12

1.4K 155 12
                                    

Warning ⚠️
chapter ini mungkin akan sedikit tidak jelas, bahasa amburadul, alur berantakan and typo everywhere.

.

.

.

.

.

Sudah beberapa hari berlalu sejak kepergian Choi Jinri.. tidak ada yang berubah; orang-orang masih senang menyebar kebencian, begitu juga media; tidak berhenti menulis berita sampah yang membuat orang-orang saling membenci dan menghina.

Mereka hanya pura-pura peduli saat berita itu di umumkan media, berlagak sedih tapi setelahnya kembali menjadi pecundang tak tau diri dan menghina orang dengan rangkaian kata-kata buruk yang mereka tulis diatas keyboard komputer masing-masing.

Sooyoung mendengus keras, meletakkan ponselnya sembarangan dan memperhatikan anggota red velvet yang terlihat serius berlatih koreo yang sama berulang kali.

Menghela nafas keras saat memperhatikan wajah Seulgi yang sedikit bengkak.. gadis Kang itu hanya tersenyum kecil saat Yeri mulai bertingkah lucu; berbeda dengan dua orang lain yanh sudah terbahak sambil bertepuk tangan gemas.

Mengalihkan perhatiannya kearah Wendy, dan menyadari bahwa tawa yang di umbar gadis itu tidak se-tulus biasanya.

Sooyoung menghela nafas khawatir.. mungkin bagi yang lain semuanya masih sama, tidak ada yang berubah; tapi tidak bagi dua orang gadis itu, luka itu masih menganga dan berdarah.

Kekasih Kim Taehyung itu memejamkan mata, memijat kening nya saat suara tangis Seulgi beberapa hari yang lalu terngiang di kepalanya.

Memutuskan keluar ruangan dan berjalan kearah kafetaria untuk membeli beberapa minuman dingin.

Membalas sapaan beberapa senior dan trainee yang di temuinya.

Bibirnya melengkung kan senyum kecil melihat beberapa remaja yang bercengkerama tentang kehidupan trainee mereka, menahan kekehan melihat dua orang remaja perempuan yang sedikit berlari sambil menyembunyikan beberapa cup makanan di belakang tubuh..

Sooyoung jadi teringat masa lalu.

"semoga mereka bisa melewati semuanya dengan baik" bisiknya kecil sebelum kembali ke ruang latihan.

Berjalan kearah Seulgi dan duduk di samping gadis itu, setelah menyerahkan minuman yang di belinya pada yang lain dan tidak lupa meletakkan satu cup di hadapan Seulgi.

Bersandar di pundak sang kakak dan menyeruput minumannya santai, mengabaikan gerutuan Seulgi.

"kau berat Sooyoungie"

Gadis itu menggumam bosan, menatap ke depan dan memperhatikan Yeri yang menjahili kakak-kakaknya.

"kau baik-baik saja unnie ?" tanya nya tiba-tiba.

Seulgi terkekeh ringan sebelum menjawab; "tentu saja.. aku tidak pernah merasa sebaik ini"

"syukurlah kalau kau memang baik-baik saja"

BEHIND THE STAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang