16

1.3K 153 30
                                    

Warning ⚠️
chapter ini mungkin akan sedikit tidak jelas, bahasa amburadul, alur berantakan and typo everywhere.

Ternyata gue butuh waktu yang lebih lama dari perkiraan untuk ngelanjutin book ini.

Maaf karena kalian harus nunggu lama, dari kemarin mood buat nulis naik turun terus.

Happy reading, hope you enjoy this chapter

.

.

.

.

.

Taehyung berdecak tidak sabar dibalik maskernya melihat beberapa media yang berdiri terlalu dekat dengan mobil yang akan bangtan tumpangi, dan membuat mereka kesulitan keluar dari area bandara.

Badannya sudah sangat lelah, tapi keadaan bandara yang luar biasa ramai membuat mereka harus terjebak lebih lama.

demi tuhan, aku hanya ingin pulang dan menemui kekasihku lalu cudlling sampai malam; gerutunya dalam hati.

Dia rindu tempat tidurnya, rindu Sooyoung juga.. padahal setelah kegiatannya di luar negeri berakhir, lelaki itu berharap bisa langsung kembali ke apartemen, beristirahat sebentar sebelum menemui sang kekasih.

Tapi sepertinya media dan penggemar terlalu antusias menyambut kepulangan mereka..

Lelaki itu menghela nafas lega, saat beberapa bodyguard berhasil membuat beberapa orang menyingkir dan membuka jalan untuk mereka,  membungkuk kecil pada beberapa media sebelum melompat naik keatas mobil.

^^

Taehyung menguap lebar, memijat belakang lehernya yang sedikit kaku dan menggumam dengan suara keras.

Penerbangan beberapa jam yang lalu membuat tubuhnya luar biasa lelah.

Melirik Cartier Tank Louis yang melingkar anggun di pergelengan tangannya, dan kembali menguap saat mendapati waktu beranjak semakin siang.

Membuka sedikit kaca jendela mobil dan membiarkan angin musim dingin membelai wajahnya.

"tutup jendelanya Tae" gumam Jimin yang duduk di sebelahnya.

Taehyung menggumam sebelum kembali menutup jendela mobil dan melirik sang sahabat yang terlihat sibuk dengan ponselnya.

Kekasih Kang Seulgi itu sepertinya sedang berkirim pesan dengan teman-temannya yang lain, Taehyung sempat melihat nama 'Jongin hyung' di layar benda pipih itu.

Mendengus saat Jimin bergerak menjauh dan menyembunyikan ponselnya.

"dia selalu ingin tau dan mengomel kalau aku bertukar pesan atau bertemu dengan teman-temanku, tapi dia sendiri selalu melupakan kami kalau sudah sibuk dengan teman-temannya yang lain" gumam Taehyung pelan, mendecih kesal dan membuang pandangannya keluar jendela.

"kau mengatakan sesuatu ?" tanya Jimin.

Taehyung hanya menanggapinya dengan gelengan dan gumaman tidak jelas, tanpa berniat menoleh kearah lelaki itu.

Jimin mendengus mendapati respon cuek sahabatnya, lelaki itu menyandarkan kepala di headboard dan membuang nafas keras.

"aku lapar" ucapnya.

BEHIND THE STAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang