11

1.5K 178 28
                                    

Warning ⚠️
chapter ini mungkin akan sedikit tidak jelas, bahasa amburadul, alur berantakan and typo everywhere.

.

.

.

.

.

Seperti kata pepatah; hidup itu seperti roda yang berputar, mungkin kemarin kau tertawa bahagia, tapi bisa jadi hari ini kau akan menangis keras..

°°°

Ruang tengah apartemen mewah red velvet terdengar sunyi, tidak ada yang berbicara; hanya detik jarum jam yang mengisi keheningan disana.

Kelima anggota red velvet yang baru saja kembali dari pekerjaan mereka, duduk melingkar di lantai ruang tengah yang beralaskan karpet beludru, memandangi dua kotak pizza yang mulai mendingin.

Ponsel hitam milik Irene juga masih disana, diantara kotak pizza dan masih menampilkan berita yang sama.

-Sulli Confirmed To Have Committed Suicide-

Suara isakan pelan kemudian memecah keheningan dalam ruangan itu, Seulgi menutup wajah dengan kedua tangannya dan mulai menangis keras.

Tidak ada yang berusaha menenangkan gadis itu, yang lain sibuk dengan pikiran mereka sendiri.

Wendy menghela nafas keras sebelum bangkit dari duduknya, meraih tasnya dan berjalan dengan langkah sempoyongan kearah pintu lalu menutupnya dengan debaman keras.

.
.
.

Langit Seoul malam itu terlihat lebih pekat dari biasanya, angin musim gugur berhembus sedikit kencang; membawa hawa dingin yang membuat tubuh sedikit menggigil.

Sooyoung sudah menghabiskan hampir sepuluh menitnya untuk berdiri di atap gedung apartemen, gadis itu sesekali menghela nafas dan merapatkan mantelnya saat angin lagi-lagi berhembus kencang.

Entah apa yang di pikirkannya.. beberapa orang mungkin lebih memilih menikmati waktu mereka di cafe dengan segelas coklat hangat dan sepotong kue manis.. atau hanya berdiam diri di rumah; bergelung diatas tempat tidur sambil mendengarkan lagu dari pada berdiri di udara terbuka seperti yang Sooyoung lakukan saat ini.

Gadis itu membersit hidung, merogoh ponsel dari saku mantelnya dan membiarkan benda pipih itu bergetar panjang dengan nama sang kekasih sebagai penelpon.

"kenapa rasanya sakit sekali" bisiknya, memukul dadanya pelan dan mulai terisak kecil.

Sooyoung mengeratkan pegangannya pada pagar pembatas, memejamkan mata dan menarik nafas pelan; berusaha mengatur perasaannya yang sedikit kacau.

Setelah merasa lebih baik; gadis itu memutuskan untuk menggeser ikon hijau saat lagi-lagi mendapati panggilan dari sang kekasih.

"Sooyoungie, kau baik-baik saja ?"

Sooyoung kembali terisak mendengar suara berat sang kekasih dari ujung panggilan, menjatuhkan tubuhnya di lantai dan mulai menangis keras.

BEHIND THE STAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang