My Sexy Captain | Han Seungwoo

I

"Seperti apa tipe pria idealmu?"

"Seseorang dengan lesung pipi?"

"Kenapa?"

"Tidak, hanya saja menurutku sangat manis. Dan juga seseorang yang sexy."

"Kenapa harus sexy?"

"Karena kalau aku dan dia sedang berjalan bersama, orang-orang akan berpikir, apakah musim panas sudah datang? Because it's too hot!"

Sontak semua orang yang ada di studio ini tertawa.

Namaku Lee Yuri, seorang penyanyi solo dari agensi Starship ent. Genre yang sering kunyanyikan adalah Pop dan Hip hop. Sebelumnya aku adalah seorang trainee di YG selama enam bulan sampai akhirnya aku memutuskan keluar dan menjadi trainee Starship selama tiga tahun. Saat debut pertama kali di tahun 2014 dan mengeluarkan album bertajuk 'My Self', aku banyak menjuarai berbagai tangga lagu dan membintangi beberapa variety show. Juga melakukan tour keliling dunia di tahun berikutnya.

Di tahun ketiga setelah debut, aku mencoba membintangi beberapa drama dan mengambil peran-peran kecil. Aku mulai bertemu dengan seniorku, Han Sunhwa. Ia seorang kakak yang baik. Kami bermain dalam drama yang sama, dan ternyata banyak memiliki kesamaan dalam selera. Contohnya dalam gaya berpakaian dan brand-brand favorit. Masih teringat jelas saat aku mulai berbicara padanya waktu itu.

Ia mengenakan pakaian edisi terbatas sebuah brand yang juga kusukai. Aku yang terlalu bersemangat, langsung duduk di hadapannya yang baru saja datang dan memainkan ponsel.

"Uwah Sunbaenim, bukankah itu edisi terbatas?" tanyaku, lalu menyerahkan secangkir kopi kepadanya.

Ia tampak terkejut. Mungkin karena kami tak banyak berinteraksi sebelumnya. Karena wajahku yang terlihat galak, orang-orang terkadang merasa segan untuk mendekat. Sunhwa mengambil kopi yang kuberikan sambil mengangguk.

"Kau tahu?" tanyanya.

"Tentu, aku sangat menyukai brand itu. Padahal aku ingin membelinya, tapi sepertinya sudah keduluan." Aku menyesap kopiku perlahan dan menatap ke arah lain, sedikit menyembunyikan rasa malu.

"Minggu depan akan diluncurkan produk baru," gumamnya.

"Iyakah? Aku harus ke sana!"

"Mau pergi bersama?" tanyanya sambil tersenyum.

"Bolehkah, Sunbaenim?"

"Panggil Eonni saja! Aku juga menyukai yang kau pakai sekarang." Ia menyentuh sweter yang kukenakan.

"Sepertinya selera kita sama, Eonni!" Aku balas tersenyum.

Setelah saat itu, kami saling bertukar nomor ponsel dan selalu mengobrol di lokasi syuting. Kami sering menghabiskan waktu bersama untuk berbelanja. Beberapa media mulai menyoroti kami berdua dan memberitakan bahwa kami bersahabat. Jujur saja, ia adalah sahabat sesama aktris yang pertama. Aku tak begitu dekat dengan idol lain karena terbiasa sendiri sejak trainee dulu. Terkadang iri rasanya melihat mereka yang debut sebagai grup. Sedangkan aku terus bersama Manajer Oppa dan para dancer saja.

Itulah mengapa aku sangat senang ketika Sunhwa menyambutku dan mau berteman denganku. Kami selalu berbagi cerita. Tentang adik laki-lakinya yang baru saja debut dan menjadi leader sebuah boygroup bernama Victon, juga tentang ibuku yang sudah meninggal dan ayahku yang tinggal di luar negeri bersama istri barunya.

"Kau harus ikut pulang ke Busan denganku!" ucapnya suatu sore.

"Kenapa?" tanyaku.

"Aku tahu bagaimana sulitnya untuk tinggal sendiri, apalagi dalam kondisi sepertimu, Saengiya!"