana?" "Kau menginginkan dirimu...