20

1.9K 187 68
                                    

Warning ⚠️
chapter ini mungkin akan sedikit tidak jelas, bahasa amburadul, alur berantakan and typo everywhere.

it'll be a weird chapter, but i hope you still like it.. happy reading fams 😄

.

.

.

.

.

Suara dering ponsel membangunkan Irene dari tidur nyenyak nya pagi itu.. membiasakan pandangannya dengan cahaya yang matahari yang mengintip dari balik tirai sebelum menguap kecil.

Menyingkirkan lengan Seokjin yang masih melingkar di pinggangnya dan mulai beranjak duduk, meregangkan badannya yang sedikit kaku karena semalaman dia berbagi tempat disofa sempit bersama sang kekasih.

Mengucek matanya sebelum meraih ponsel sang kekasih yang teronggok menyedihkan di lantai.. layar benda pipih itu menyala, menandakan ada panggilan masuk.

Menggeser ikon hijau dan menyapa Namjoon dari seberang sambungan.

"baiklah, terima kasih sudah mengingatkan.. aku akan menyuruh nya pulang setelah ini" ucap Irene dengan suara serak.

Mematikan sambungan, dan meletakkan benda pipih itu keatas meja.

Pemimpin red velvet itu mengangkat pandangannya, berkedip cepat melihat Wendy yang bersandar di kepala ranjang sambil tersenyum kearah nya.

"good morning unnie" sapa gadis itu.

Irene bangkit dari sofa dan memeriksa keadaan main vocal red velvet itu.

"aku baik-baik saja, kalau itu yang kau khawatirkan" ucap Wendy lagi, senyum cerah tetap menghiasi wajah cantiknya.

Irene menghela nafas lega mendengarnya, tanpa berkata-kata; pemimpin red velvet itu memeluk Wendy hati-hati.

Perasaan lega membuatnya kembali merasa emosional, gadis cantik itu mulai terisak pelan di pelukan yang lebih muda.

Takut Wendy akan kesakitan, gadis Bae itu melepaskan pelukannya setelah berhasil mengatur emosinya.

Mengambil nafas pelan sembari menghapus jejak air mata di pipinya, sebelum kemudian bertanya dengan suara parau; "kau belum di periksa kan ? tunggu disini, biar kupanggil kan dokter"

Wendy menggeleng, menunjuk ketiga lelaki yang masih tertidur di dalam ruang rawatnya; "setidaknya biarkan mereka pulang dulu unnie" ucap gadis itu.

Irene menepuk pelan keningnya, berjalan kearah sofa untuk membangun Seokjin.. tidak lupa membangunkan Hoseok yang tertidur di sofa lain.

Berjalan kearah ranjang pasien dan membantu Wendy membangunkan Yoongi yang tertidur dengan posisi duduk. -itu pasti tidak nyaman sekali-

Suasana ruang rawat Wendy berubah ramai ketika tiga lelaki itu bangun, ketiganya berebut menanyakan bagaimana keadaan si gadis Son serta apa yang dia butuhkan.

"kalian cerewet sekali.. bagaimana Wendy bisa menjawab kalau kalian bertanya dengan cara seperti itu" omel Irene.

Wendy yang melihat ketiganya dimarahi oleh sang kakak hanya terkekeh pelan, sudut bibirnya masih sedikit ngilu.

BEHIND THE STAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang